/0/24057/coverorgin.jpg?v=fd1094b94f91e88087ae939108913a37&imageMogr2/format/webp)
Hujan telah berhenti, tetapi tanah tetap lunak, seolah menolak untuk melepaskannya. Lumpur menutupi kakinya, lengket, seolah mencoba menahannya sedikit lebih lama sebelum melepaskannya. Elías berjuang maju, lengannya penuh goresan, otot-ototnya menegang, dadanya terbakar setiap kali bernapas. Dia telah berlari selama berjam-jam. Atau mungkin berhari-hari. Waktu di hutan tidak diukur seperti di dunia jam. Semak belukar telah merobek kulitnya, serangga berdengung seolah-olah mereka tahu ceritanya. Dia tidak tahu apakah mereka mengejarnya atau mengawalnya.
Tiba-tiba, pepohonan terbelah menuju tikungan sungai. Air bersih. Cair. Seperti sebuah janji. Elías berlutut dan dengan kikuk meraih ke dalam, minum dengan putus asa. Dia merasa seolah-olah jika dia menutup matanya sekarang, dia tidak akan pernah membukanya lagi. Jari-jarinya mengaduk kerikil seolah-olah mencari sesuatu yang terkubur di sana. Sesuatu yang telah lama hilang. Mesin truk pikap menderu di kejauhan. Sosok itu mendekat di sepanjang jalan tanah: sebuah kendaraan gelap dengan kabin ganda, meluncur dengan susah payah di lumpur. Pengemudinya-seorang pria tua berambut abu-abu, sendirian-tampaknya tidak menyadari batang kayu yang setengah tumbang menghalangi jalan.
Elías bergegas berdiri, goyah.
"Awas!" teriaknya, tetapi suaranya serak, nyaris seperti bisikan di udara yang lembap.
Dia berlari tanpa berpikir. Dia hanya bereaksi. Batang kayu itu ambruk, bannya menggoresnya, truknya menjadi tidak stabil. Elías tiba tepat pada waktunya untuk membuka pintu pengemudi, menarik pria itu keluar, dan berguling bersamanya menuruni lereng. Terdengar suara dentuman keras, diikuti oleh derit logam yang menghantam batu.
Keheningan.
Kemudian, hanya suara sungai yang tenang.
Sebuah kenangan mengaburkan pikirannya:
Lari.
Suara tanpa wajah. Sebuah tangan mendorongnya dalam kegelapan.
Jangan melihat ke belakang.
Derit pintu logam. Bau kurungan: minyak tua, lembab tengik, darah kering. Rantai yang diseret. Jeritan tertahan. Lalu... tidak ada apa-apa. Pria yang diselamatkannya itu terengah-engah. Kemejanya robek dan dahinya berdarah, tetapi dia sadar. Dia duduk perlahan, linglung. Dia menatap Elías seolah-olah dia tidak tahu apakah dia melihat seorang anak laki-laki... atau hantu. "Siapa namamu?" Elías tetap diam. Bukan karena tidak percaya. Tetapi karena pertanyaan itu menusuknya. Seolah-olah menyebut namanya akan mengkhianati sesuatu yang belum sepenuhnya dia ingat. "Kau tidak perlu mengatakannya," pria itu menambahkan, suaranya lebih lembut. "Tetapi kau menyelamatkan hidupku. Dan kau tidak melupakan itu." Itu bukan pola yang umum. Itu terlihat dari cara dia memandangnya, tanpa kesombongan atau rasa kasihan. Seolah-olah dia juga pernah berada di ambang kehancuran. "Apakah kau punya tempat untuk tidur?" Elías menggelengkan kepalanya, nyaris tak bergerak.
"Kalau begitu ikut aku."
Mereka berjalan dalam diam di sepanjang jalan sempit. Truk itu masih melaju, meski dengan lampu depan yang rusak dan bodi yang penyok. Elías berada di kursi belakang, terbungkus selimut yang ditemukan pria itu di antara perkakas. Di luar, pepohonan berlalu perlahan, samar-samar. Di dalam, udara tercium lembap, rokok murah, dan lumpur yang baru diolah.
"Kau kuat," kata pengemudi itu, tanpa mengalihkan pandangan dari jalan. "Hanya sedikit orang yang menceburkan diri ke lumpur demi orang asing."
/0/25069/coverorgin.jpg?v=8f5c898fcd038a164b525c006d064284&imageMogr2/format/webp)
/0/2874/coverorgin.jpg?v=966b4ca0e894cae6cd538bbf1cfd546c&imageMogr2/format/webp)
/0/16536/coverorgin.jpg?v=9cb4a80e262b3782a29866bba32961b4&imageMogr2/format/webp)
/0/6493/coverorgin.jpg?v=fb5ad58e064a9af1db29fd81f7376a77&imageMogr2/format/webp)
/0/6410/coverorgin.jpg?v=b597a35a50b71ddbc3839b462c2c9419&imageMogr2/format/webp)
/0/16421/coverorgin.jpg?v=b0886871611b20d2f1997bedcfcc4a1a&imageMogr2/format/webp)
/0/20880/coverorgin.jpg?v=f4ed48f47c771795688fc1986665b888&imageMogr2/format/webp)
/0/5544/coverorgin.jpg?v=0dd2b2fd0f9e5757b748e583621ca1b8&imageMogr2/format/webp)
/0/18347/coverorgin.jpg?v=15ed7c09baa7e5b35acb5a0222d9f0e5&imageMogr2/format/webp)
/0/20417/coverorgin.jpg?v=18aef677d92ac82f7f462cf43795790e&imageMogr2/format/webp)
/0/6516/coverorgin.jpg?v=b7743a59d42f9ec4e09669625ca35fe9&imageMogr2/format/webp)
/0/2743/coverorgin.jpg?v=b61e50aca27298b5b23c39bafa64dc9f&imageMogr2/format/webp)
/0/16926/coverorgin.jpg?v=475a56703eb046d6273718d3aeb6fd1f&imageMogr2/format/webp)
/0/5427/coverorgin.jpg?v=5c98c390153178972cc76f6842603e36&imageMogr2/format/webp)
/0/18744/coverorgin.jpg?v=80fadf347cc81c364fa3ac91215c8e85&imageMogr2/format/webp)
/0/13077/coverorgin.jpg?v=d8e07ba3c12f28a16dbd6bc435d73ff8&imageMogr2/format/webp)
/0/16928/coverorgin.jpg?v=17bf9404f937d301d844183dc1f9c222&imageMogr2/format/webp)
/0/18033/coverorgin.jpg?v=354447084e0607c2d29dd15e7f034522&imageMogr2/format/webp)
/0/2426/coverorgin.jpg?v=face77ced6668015f4959fd921b3cf08&imageMogr2/format/webp)