Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JEJAK CINTA DI SISIKU

JEJAK CINTA DI SISIKU

Aksara Nada Jingga

5.0
Komentar
582
Penayangan
27
Bab

Anindita masuk ke dalam kehidupan yang sama sekali baru bagi dirinya, ia mengenal Zack dan jatuh cinta, setelah beberapa waktu tidak mendapat kabar dari lelaki yang dicintainya kemudian Anindita berusaha mencari tahu keberadaan Zack meski di luar jangkauannya. Dari perjalanan mencari Zack, Anindita justeru bertemu Dirgantara yang melindunginya seperti seorang malaikat dan menawarkan hati yang penuh jejak seorang perempuan paling istimewa dalam hidupnya, mendiang isterinya yang meninggal karena terbunuh dalam suatu peristiwa tragis. Di suatu persimpangan jalan, Anindita mulai goyah. Saat hatinya mulai melirik Dirgantara, ia bertemu kembali dengan cinta lamanya yang misterius. Jalan cerita kehidupan menguak kembali benang kisah antara Zack, Dirgantara dan mendiang isterinya di masa lalu. Siapakah lelaki yang kemudian akan terpilih untuk mengisi hati Anindita dengan cinta?

Bab 1 Cinta Pertama

Anindita terpaksa menemani Mega ke Lapas untuk membesuk Hosen. Mereka bertiga berteman dekat sejak kecil, jadi Anindita tak bisa menolak saat Mega merengek meminta Anindita pergi bersamanya membesuk Hosen yang sudah dua tahun ini berpacaran dengan Mega.

"Hubungan kalian terlalu rumit. Kau masih saja membela Hosen yang tak bisa berhenti jadi pemakai narkoba. Kalau saja kalian berdua bukan sahabatku sejak masih memakai popok mungkin aku memilih untuk membiarkanmu pergi sendiri." Anindita bersungut-sungut sembari membawa dua kantong belanjaan berisi berbagai pesanan Hosen yang harus dibawa oleh Mega dan Anindita.

"Siapa tahu dengan perhatian dari kita berdua, pacar dan sahabat kesayangannya ini nanti setelah bebas dari penjara maka si Hosen akan berhenti jadi pemakai narkoba." Mega menenangkan Anindita.

"Kau ini selalu membelanya. Kalau nanti dia justeru jadi pengedar bagaimana? Kau masih akan membelanya sampai ke langit biru?" Anindita mulai hampir meledak.

"Sudah.. tenangkan dirimu. Aku akan membawa barang-barangnya. Berat ya?" Mega mengambil alih kantong belanjaan berisi kebutuhan yang dipesan Hosen dari kedua tangan Anindita.

Kedua gadis itu memasuki Lapas yang dijaga ketat oleh sipir bertampang sangar. Anindita merasa risih harus melewati penjagaan yang sangat ketat, wajah kesalnya membuat Mega menahan tawa. Setelah melewati dua pintu penjagaan, di mana mereka digeledah dengan sopan dan barang bawaan mereka pun diperiksa dengan begitu teliti maka tibalah Anindita dan Mega di sebuah ruangan tempat mereka bisa bertemu dengan narapidana yang akan dibesuk.

Hosen terlihat sumringah saat berjalan mendekati Mega dan Anindita. Seorang lelaki ikut bersama Hosen di belakangnya mengenakan pakaian berwarna biru cerah dengan tulisan di punggungnya 'warga binaan'. Hosen memperkenalkan lelaki itu kepada Mega dan Anindita.

"Ini Zack, teman satu kamarku. Dia berasal dari Bogor, jadi jarang dibesuk keluarganya makanya aku bawa kemari biar ikut ngerasain dibesuk." Hosen nyengir sambil memeriksa barang bawaan Mega.

"Aku bawakan handuk dan sikat gigi baru. Kalau beli di sini kan lebih mahal. Juga ada rendang buatan ibuku. bisa dibagi-bagi untuk teman sekamarmu." Mega dan Hosen memeriksa barang bawaan bersama-sama.

"Namaku Anindita. Teman Hosen dan Mega." Anindita berinisiatif memperkenalkan dirinya pada Zack.

"Iya aku tahu. Hosen selalu menceritakan tentang kalian berdua." Zack tersenyum kepada Anindita, ada lesung pipi di kedua belah pipinya yang membuatnya terlihat sangat manis.

"Dia titip salam beberapa kali buat kamu Nin, katanya terakhir kamu ke sini dua Minggu lalu dia lihat kamu dari jauh. Aku sih gak yakin kalau dia beneran naksir kamu makanya gak aku sampaikan salamnya. Mana ada sih cowok naksir cewek jutek bin judes kayak Anindita." Hosen menggoda Anindita yang tersipu malu di hadapan Zack yang baru ia kenal.

"Jadi kamu sendirian di sini Zack? Kasus narkoba juga ya? Kok bisa ketangkap di sini?" Mega bertanya pada Zack penuh penasaran.

"Panjang ceritanya. Yah namanya juga pertemuan hidup. Kalau kata orang penjara mah, yang masuk penjara pasti udah ada janjinya jauh sebelum kita lahir. Jadi menghindar seperti apa pun ya pasti masuk juga." Zack berusaha mengelak untuk menceritakan kisahnya.

Hosen mencoba mencairkan suasana dengan banyolannya yang selalu dibalas Anindita dengan nasihat dan ceramah panjang lebar. Anindita begitu perduli pada Hosen dan Mega. Ia sangat ingin agar Hosen menyadari kesalahannya dan berhenti menggunakan narkoba.

"Nanti setelah bebas mending kalian nikah aja deh. Kamu, Hosen cari kerja yang bisa kamu kerjakan supaya bisa menghidupi Mega nantinya." Omelan Anindita mulai membuat Hosen gerah.

"Iya ustadzah. Aku di sini belajar di bimker.. belajar membuat meubel. Alhamdulillah bisa belajar dengan cepat."

"Kamu kan ada bakat terpendam dalam bidang seni lukis dan pahat. Cocok itu belajar membuat lemari dan tempat tidur. Nanti bisa jadi mas kawin kita." Mega yang dimabuk cinta kalau bicara soal menikah begitu antusias dan penuh semangat.

"Kamu kalau bicara soal kawin aja semangat. Pikirkan nanti setelah menikah kalian mau hidup seperti apa, tinggal di mana, kerja atau usaha apa. Yang penting harus berhenti pake narkoba. Denger ya Hosen." Anindita tak kalah bersemangat memberi nasihat untuk Hosen.

"Iya. Aku ngerti. Udah kamu ngobrol sama Zack aja deh. Aku mau ngobrol sama Mega berdua." Hosen mengajak Mega untuk mengobrol di salah satu meja yang kosong meninggalkan Zack dan Anindita berdua.

Zack memandang Anindita dengan tatapan mata teduh. Ia mengamati Anindita yang terdiam menunduk.

"Aku boleh meminta nomor ponselmu? Kalau aku punya kesempatan aku akan meneleponmu." Zack memulai pembicaraan dengan Anindita.

"Aku tak punya kertas untuk menuliskannya." Anindita berkata dengan sedikit ketus.

"Kau bisa menyebutkannya, aku akan menyimpannya." Zack mengeluarkan sebuah ponsel dari saku celananya dengan hati-hati dan sembunyi-sembunyi. Beberapa sipir yang mengawasi orang-orang di ruang besukan tampak sedang mengobrol seru tentang pertandingan sepak bola liga Eropa.

Anindita tak punya alasan lain untuk menghindari Zack. Ia menyebutkan nomor ponselnya dan Zack bersegera menyimpan di ponselnya.

Mereka tak banyak bicara setelahnya, Anindita hanya terdiam sambil sesekali melirik ke arah Mega dan Hosen yang asyik bercengkerama.

Setelah waktu besukan habis, Anindita dan Mega pamit untuk pulang. Hosen kelihatan begitu berat hati membiarkan Mega dan Anindita melangkah keluar dari ruang besukan. Anindita menemukan Zack mengedipkan sebelah matanya saat pandangan mata keduanya bertemu. Anindita tersipu dan menggandeng lengan Mega terburu-buru menuju ke pintu besar yang terbuat dari besi berat. Anindita seperti kehabisan napas ketika mereka melangkah keluar menghirup udara di luar lapas.

"Aku melihatnya." Mega memasang tampang imutnya.

"Kau ini.. melihat apa sih? Berhenti menggodaku." Anindita menuju parkiran dengan tergesa-gesa.

"Dia mengedipkan matanya padamu. Zack menyukaimu kan? Hosen beberapa kali menceritakan padaku kalau Zack menanyakan banyak hal tentang dirimu. Aku merasa skeptis saat Hosen menyuruhku menyampaikan salam darinya kepadamu. Bukankah kau tidak menyukai pecandu narkoba. Zack itu ditangkap saat mencoba menyelundupkan narkoba di bandara."

Anindita menyembunyikan wajahnya yang memerah dari Mega sembari mencoba menstarter motor dan mengeluarkannya dari parkiran. Ia berpura-pura tak mendengar Mega bicara.

"Kau sudah lihat wajah tampannya kan? Kau pasti tertarik padanya, senyumannya manis banget."

"Naik cepat! Atau mau kutinggal di sini?" Anindita menggertak Mega yang tergopoh-gopoh naik ke atas boncengan motor.

Anindita tak mau terlalu cepat mengambil kesimpulan, dia baru hari ini bertemu Zack meskipun menurut pengakuan Zack sejak awal Anindita datang mengunjungi Hosen lelaki itu sudah memperhatikan dirinya dari kejauhan. Entah mengapa Anindita takut membayangkan jika harus bersama lelaki dengan catatan hitam seperti Zack. Lagipula lelaki itu bukan asli berasal dari kota ini. Anindita takut untuk berharap lebih jauh jika terjadi suatu hubungan spesial di antara keduanya, membayangkannya saja membuat napas Anindita terasa sesak.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

GADIS BIASA VS BOSS MAFIA

GADIS BIASA VS BOSS MAFIA

Lucyana
4.9

AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku