Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ngaku-ngaku Jadi Istri Konglomerat

Ngaku-ngaku Jadi Istri Konglomerat

TRIS RIYANA

5.0
Komentar
2K
Penayangan
39
Bab

Kejora Salsabila gadis berusia 27 tahun, yang mengalami masa kelam di usianya yang cukup matang, sebab tanggapan dan juga tuntutan dari orang-orang di sekitarnya. Menjadi wanita karir seharusnya bukan masalah, hanya saja itu yang membuat dirinya lupa akan kehidupan pribadinya yang perlu sebuah dukungan dari seorang pasangan. Kejora terlena, hingga akhir terjebak dalam satu lubang suram yang membuatnya kehilangan akal dan memilih cara cepat untuk menyelesaikan masalahnya. Mencari sosok warna yang akan menemaninya dan membuatnya terbebas dari semua hal yang membuatnya berada dalam masalah dan kesulitan. Akankah Kejora mampu bertahan dan menemukan cahayanya lagi? Setiap kehidupan pasti ada masa di mana kita harus rela dan berbesar hati dalam menelan pil pahit kehidupan. Ada pilihan dan juga kewajiban yang harus dijalankan.

Bab 1 Undangan

"Ketika seorang gadis menginjak usia 27 tahun, bertambahlah bebannya." Kalimat ini terdengar sangat horor bagi seorang gadis berparas cantik, namun sedikit ugal-ugalan bernama Kejora.

Ya ... diusianya yang sebentar lagi menginjak 30 tahun, gadis itu sangat banyak menerima cacian juga pertanyaan-pertanyaan, yang membuatnya ingin enyah dari kehidupan dunia yang menyeramkan ini. Setidaknya ... ia pernah berpikir ingin menetap di bulan, begitulah kegilaan pikirannya.

"Kapan sih anak gadis yang sudah hampir kepala tiga ini menikah?"

"Apa kamu nggak punya keinginan buat punya pasangan Kejora?"

"Atau ... kamu nunggu dunia runtuh dulu, baru nyari yang sempurna?"

"Kasihan, anak gadis kok malah sibuk sama karir bukannya menikah. Apalagi umurnya sudah akan masuk usia kepala tiga!"

Setidaknya semua kalimat itu selalu dan bahkan hampir setiap saat Kejora dengarkan dari orang yang tidak mengenalnya dengan baik.

Dan, menutup telinga serta pergi, kemudian memilih menyibukkan diri dengan dunianya adalah hal yang sering Kejora lakukan untuk megurangi beban pikiran dan juga mentalnya.

Namun, semua prinsip dan juga masa bodonya seketika hilang, ketika tidak sengaja bertemu dengan teman masa sekolahnya dulu.

"Jor ... Jor!" teriak salah satu manusia yang paling membuat Kejora cukup naik pital selama ini.

Eh ... emang bosen hidup itu nenek lampir! Gue sumpahin, kepalanya sengklek, biar tahu rasa. Nama sebagus Kejora, seenak jidat manggilnya Jor, emang aku Jorok? – gerutu gadis berpakaian kantor itu dalam hati, sambil membalikkan badannya.

"Iya ... Keli cantik." jawabnya dengan sudut bibir yang terpaksa di gerakkan ke atas. Kecantikanya kini bahkan mengalahkan senyum manis seekor kuda. Meringis tanpa ada rasa ikhlas di dalamnya.

Mulutku rasanya ternoda nyebut dia begitu, ya Allah. Maafkan hamba-Mu ini – batin Kejora sambil menepuk pelan bibir tipis miliknya itu.

"Long time no see," ucap wanita yang Kejora sapa Keli itu, sambil mencium pipi kanan dan kiri Kejora.

Sok enggres banget, dasar Keli! – batin Kejora lagi, sambil mencaci teman SMA-nya itu. Agaknya membual adalah salah satu kebiasaan gadis berpawakan mungil, dengan rambut hitam yang dikuncir itu.

Dengan segera, Kejora mengurai pelukannya dan menepuk-nepuk bajunya untuk membuang debu kotor yang Keli bawa. Keli yang tahu maksud Kejora, langsung merasa sedikit kesal.

Mereka berdua, sebenarnya bukanlah teman karib atau pun sahabat. Bahkan, mereka cenderung seperti musuh di sekolah dulu. Keli dengan kesombongannya dan Kejora dengan apa adanya dia. Jika ada yang salah, gadis itu pasti akan menegurnya, termasuk dan terutama Keli.

Di SMA mereka dulu, ayah Keli adalah ketua komite. Mana ada yang berani membantah ataupun mengkritiknya, kecuali Kejora. Luar biasa! Bahkan mereka pernah hampir terlibat adu jotos. Apa nggak takut Kejora dengan ayah Keli? Jawabannya, sama sekali tidak. Bahkan, ayah Keli sendiri yang memintanya untuk mengawasi putri manjanya itu. Dan, setelah tamat SMA keluarga Keli pindah ke Ibu Kota. Sekitar beberapa tahun tak berjumpa, hari ini mereka akhirnya kembali bertemu.

"Aku bawa ini, nih," ucap Keli dengan wajah yang tampak bahagia. Bahkan sungut iblisnya seketika hilang, dengan sebuah undangan yang ada di tangan kanannya. Dengan kecepatan, Keli menyerahkan undangan itu dan mengibaskannya di wajah ayu Kejora.

"Datang ya, makhluk jomblo. Kasihan! Nggak masa remajanya, nggak sekarang, status itu nggak pernah berganti ya Jor?!" ucap Keli yang membuat Kejora mengepalkan tangannya.

Siap-siap dengan tenaga yang ekstra ia tampak akan mendaratkan tonjokan manja ke wajah Keli, tapi urung sebab Kejora tidaklah seburuk itu.

"Gue udah nikah, ya!" ucap Kejora, dengan memamerkan cincin hadiah jajan yang ia beli pagi tadi. Setidaknya, cincin mainan itu menyelamatkan harga dirinya kali ini.

Keli kaget bukan main. Setelah lama tidak bertemu dan ia pindah ke luar kota, kemudian bertemu lagi di Jakarta, berita pernikahan Kejora yang mengejutkan itu terdengar merdu di telinganya.

"Serius? Kapan Lo nikah? Perasaan makhluk kesepian kayak Elo bakalan susah, deh dapetin suami. Dulu aja, waktu sekolah Lo di selingkuhin! Makanya jangan sibuk dengan karir. Jomblo karatan, 'kan, jadinya."

"Kapan pun itu, emang kalau kami gelar resepsi lagi, mau dateng? Terus ... entar jantung Elo lagi yang copot. Sorry ya Keli ... suami gue itu tajir melintir, tujuh turunan tambah tanjakan, belok kanan, belok kiri. Nggak ada ujungnya!" ucap Kejora dengan wajah yang tanpa dosa, karena apa? Dia sangat lihai berakting dan menipu mangsanya, yang tampak terkejut dengan pernyataan yang ia lontarkan.

"Oh iya? Calon suami gue juga pengusaha, batu bara malahan. Yah ... masalah duwit mah, tinggal petik, beres!"

"Yah ... perkara petik! Suami gue tinggal gesek! Srreeett ... mati kutu Lo entar!" ucap Kejora sambil memperagakan bagaimana ketika seseorang yang memiliki banyak uang.

Inilah puncak emosi yang selalu Kejora redam. Perasaannya tidak sekuat dulu, waktu masih muda. Di usianya yang hampir kepala tiga ini, dirinya terpaksa berbohong dan menghayalkan seorang pangeran dari negeri seberang, kapanpun ia butuhkan, seperti saat ini.

"Gue harap, itu bukan imajinasi dan mimpi di siang bolong Lo, Kejora. Siapa namanya?" tanya Keli yang masih penasaran dengan kebenaran cerita Kejora. Agaknya, Keli memang memiliki insting yang kuat dan tidak akan mudah untuk ditipu.

"Namanya, emm ...." ucap Kejora dengan pikiran yang keras menyebutkan nama yang cocok dan cukup gagah untuk di pamerkan di depan Keli.

"Iya .... namanya siapa? Bambang, atau ---" ucap Keli dengan kekehan. Di dalam kepala gadis itu kini sedang berputar rencana licik untuk membuktikan kebohongan Kejora.

Gue tahu, itu pasti cuma akal-akalan Lo, Kejora. Dan siap-siap aja, gue bakal bikin Lo malu di pernikahan Gue nanti. Semua teman SMA yang sudah berkeluarga dan bahagia akan datang. Sedangkan Elo, akan merana di pojokan. Good job, Keli – batin Keli yang tampak puas dengan gelagat gugup gadis di depannya itu.

"Namanya ... Al! Iya, itu panggilan kesayangan gue ke doi," sambar Kejora asal menyebutkan nama.

Siapa Al? Bahkan Kejora pun berpikir keras tentang nama yang spontan ia sebutkan itu. Gadis itu bahkan sama sekali tidak pernah melihat bentuk dari pria yang ia sebut Al itu.

Berbeda dengan Kejora, Keli malah tampak tercengang dengan mulut yang terbuka lebar. Melihat wanita di depannya yang seperti itu, Kejora langsung menangkupkan mulut Keli dengan kedua tangannya.

"Biasa aja! Nggak usah mangap gitu, kayak dugong aja!"

"Jor! Al! Maksud Lo, Albirru Elfathan?" ucap keli terjeda, ia kemudian mengguncang tubuh Kejora. Bahkan, gadis itu tampak histeris dan membuat Kejora heran bukan kepalang.

Emang ada manusianya? Keli terlalu berlebihan! – batin Kejora lagi.

"Jor. Bilang ke gue, beneran suami Lo Albirru Elfathan?" tanya Keli lagi, sebab tadi Kejora belum memberikannya jawaban.

Albirru Elfathan?! Bahkan nama itu juga asing ditelingaku. – batin Kejora yang malah bingung akan menjawab Keli bagaimana.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Ngaku-ngaku Jadi Istri Konglomerat
1

Bab 1 Undangan

08/03/2024

2

Bab 2 Tragedi Bemper Penyok

08/03/2024

3

Bab 3 Keceplosan

08/03/2024

4

Bab 4 Pertanyaan Dari Sang Ibu

08/03/2024

5

Bab 5 Melabrak Pelakor

08/03/2024

6

Bab 6 Sosok Yang Sama

08/03/2024

7

Bab 7 Pasangan Kekasih

08/03/2024

8

Bab 8 Bertemu Kolega Baru

08/03/2024

9

Bab 9 Profesionalitas

08/03/2024

10

Bab 10 Mobil Mogok

08/03/2024

11

Bab 11 Bukan Menyerah

05/04/2024

12

Bab 12 Kecelakaan Kecil

05/04/2024

13

Bab 13 Di Rumah Sakit

05/04/2024

14

Bab 14 Penuh Tanggungjawab

05/04/2024

15

Bab 15 Dua Tipe Manusia

05/04/2024

16

Bab 16 Mengenal Orang Baru

05/04/2024

17

Bab 17 Menolong Seseorang

05/04/2024

18

Bab 18 Kejora Yang Terluka

05/04/2024

19

Bab 19 Tidak Semenyebalkan Albirru

05/04/2024

20

Bab 20 Benda Yang Kejora Butuhkan

05/04/2024

21

Bab 21 Serba Salah

07/05/2024

22

Bab 22 Jatuh Cinta Yang Kedua

07/05/2024

23

Bab 23 Cincin Yang Tersemat

07/05/2024

24

Bab 24 Foto Pernikahan

07/05/2024

25

Bab 25 Tanda Terima Kasih

07/05/2024

26

Bab 26 Albirru dan Arkan

07/05/2024

27

Bab 27 Kejutan

07/05/2024

28

Bab 28 Siapa Aura

07/05/2024

29

Bab 29 Mengingat Masa Lalu

07/05/2024

30

Bab 30 Pengumuman dari Keli

07/05/2024

31

Bab 31 Tugasnya Telah Usai

07/05/2024

32

Bab 32 Menjauh dan Pergi

07/05/2024

33

Bab 33 Tiba Di Rumah

07/05/2024

34

Bab 34 Albirru Tahu Satu Hal

07/05/2024

35

Bab 35 Mencari Kebahagiaan Orang Lain

07/05/2024

36

Bab 36 Anak Adalah Bayangan Ibu

07/05/2024

37

Bab 37 Ada Yang Disembunyikan

07/05/2024

38

Bab 38 Topeng Busuk

07/05/2024

39

Bab 39 Melepaskan dan Merelakan

07/05/2024