Ngaku-ngaku Jadi Istri Konglomerat
Albirru.
kanku pergi kali ini. – batin Kejora yang
ia dengar dari Kejora itu benar, maka ekspresinya kali in
oup!" Keli mengguncang tubuh Kejora. "Elo, menantu mereka? Wo
mbil berakting tersipu dan meng
ntuk saat ini Kejora memiliki bakat un
di kantor biasa?" tanya Keli sekali lagi, dengan bumbu kecuri
ng dan kembali berpikir keras untuk memberi
at terus kerja. Hitung-hitung, biar nggak bosen di rumah aja, gitu," jawab Kejora enteng. Ga
areng, setidaknya itu sebagai bukti!" Keli lagi-lagi berulah, ia bahkan member
ah kapan pulangnya. Jadi ... gue bakal datang sendiri aja,"
a ini bahkan Kejora tidak pernah berpikir ada manusia bernam
'kan? So ... persiapkan diri kalian, dan gue akan tunggu sampai Lo bawa si Albir
ora kini sudah berubah menjadi merah padam dan sebentar lagi na
dijalankan, dan dengan langkah yang malas ia harus kembali lagi
dikit kejadian yang kembali mengasa
r
gerem mendadak di depannya. Sambil menyingsingkan lengan baju
u penyok! Ini pasti gara-gara mobil ini!" ucapnya sambil
arkan keadaan kaki Kejora saat ini dan membuatnya be
skkan kaca mata hitam, yang bertengger indah di hidung bangirn
lihat seorang gadis yang terduduk di pembatas jalan dan trotoar. Siapa lagi jika bukan Kejor
g berdiri. Dan dengan langkah yang sedikit pincang, gadis pemberani itu menghampiri
enarik nafasnya dalam. "Hah! Saya tidak akan berlama-lama menjela
l si --- maksud saya, mobil mewah Tuan ini menyebabkan bemper mobil
ia itu hanya menatapnya dari balik kacama
kuno! Saya tidak akan melepaskan manusia yang menyebabkan kerugian bag
n saya, tidak punya waktu untuk melayani gadis bringas seperti
Kekesalannya kini memuncak. Daripada terjadi hal yang tidak-tidak, Kejora memilih diam dan tid
kesayanganku ini. Enak aja, setelah melakukakan kesalahan, bukannya minta maaf malah enak-e
a sosok bertubuh gempal, yang sudah bersiap menyemburkan air aki dari mulutnya, untu
kenapa lagi?" cicit Kejora yan
ncoba santai dan hendak mele
mengangkat seseorang, langsung menarik kerah kemeja Kejora. Dan akibat dari ta
ra?!" ucap pria botak nan gempal
riton itu. Walaupun itu sudah biasa, tapi Kejora tetap saja kage
ba begitu sama saya?" ucap Kejora dengan nada sendu sambil menggaruk punggung t
an besar iya. Apa yang membuat kamu belum menikah, sih, Kejora?!" t
ing ia dengarkan, dari orang tua, teman, bahka