Cinta yang Tersulut Kembali
Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
Hari ini terjadi kehebohan di sebuah bandara di ibukota suatu negara, karena saat ini, ada tamu VVIP yang akan datang ke negara ini.
Persiapan sudah dilakukan oleh banyak orang sejak beberapa hari lalu. Banyak petinggi negara ini yang hadir di ruang VVIP bandara yang tempatnya terbatas itu, di luar ruangan VVIP, nampak ada banyak anggota militer dan polisi yang berjaga.
Di dalam ruangan VVIP, terlihat seperti rapat kenegaraan karena ada banyak Mentri yang hadir di dalam ruangan VVIP ini, bahkan dari kasak-kusuk yang terdengar, ternyata presiden juga ikut memantau acara ini dari istana.
Selain para menteri, para petinggi militer dan kepolisian, juga hadir di tempat ini, selain para pejabat papan atas tersebut, ada banyak pengusaha papan atas negeri ini yang hadir di ruangan ini, tapi anehnya, acara ini luput dari perhatian pers, karena ternyata para petinggi negeri ini, sudah wanti-wanti dari sejak jauh-jauh hari kalau tamu super penting yang akan datang sebentar lagi itu, tidak menghendaki ada konferensi pers dan tidak menghendaki kedatangannya diliput oleh pers.
"Sebenarnya The Special One itu, siapa sih, pa?" bisik Rima, istri dari Hartadji, salah seorang dari sepuluh besar orang terkaya di negeri ini.
"Dia itu berasal dari Amerika Serikat, empat tahun ini, dia jadi orang terkaya di negerinya, dia disebut sebagai The Special One karena semua Aplikasi terkenal sekarang ini di internet adalah hasil ciptaannya. Dia juga berhasil menciptakan banyak mesin canggih sehingga tercipta banyak hasil tambang baru hingga perusahaannya menjadi perusahaan terbesar di dunia."
"Wow... hebat banget." Rima berdecak kagum mendengar kehebatan The Special One itu.
"Bukan hanya itu, dia juga terkenal di dunia saham, perusahaan sahamnya menjadi perusahaan saham terbesar di Amerika dan dunia. Dia juga membeli banyak bank dan perusahaan asuransi kelas menengah bahkan hampir bangkrut, tapi, hanya dalam beberapa bulan saja, Bank dan perusahaan asuransi itu disulapnya menjadi Bank dan perusahaan asuransi raksasa."
"Wow! Seandainya dia masih muda, aku mau menjodohkan dia dengan anak kita, pa. Tapi, kalau dia sudah sesukses itu, pasti orangnya sudah tua."
"Aku tidak tahu rupa dan umurnya karena dia tidak mau diliput dan di foto oleh majalah manapun, orangnya sangat misterius. Oh iya, kamu tahu kenapa kita semua kumpul di ruangan ini?" tanya Hartadji.
"Tidak. Memang kenapa?" tanya Rima penasaran.
"Saat beberapa hari lalu, terdengar kabar kalau The Special One akan mengunjungi negeri ini, kita semua langsung menyambutnya karena mengharapkan investasi."
"Investasi?"
"Ya. Setahun belakangan ini, di setiap negara yang dia singgahi, negara-negara itu mendapatkan kucuran banyak investasi darinya dan bukan hanya investasi, dia juga membawa transfer teknologi kepada negara-negara itu sehingga negara yang teknologi pertaniannya masih kurang, tiba-tiba meningkat berkali lipat dengan investasi dan transfer teknologi yang dilakukan The Special One dan perusahaannya itu. Tidak hanya di bidang pertanian, dia juga investasi di bidang lainnya."
"Hebat banget. Ckckck."
"Karena itulah, waktu mendengar The Special One akan datang ke negara kita ini, pemerintah kita langsung sibuk mengatur semuanya, pemerintah ingin mendapatkan kucuran dana investasi dari The Special One itu, pemerintah juga mengundang kalangan pengusaha seperti kita, untuk menjadi mitra investasi bagi The Special One."
"Mudah-mudahan kita bisa dapat investasi ya, pa."
"Mudah-mudahan, ma."
"Pasti hebat kalau anak kita bisa dinikahi sama dia, tapi The Special One itu, pasti sudah tua dan sudah menikah."