Ngaku-ngaku Jadi Istri Konglomerat
orang yang tidak pernah ia temui. Iya ... sosok itu adalah
iwayatku! – batin Kejora sam
esekali memang ia melihat Albirru. Namun, keberaniannya me
ngerikan ini Kejora! Sekarang aku harus apa? Kabur pun nggak akan mungkin bisa – batin Kejora
g melaju dengan cukup kencang membuat situasi semakin mencengkram dan menegangkan. Kejo
utkan keheningan dan suasana panas dingin, ak
a mengangguk cepat dan dengan segera ia membuka lakban berwarna hitam itu dari mulu
rbaiki secepatnya?" tanya Albirru kepad
enapa aku harus diajak pula? Dasar! Percuma ganteng, tapi muka lempeng
alah satu bangku dalam posisi berh
salah?" bariton itu menyada
ya nggak punya maksud sama sekali untuk mempermalukan ataupun merugikan beberapa pihak. Ini hanya tentang gengsi dalam permusuhan," ucap Kejora terjeda. Ga
menggerogoti kulitku nanti. Tenang Kejora, dia itu manusia biasa, pasti bisa membantumu dan mem
mbil meringis tak tahu malu. Sementara pemuda yang menerima tisu itu han
" jawabny
Tapi ... emang iya sih! Jadi ... tempo hari, dia kasih saya udangan. Dan di undangan it
lagi yang membuat Kejora mengambil posisi duduk siap,
but nama itu sebagai suami saya. Nah, teman saya yang menyebalkan itu, malah ngarahin namanya jadi Albirru, yang sama sekali saya nggak tahu, siapa dan bentuknya seperti apa. Ya ... saya iyai
ap, saya nggak peduli dan nggak mau tahu. Satu lagi! Belum pernah ada yang memanggil saya dengan nama Biru, dan
eh-aneh! Tinggal sebut mau bantu atau nggak, nggak perlu bahas nama juga," cicit Kejora pela
f!" ucap Albirru sambil
h tajam. Dan apa yang harus kulakukan untuk meyakinkan tembok, eh ... maksudku tuan Bir
i hadapannya itu. Merasa diperhatikan, Albirru menggeser posisi badannya me
lah mendapatkan ide, membuat Albirru t
ebenarnya ia kaget. Sementara Kejora, ia malah memajukan tubuhny
beda itu saling beradu. Kejora dengan ide dan pemikirannya
ali lagi Kejora bertanya dengan penuh ha
endiriannya, yang membuat Kejora malah bringas
ggenggam tangan lawan bicaranya. Itu terpaksa ia
ap Kejora memelas dengan tatapan ma
nanti?" tanya Albirru yang membuat sen
nya akan terpesona, dan tidak akan ada yang menyangka bahwa gadis itu sedang bingung menge
yang saya panjatkan, akan saya sematkan nama
ru terdengar menggerutu, "Mendingan nyantunin orang tidak
yang kesekian kalinya Kejora berharap kep