/0/24927/coverorgin.jpg?v=09a6b4ac3c49d9c142eca1406092c220&imageMogr2/format/webp)
Dira menatap lilin-lilin kecil yang bergetar di atas kue cokelat yang ia bawa. Kue ini tidak mewah, hanya buatan sendiri, tapi penuh dengan cinta. Hari ini ulang tahun pernikahan mereka yang kelima, dan meskipun Reza belakangan sibuk dengan pekerjaan, ia tetap ingin memberikan kejutan kecil.
Langkah kakinya ringan saat memasuki apartemen mereka. Suasananya sepi. Tidak ada suara televisi, tidak ada suara langkah kaki Reza yang biasanya menyambutnya dengan senyum hangat.
Ia mengerutkan kening. Kemana Reza?
Lampu ruang tamu mati, hanya ada seberkas cahaya samar dari kamar mereka. Jantung Dira berdebar. Mungkin Reza sudah tidur? Tapi jam baru menunjukkan pukul sembilan malam, terlalu awal bagi suaminya untuk beristirahat.
Senyumnya melebar saat membayangkan betapa terkejutnya Reza saat ia masuk dan menyanyikan lagu ulang tahun dengan suara falsnya.
Namun, ketika ia melangkah lebih dekat, sesuatu yang lain menangkap perhatiannya.
Suara wanita.
Tawa kecil. Lirih. Hampir tidak terdengar, tapi cukup untuk membuat tubuh Dira menegang.
Dira mengerutkan alis. Hawa dingin tiba-tiba merayap di tengkuknya. Ia berdiri di depan pintu kamar yang sedikit terbuka, napasnya terasa berat.
Dada Dira bergemuruh saat ia mengangkat tangan untuk mendorong pintu lebih lebar.
Dan di detik berikutnya, dunianya runtuh.
Di sana, di ranjang yang dulu penuh dengan cinta dan tawa, Reza sedang bersama seorang wanita.
Dira tidak bisa bernapas.
Matanya melebar, dadanya sesak, dan suara di sekelilingnya menghilang.
Kue dalam genggamannya terlepas, jatuh ke lantai dengan bunyi tumpul, lilinnya padam seketika.
Seketika itu juga, wanita di ranjang melirik ke arah Dira, wajahnya berubah panik. Reza menoleh dengan ekspresi terkejut.
“Dira…”
Hanya satu kata. Hanya namanya. Tapi cukup untuk membuat sesuatu di dalam dirinya hancur berkeping-keping.
Dira tidak bisa berkata-kata. Tenggorokannya terasa terbakar, seolah ada ribuan jarum menancap di sana. Kakinya terasa lemas, tapi ia memaksa dirinya untuk tetap berdiri.
Reza bangkit dari tempat tidur dengan cepat, mengenakan celana panjangnya, lalu berusaha mendekatinya.
“Dira, aku bisa jelaskan—”
“Jangan.”
Suaranya terdengar parau, hampir seperti bisikan.
Tangannya terangkat, memberi jarak. Ia tidak ingin Reza semakin dekat. Ia bahkan tidak bisa menatapnya lebih lama.
Tapi matanya menangkap sesuatu—gaun wanita itu tergeletak di lantai.
Dada Dira terasa semakin sakit. Seolah jantungnya diremas paksa. Ini nyata. Ini bukan mimpi buruk yang bisa ia bangun dan lupakan.
Ia menggeleng pelan, berusaha menenangkan dirinya, berusaha mencari alasan. Tapi tidak ada alasan yang bisa membenarkan ini.
Dira berbalik dan melangkah keluar.
“Dira, tunggu!” Reza menarik tangannya, tapi Dira menepisnya dengan kasar.
“Aku bilang jangan sentuh aku!” suaranya pecah.
Reza terdiam. Matanya menunjukkan kepanikan, tapi Dira sudah tidak peduli. Ia berlari keluar apartemen dengan air mata yang akhirnya jatuh tanpa bisa ia hentikan.
Hujan turun dengan deras saat Dira melangkah di trotoar, tubuhnya basah kuyup. Ia tidak peduli. Ia tidak bisa peduli.
Tadi ia ingin pulang, membawa kebahagiaan untuk pernikahannya. Sekarang, ia hanya ingin berlari sejauh mungkin.
/0/23062/coverorgin.jpg?v=b9f066c2b84cc6e0fc7250a2b099abab&imageMogr2/format/webp)
/0/24579/coverorgin.jpg?v=a8f834d2d40f04e02b0abff67bdba0d4&imageMogr2/format/webp)
/0/2425/coverorgin.jpg?v=692f6c24132a2e345656fb9a67c6bb44&imageMogr2/format/webp)
/0/14879/coverorgin.jpg?v=ce612bae66998796ab363e2e17406014&imageMogr2/format/webp)
/0/16740/coverorgin.jpg?v=9b2469c5173acc6cfa1cde50b3a9c6aa&imageMogr2/format/webp)
/0/9359/coverorgin.jpg?v=1ad45bb62111d60966d44ea58790e2b6&imageMogr2/format/webp)
/0/30956/coverorgin.jpg?v=f31449b3f14f7ea99b414ebc450c0f72&imageMogr2/format/webp)
/0/27068/coverorgin.jpg?v=ff25ec482a368612f3864435423b3557&imageMogr2/format/webp)
/0/4354/coverorgin.jpg?v=ecb7c02caea887179aa0ed024447d116&imageMogr2/format/webp)
/0/4760/coverorgin.jpg?v=5b5d159c31f41b5b4c23c4a193c5afd1&imageMogr2/format/webp)
/0/22397/coverorgin.jpg?v=f499664c12913d8df592fd3731f46cc0&imageMogr2/format/webp)
/0/26240/coverorgin.jpg?v=662fe648190aa082e7081b5f60cf8b56&imageMogr2/format/webp)
/0/10813/coverorgin.jpg?v=748f1fe0beef96412cd6727bbe66147d&imageMogr2/format/webp)
/0/13864/coverorgin.jpg?v=65cd4992d93acf0e7fb3ae0dc0f9d9fa&imageMogr2/format/webp)
/0/14040/coverorgin.jpg?v=e2468d2e6fe1987cb823e8cf9614f31e&imageMogr2/format/webp)
/0/16397/coverorgin.jpg?v=22532312abb581bb0af87ccc4a8b6038&imageMogr2/format/webp)
/0/22203/coverorgin.jpg?v=aa5c4d394e5c161d72f1fae229d0327c&imageMogr2/format/webp)
/0/24649/coverorgin.jpg?v=4dc5c1c9bfbbc7c81ce4b79fb2018b63&imageMogr2/format/webp)
/0/28795/coverorgin.jpg?v=bc9886bdf6a06f6c3f6f1537fdcf11fe&imageMogr2/format/webp)