Gamelan Retak

Gamelan Retak

Frank R

5.0
Komentar
1.1K
Penayangan
30
Bab

[Cerita Dewasa 21+] Berawal dari kedekatan, Watining lalu jatuh hati. Perasaannya itu ternyata berbalas. Fakhri juga merasakan hal yang sama. Namun, kisah cinta ini tak mudah dijalani. Fakhri sudah beristrikan Arianti dan tak mungkin berpisah demi bersama dengan Watining. Ketika Arianti mengetahui hubungan Fakhri dan Watining, dia tidak bisa menerimanya. Gugatan cerai dilayangkan Arianti. Akankah kisah cinta Watining dan Fakhri berakhir bahagia?

Bab 1 Prolog

Pulang dari berbelanja sayur di warung, Arianti kaget mendapati suaminya masih tidur dengan pulas. Fakhri terburu-buru bangun dari tidur setelah Arianti membangunkannya. Mengerjakan setumpuk pekerjaan kantornya yang dikejar tenggat waktu sampai subuh membuatnya terlambat bangun, sangat terlambat. Sudah pukul delapan ketika Fakhri masuk ke kamar mandi.

Arianti menyiapkan pakaian untuk dipakai suaminya sementara suaminya mandi. Notifikasi dari ponsel Fakhri berbunyi ketika Arianti merapikan tempat tidur. Berpikir bahwa itu mungkin pesan yang penting, Arianti mengambil ponsel suaminya dari meja kerjanya lalu melihat pesan yang masuk tanpa membuka aplikasi pesan itu. Dari daftar notifikasi, Arianti dapat membaca pesan itu dengan jelas.

"Sayang, kamu di mana? Buruan ke kantor. Aku sudah rindu. Love U."

Tangan Arianti gemetar. Ada rasa tak percaya, tetapi pesan yang dibacanya itu terlalu jelas untuk ditafsirkan berbeda. Dari Watining? gumamnya. Diletakkannya kembali ponsel itu di tempatnya semula. Isi pesan itu berulang-ulang melintas di kepalanya.

Arianti merasa tubuhnya mendadak lemas. Dia melangkahkan kakinya menuju tempat tidur dan duduk di tepinya. Rasanya seperti mimpi. Suaminya bukan tipe lelaki yang mudah tergoda dengan perempuan, juga bukan tipe lelaki penggoda. Lebih dari enam belas tahun menikah dengannya cukuplah baginya untuk bisa menilai siapa suaminya dan bagaimana perilakunya. Fakhri seorang lelaki yang bertanggung jawab dan sangat rasional. Segala apa yang akan dilakukannya diperhitungkannya dengan matang.

Fakhri memang lelaki yang ramah, tetapi dia sangat tahu batasan bergaul dengan lawan jenis. Meski awalnya Arianti sering salah sangka dengan keramahan suaminya, Arianti akhirnya mengerti bahwa suaminya sekedar ramah dan berusaha bersikap demikian untuk menghormati orang lain, tidak lebih. Yang membuat Arianti sulit untuk mempercayai apa yang baru saja dilihatnya adalah pesan itu dari Watining, perempuan yang sudah mereka anggap sebagai saudara sendiri. Arianti tak pernah menaruh curiga sedikit pun kalau suaminya dan Watining bepergian bersama untuk urusan pekerjaan atau urusan keluarga.

Ketika Fakhri muncul selesai mandi, dia sempat melihat Arianti sekilas lalu buru-buru memakai pakaian kerjanya. "Nanti aku pulang malam. Ada acara makan malam dengan klien. Mungkin enggak sempat pulang dulu karena masih ada kerjaan sampai sore," ujar Fakhri sambil menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfum di tubuhnya. Tak mendapatkan respons, Fakhri menoleh istrinya. "Kamu kenapa?"

"Iya, aku dengar," jawab Arianti.

Fakhri mengantongi ponselnya lalu mengambil tas ranselnya. "Ya sudah, aku berangkat dulu."

Arianti bergeming. Dibiarkannya suaminya pergi tanpa mengantarnya ke luar. Sekitar lima menit kemudian, bunyi mobil suaminya berderu meninggalkan halaman rumah. Kepala Arianti terasa pusing. Dia merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Frank R

Selebihnya

Buku serupa

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku