Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ada Cinta Di Pesantren

Ada Cinta Di Pesantren

Coklat Leleh

5.0
Komentar
804
Penayangan
5
Bab

Aku pernah mengira bahwa pria yang aku angkat derajatnya dan ku bawa masuk ke dalam rumah adalah pria yang baik dan akan setia kepadaku hingga akhir hayat kami Dia membawa ibu dan adiknya ke dalam rumah dan yang ku anggap keluarga baru setelah ayahku meninggalkanku. Pria itu malah merebut segalanya, segala yang ayah tinggalkan untukku, aset dan harta segalanya. Mereka mengkhianatiku, suamiku sendiri mengucap talak padaku. Aku terluka tentu saja dan sempat ingin membunuh diri sendiri, namun keluarga baru menemukanku.

Bab 1 1. Kehilangan Segalanya

"Aku talak kamu dan jangan pernah kembali lagi ke rumah ini!" ucapan suamiku membuat seluruh jiwaku hancur berkeping-keping, jadi aku hanya lah wanita bekas yang tidak terpakai dan di buang?

Apa salahku?

Aku menangis merintih, aku tidak pernah menyangka akhir pernikahanku akan setragis dan sememilukan saat ini, aku di lempar dari rumahku sendiri, dimana aku yang memberikan hidup pada pria itu.

Ibu mertuaku yang katanya mencintaiku dulu menyeringai hebat, dia tertawa penuh kemenangan, jadi pada akhirnya aku yang kalah dan aku yang harus pergi dari rumahku sendiri? Dimana keadilan yang bisa aku terima?

"Mas, kamu kenapa? Aku gak pernah sekali pun membuatmu marah. Aku patuh menjadi istri, ku tinggalkan segalanya pekerjaan dan usahaku demi kamu, apa kamu gak pernah mau melihat itu?" Ku akui aku lah wanita terbodoh yang berpikir bahwa pria miskin yang datang ke dalam hidupku akan mencintaiku sepenuhnya, namun nyatanya, ia pun minum akhlak.

"Pergi kamu dari sini. Jangan membuat semua orang makin benci sama kamu. Sekarang ini adalah rumah kami dan kami yang akan tinggal di sini. Sementara kamu pergi lah sejauh mungkin, dan aku harap gak melihatmu lagi." Perkataan Ibu mertuaku seperti di iris sembilu dan belati tepat ke jantung.

Aku yang membawa pria yang ku jadikan suami dan Ibu mertuaku ke rumah ini, menikmati kekayaan yang ayah tinggalkan untukku sebelum beliau meninggal dunia, dan aku malah di buang? Ya Allah, aku ingin menangis rasanya.

"Mas, kamu becanda, 'kan? Baru kemarin kamu memberiku bunga dan kita merayakan hari ulang tahun pernikahan kita, jadi gak mungkin kamu meminta cerai."

"Jangan dengarkan dia, Rio. Kamu harus tegas pada dia. Dia sudah menginjak-nginjak harga dirimu," bisik Ibu mertuaku yang terdengar jelas di telingaku. Dia berbisik tapi sepertinya sengaja memperdengarkanku.

Jadi, semua ini atas hasutan Ibu mertuaku? Jadi, suamiku lebih memilih ibunya dibandingkan aku? Wah. Aku merasa di injak saat ini.

"Pergi lah dari sini. Aku talak kamu sekarang juga! Dan, jangan pernah kembali lagi." Hanya perkataan itu yang aku dengar dari mulut suamiku. Semua hal yang kita pertahankan bersama, ternyata hanya sebagai pigura selama ini?

"Mas, kamu harus sadar. Apa yang dikatakan ibumu itu gak benar," kataku mencoba membela diri. "Dan, kamu harus sadar, aku pemilik rumah ini dan kenapa kamu mengusirku dari rumahku sendiri?"

"Apa kamu lupa? KAmu memberikan segala aset dan hartamu atas namaku."

Aku sampai lupa dan memang benar. Karena bujukan dan rayuan mautnya aku percaya kepadanya dan membalikkan nama semua aset dan perusahaan atas namanya, lalu ini sebenarnya tujuannya?

"Ya Allah, Mas, kamu tega sekali sama aku, kamu bilang mencintaiku dan kamu beruntung memilikiku, dan ternyata ini sebenarnya tujuanmu? Apa salahku, Mas?" Aku hampir saja mengeluarkan airmata didepan orang-orang jahat didepanku.

"Ada apa sih, Bu? Kenapa bising sekali?" tanya sebuah suara dan di adalah Rida, adik iparku yang kerjanya hanya morotin uang kami demi kesenangannya.

"Pergi lah dari sini. Aku tidak mau lagi melihat wajahmu!" kata Mas Rio mengulang perkataannya.

"Jadi, kamu mengusirku, Mas?"

"Iya. Aku mengusirmu. Jadi pergi dari sini, aku sudah bosan melihat wajahmu. Kamu sudah tidak cantik lagi dan kamu sudah tidak menarik lagi, aku benar-benar bosan dan ingin mencari istri baru."

Airmataku akhirnya menggenang seketika, ini kah yang dinamakan hukuman yang berat? Di usir dari rumahku sendiri dan di usir dari perusahaanku sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa seberat ini?

Aku mengingat jelas bagaimana aku dan suamiku hidup dan bertahan, ketika perusahaan mulai berada di titik terlemah, aku lagi dan lagi membereskannya hingga saat ini perusahaan sebesar ini, membuat kami semua menikmatinya, namun ternyata setelah apa yang aku perbaiki, aku dihancurkan dengan kata-kata talak?

Aku gak punya malu lagi, aku langsung berlutut dihadapan suamiku, Ibu dan iparku. Aku mencoba menenangkan hatiku dan merutuki diri sendiri didalam sana, jadi kepercayaanku selama ini di runtuhkan oleh sikap jahat mereka? IBu mertuaku yang selama ini baik dan mencintaiku, kini berubah menjadi iblis? Itukah yang sebenarnya mereka rencanakan?

"Kami itu bosan menjadi antek-antekmu, kamu pikir karena kaya raya dan memiliki segalanya, kamu bisa membuat kami menjadi antekmu? Gak akan semudah itu. Jadi, makan sekarang deritamu," kata Ibu mertuaku.

"BU!"

"Kenapa? Kamu mau membentakku lagi?"

"Dasar wanita gak tahu diri," kata Adik iparku.

"Siapa yang gak tahu diri di sini?" tanyaku.

"Pergi lah." MAs Rio kembali mengatakan itu.

"Aku gak mau pergi dari sini, Mas, kamu harus sadar bahwa aku gak salah, aku gak pernah menyakitimu dan aku lakukan segalanya sebagai istrimu, aku gak pernah meminta apa pun dari kamu, jadi kamu harus berpikir lebih jernih bahwa aku ini istrimu dan aku patuh padamu. Apa yang kamu gak suka, bisa kita perbaiki, Mas, kita bisa bicara baik-baik, jadi jangan mengusirku kayak gini, aku mau tinggal di mana? Aku gak punya siapa-siapa lagi selain kamu, Mas." Aku mengemis didepannya, airmata yang sudah ku tahan sejak tadi, akhirnya keluar juga.

"Ih dasar wanita bego!" geleng Rida membuatku tidak bergeming sama sekali.

Aku gak perduli dengan perkataan mereka. Aku benar-benar gak pernah ada di posisi ini, aku benar-benar gak pernah mengkhianati suamiku dan menganggap pernikahanku lah yang paling bahagia di antara teman-temanku. Namun, nyatanya itu semua gak sesuai ekspetasiku.

"AKU TALAK KAMU!" Lagi dan lagi perkataan itu masuk ke telingaku dan menghantuiku.

"Eh mak rombeng, pergi lah dari sini, kamu mau aku seret?" tanya Rida.

Aku tidak punya tenaga saat ini dan aku gak mungkin melawan mereka bertiga, lalu Mas Rio masuk ke dalam rumah dan meninggalkanku.

"MAS!" Aku berteriak.

Ibu dan Rida lalu meraihku dan menarikku menjauh dari pintu, mereka juga menahanku agar gak sampai masuk kembali ke rumah, di saat barang-barangku banyak sekali, dan pakaianku pun banyak, tapi hanya satu kopor yang mereka berikan untukku? Mereka jahat sekali.

"MAS, kamu mau kemana? MAS!" Aku terus berteriak, sampai sebuah tamparan mengenai wajahku dan tamparan itu dari Ibu mertuaku yang selama ini ku anggap tulus menyayangiku seperti anaknya sendiri, nyatanya uang dan kekayaan membuat mereka berubah menjadi iblis.

Jadi, semua ini sudah rencana mereka? Membuatku terbuai dan mengusirku? Haha. Aku benar-benar merasa berada di tempat terendah saat ini, apa yang aku miliki hilang sekejap dan tidak lagi menjadi milikku.

Rencana Mas Rio benar-benar membuatku tahu diri, bahwa tidak ada di dunia ini yang indah.

Mana yang katanya dia mencintaiku? Bussit semuanya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Coklat Leleh

Selebihnya

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku