Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta satu malam terbaik

Cinta satu malam terbaik

LazuardiBianca1

5.0
Komentar
15.2K
Penayangan
30
Bab

Adult Romance 21+ (Mengandung adegan dewasa secara eksplisit maupun implisit di beberapa bab). Kepergian sang kekasih membuat Feyleria, terbangun di atas ranjang bersama dengan seorang pria yang tidak dikenalnya. Fey kabur tanpa tahu identitas dari pria yang telah menghabiskan satu malam dengannya itu. Alexander terobsesi pada wanita yang telah membuatnya di mabuk cinta dalam satu malam, dia bertekad untuk ingin memiliki Fey seutuhnya. Alex membuat Fey mendapatkan tekanan dari kedua orang tuanya, untuk menerima perjodohan yang telah diatur oleh Alex. Mau tidak mau, Fey menerima perjodohan itu. Disaat Fey mulai membuka hati, Sani - Sang mantan, kembali hadir dan ingin memperjuangkan cintanya kembali. Akankah Feyleria memilih kembali pada Sani ataukah memilih Alex, pria yang memperlakukannya dengan penuh cinta?

Bab 1 Patah Hati

"Huaaaa,"

"Duh Fey, udah dong. Mau sampe kapan kamu nangis gini?" Vina menyodorkan lembaran tisu terakhir yang ditariknya dari dalam kotak.

"Prooottt,"

Fey mengambilnya dan langsung meniup peluit panjang untuk membuang semua ingus yang menumpuk di hidungnya. Fey mengembalikan tisu bekas pakai itu kembali pada Vina.

Vina bergidik jijik sedangkan Geby disampingnya tertawa geli.

"Udah abis aja tuh tisu." Kode Geby melalui kerlingan mata.

Vina mengabaikan reaksi Geby. Meski keduanya sudah terbiasa dengan penyakit patah hati Fey, tetap saja - melihat sahabatnya dengan wajah merah dan hidung meler - Vina merasa cemas.

"Fey, si Carrots kan pacar ke - 32. Harusnya kamu udah cukup pengalaman sama patah hati. Jadi ngak perlu berlebihan gini dong." Usik Geby.

Ia mulai jengah, dua jam di Bar hanya duduk sambil mendengar keluhan dan tangisan Fey.

"Namanya Carrel bukan wortel," protes Fey di sela Isak tangisannya.

"Geb," desis Vina kesal. Temannya itu selalu saja tidak bisa membaca situasi.

Geby mengangkat bahu tanda dia tidak perduli.

"Aku mau turun, kali aja di bawah dapat cowok ganteng plus tajir melintir."

"Huaaaa," melihat sikap cuek Geby membuat tangisan Fey semakin keras.

Sebenarnya alasan utama Fey menangis bukan karena terpukul setelah memergoki Carrel selingkuh dengan seketaris nya. Alasan itu terlalu sepele bagi Fey yang telah puluhan kali patah hati.

Alasan utamanya terlihat sangat sedih, mengingat sindiran ucapan Mama belakangan ini yang menuntut Fey untuk membawa calon suami atau minimal pacar ke hadapan mereka.

Sampai tadi pagi Fey masih memupuk harapan hingga siang hari saat berkunjung ke kantor Carrel untuk makan siang bersama, harapan itu pun musnah. Fey harus menerima kenyataan kalau selama ini dia telah di dua-tigakan oleh playboy cap racun tikus itu.

"Fey, mau kemana?" Tanya Vina.

Fey melambai asal. Kepalanya pusing, efek terlalu banyak menangis ditambah dua botol bir yang membuat seluruh dunia berputar seakan bergerak menjauhinya.

Fey harus segera mencapai toilet terdekat sebelum isi perutnya berontak keluar dan membuat seisi Bar melihatnya sebagai mahkluk freak..

***

"Napa Lex," sapa Bima. Mengalihkan perhatian Alex yang sedari tadi fokus pada satu titik.

"Menarik," gumam Alex sambil menarik seulas senyum misterius.

"Mau kemana?" Tahan Bima cepat.

Keduanya baru saja menginjakkan kaki di Bar ini. Bima tidak ingin Alex tiba-tiba menghilang dengan berbagai alasan untuk pulang ke rumah. Entah apa yang selalu di lakukan duda muda itu di rumah.

"Toilet, Napa? Kamu mau ikut?" Goda Alex. Dia tahu Bima hanya tidak mau Alex pulang dan mengagalkan acara hang out nya malam ini.

"Asal ngak kabur aja." Ujar Bima menginggatkan sepupunya itu.

"Tenang, cuma mau ke toilet trus nyari angin."

Alex berlalu pergi meninggalkan meja yang ditempatinya bersama Bima. Langkah Alex berhenti di lorong masuk yang memisahkan toilet wanita dan laki-laki.

"Dimana dia?" Batin Alex. Matanya tak lepas dari pintu masuk toilet. Menunggu sosok yang telah menarik perhatiannya muncul dari balik pintu.

***

"Sialan wortel," runtuk Fey marah. "Kenapa kamu ngak nunggu besok atau lusa aja sih buat selingkuh. Kalau gini semua rencana ku bisa buyar." Gerutunya setengah sadar.

Fey memijit pelipisnya, rasa sakit di kepalanya semakin menjadi. Sepertinya Fey harus segera pulang dan menegak dua dosis aspirin untuk menghilangkan sakit di kepalanya.

Ia berbalik, berjalan tertatih sembari bersandar di dinding untuk menopang tubuhnya yang mulai sempoyongan.

"Sialan! Harusnya aku tidak pernah menegak alkohol terkutuk itu." Umpatnya dalam hati.

Setiap kali patah hati, Fey selalu saja melupakan batas toleransi alkoholnya. Harusnya Fey cukup sadar kalau dia hanya diperbolehkan menyentuh Mocktail.

"Kamu baik-baik saja?"

Fey mengangkat kepalanya untuk melihat pemilik suara yang menyapanya. Efek alkohol semakin menjadi, bahkan kini Fey bisa melihat wajah Sani - cinta pertamanya, tengah mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri tegak.

"San, kamu kemana aja?" Racau Fey. Ia melilitkan tangannya ke leher orang didepannya.

"San, jangan tinggalin aku lagi. Aku cinta sama kamu Sani." Rintih Fey. "Aku janji San, aku akan ngelakuin apa aja buat mempertahankan cinta kita." Lirih Fey perih.

Masa lalu merasuk ke dalam alam bawah sadarnya. Membangkitkan memori tergelap dalam hidupnya.

"Sani?" Gumam suara yang membawa Fey dalam dekapan hangatnya. "Akan ku buat kamu melupakan nama itu untuk selamanya." Desisnya yakin.

******

TO BE CONTINUE ...

Hai, hai ...

Kalo kalian suka sama karya Author, jangan lupa tinggalkan jejak ya ...

LIKE ✅

COMMENT ✅

SUBSCRIBE ✅

THANK YOU AND SEE YOU SOON ... ❤️

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh LazuardiBianca1

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku