/0/16821/coverorgin.jpg?v=12a7363d56d48ac65197b270d1e45d7e&imageMogr2/format/webp)
“Ketika seorang gadis menginjak usia 27 tahun, bertambahlah bebannya.” Kalimat ini terdengar sangat horor bagi seorang gadis berparas cantik, namun sedikit ugal-ugalan bernama Kejora.
Ya ... diusianya yang sebentar lagi menginjak 30 tahun, gadis itu sangat banyak menerima cacian juga pertanyaan-pertanyaan, yang membuatnya ingin enyah dari kehidupan dunia yang menyeramkan ini. Setidaknya ... ia pernah berpikir ingin menetap di bulan, begitulah kegilaan pikirannya.
“Kapan sih anak gadis yang sudah hampir kepala tiga ini menikah?”
“Apa kamu nggak punya keinginan buat punya pasangan Kejora?”
“Atau ... kamu nunggu dunia runtuh dulu, baru nyari yang sempurna?”
“Kasihan, anak gadis kok malah sibuk sama karir bukannya menikah. Apalagi umurnya sudah akan masuk usia kepala tiga!”
Setidaknya semua kalimat itu selalu dan bahkan hampir setiap saat Kejora dengarkan dari orang yang tidak mengenalnya dengan baik.
Dan, menutup telinga serta pergi, kemudian memilih menyibukkan diri dengan dunianya adalah hal yang sering Kejora lakukan untuk megurangi beban pikiran dan juga mentalnya.
Namun, semua prinsip dan juga masa bodonya seketika hilang, ketika tidak sengaja bertemu dengan teman masa sekolahnya dulu.
“Jor ... Jor!” teriak salah satu manusia yang paling membuat Kejora cukup naik pital selama ini.
Eh ... emang bosen hidup itu nenek lampir! Gue sumpahin, kepalanya sengklek, biar tahu rasa. Nama sebagus Kejora, seenak jidat manggilnya Jor, emang aku Jorok? – gerutu gadis berpakaian kantor itu dalam hati, sambil membalikkan badannya.
“Iya ... Keli cantik.” jawabnya dengan sudut bibir yang terpaksa di gerakkan ke atas. Kecantikanya kini bahkan mengalahkan senyum manis seekor kuda. Meringis tanpa ada rasa ikhlas di dalamnya.
Mulutku rasanya ternoda nyebut dia begitu, ya Allah. Maafkan hamba-Mu ini – batin Kejora sambil menepuk pelan bibir tipis miliknya itu.
“Long time no see,” ucap wanita yang Kejora sapa Keli itu, sambil mencium pipi kanan dan kiri Kejora.
Sok enggres banget, dasar Keli! – batin Kejora lagi, sambil mencaci teman SMA-nya itu. Agaknya membual adalah salah satu kebiasaan gadis berpawakan mungil, dengan rambut hitam yang dikuncir itu.
Dengan segera, Kejora mengurai pelukannya dan menepuk-nepuk bajunya untuk membuang debu kotor yang Keli bawa. Keli yang tahu maksud Kejora, langsung merasa sedikit kesal.
Mereka berdua, sebenarnya bukanlah teman karib atau pun sahabat. Bahkan, mereka cenderung seperti musuh di sekolah dulu. Keli dengan kesombongannya dan Kejora dengan apa adanya dia. Jika ada yang salah, gadis itu pasti akan menegurnya, termasuk dan terutama Keli.
Di SMA mereka dulu, ayah Keli adalah ketua komite. Mana ada yang berani membantah ataupun mengkritiknya, kecuali Kejora. Luar biasa! Bahkan mereka pernah hampir terlibat adu jotos. Apa nggak takut Kejora dengan ayah Keli? Jawabannya, sama sekali tidak. Bahkan, ayah Keli sendiri yang memintanya untuk mengawasi putri manjanya itu. Dan, setelah tamat SMA keluarga Keli pindah ke Ibu Kota. Sekitar beberapa tahun tak berjumpa, hari ini mereka akhirnya kembali bertemu.
“Aku bawa ini, nih,” ucap Keli dengan wajah yang tampak bahagia. Bahkan sungut iblisnya seketika hilang, dengan sebuah undangan yang ada di tangan kanannya. Dengan kecepatan, Keli menyerahkan undangan itu dan mengibaskannya di wajah ayu Kejora.
“Datang ya, makhluk jomblo. Kasihan! Nggak masa remajanya, nggak sekarang, status itu nggak pernah berganti ya Jor?!” ucap Keli yang membuat Kejora mengepalkan tangannya.
/0/17473/coverorgin.jpg?v=6a3e3132eadbb7176df4033e0fcb38d3&imageMogr2/format/webp)
/0/12240/coverorgin.jpg?v=20250123144638&imageMogr2/format/webp)
/0/13356/coverorgin.jpg?v=4e8b16184c509cc48f3da5166ef5c4ed&imageMogr2/format/webp)
/0/3699/coverorgin.jpg?v=0bcf6168582ea52fb7b4965acdc2b0c8&imageMogr2/format/webp)
/0/10773/coverorgin.jpg?v=b5db46b4894f9e45289dad0a48feb797&imageMogr2/format/webp)
/0/18835/coverorgin.jpg?v=224db7a4e7ac0d0487169ef59099b149&imageMogr2/format/webp)
/0/12794/coverorgin.jpg?v=a8c2d6719bc022e6c2c8f6aa9848dbc5&imageMogr2/format/webp)
/0/4808/coverorgin.jpg?v=3915812903a3807caa6b58a33ea2fd1e&imageMogr2/format/webp)
/0/27921/coverorgin.jpg?v=4eda760d43a833803876b057d0adbf78&imageMogr2/format/webp)
/0/6373/coverorgin.jpg?v=ba7b426fcbd0c88aa1e9083e031a45a0&imageMogr2/format/webp)
/0/14650/coverorgin.jpg?v=dbc5a59a7a20cce61253f607a304874f&imageMogr2/format/webp)
/0/14193/coverorgin.jpg?v=3a852a97f59b1cdaa62fc548642ad4f8&imageMogr2/format/webp)
/0/2382/coverorgin.jpg?v=2f9a7be516cc5df3fabcdc4e5d695133&imageMogr2/format/webp)
/0/15858/coverorgin.jpg?v=437451542586af31549968a254f81cc6&imageMogr2/format/webp)
/0/2453/coverorgin.jpg?v=96c7673aae26a3b99eca8d7df29c9aad&imageMogr2/format/webp)
/0/2923/coverorgin.jpg?v=68d2838c3ce6df5b17da8ebe41d681e7&imageMogr2/format/webp)
/0/29147/coverorgin.jpg?v=391d49f6d6fab81627303f61c098322e&imageMogr2/format/webp)
/0/29597/coverorgin.jpg?v=fc9449a3c3e0ea8a611daf9af11d0a48&imageMogr2/format/webp)