JEJAK CINTA DI SISIKU
taksi dan meminta diantarkan ke stasiun kereta terdekat. Anindita begitu menikmati perjalanannya. Seumur hidup ia bel
hwa mungkin Kak Dewi baru akan pulang kerja setelah Maghrib. Anindita meminta alamat Ka
erusaha turun tangga dengan hati-hati. Tak disangka tas yang ia sandang berisi ponsel dan dompetnya tiba-tiba ditarik oleh seseorang dan Belum sempat Anindita berte
anikan. Ia bersegera turun tangga dan berusaha mencari seseorang yang m
Pak, Bu." Anindita meminta tolon
isi dekat kok dari sini." Seorang b
Sejenak ia terdiam, menangis dan merasa menyesal telah sempat terlalu pe
pria berusia sekitar 30 tah
eseorang menjambretnya." Seorang ibu yang
a dan sebuah topi pet itu
inya kau bukan berasal dari sini ya?" Pria itu
mah kakak sahabatku di sini. Sekarang tasku hilang, pada
Ia membantu Anindita membawa koper da
udian memperkenalkan diri dengan nama Dirgantara
g ke rumahku? Tidak perlu takut, aku tinggal bersama adik Perempuanku dan anakku. Aku meninggalk
pi hari mulai beranjak malam dan rasanya tak mungkin ia
lihatnya, bukan? Aku tidak akan berbuat jahat terhadapmu." L
seorang perempuan bernama Kemala datang mengendari
kabar dari keluargamu pasti polisi akan menghu
menyetir mobil dengan hati-hati. Rumah yang mereka tuju ternyata cukup jauh dari tengah kota. Bahkan naik ke arah gunung Salak yang bersuhu lebih dingin. Anindita melihat ke
ya berdenging dan napasnya sedikit tersumbat oleh
~
akso dan Mie Ayam itu terlihat berdiri cukup megah dengan parkiran yan
umayan dingin. Mau semangkuk Mie Ayam?" Kemala menarik Anindita masuk seme
a sekejap merasa bergetar. Ia seolah melihat mimpinya sendiri yang telah lam
Ada ruang makan khusus buat
n di kamarku." Kemala meminta Dirga
n kalian." Anindita m
rasanya ingin sekali punya saudara perempuan. Kau lihat saja kakakku, kadang dia terlalu kaku seperti triple
m untuk kau nikmati." Kemala menarik sebuah ku
h panas bening bertabur daun bawang terlihat menggoda selera
ata mie ayam ini benar-benar lezat sekali. Mie yang tampak tipis dan keriting ternyata kenyal dan menyerap sempurna bumbu serta kecap manis yang Anindita campur
aku makan." Anindita memberi koment
uh penghayatan seperti dirimu, seolah seorang juri master chef Indo
indita menghabiskan semangkuk mie
berdiri di sebelah Anindita. Ternyata d
begitu tak tahu malu menikmati makanan sampai terlihat se
ri ke depan untuk mengamb
ekali bisa belajar membuat mie ayam seperti in
eorang murid lagi? Sepertinya dia akan menjadi murid yang paling cerdas." Kemala terburu-buru me
ya. Ia makan dengan lahap hingga mangkok mie ayamnya licin tak bersisa. Senyum tipis terlukis di w
~
, termasuk alasannya datang ke Bogor. Anindita memilih untuk mengatakan yang s
engan televisi. Dirga sedang duduk di sofa itu sambil menonton acara di televisi dengan volume yang sen
i tangga jembatan penyeberangan jalan dilihatnya seorang gadis menangis kebingungan, untuk sesaat ia terbayang Kayla mendiang isterin
etika perempuan itu menghambur keluar mobil dan berusaha melindungi
itu terjadi. Seakan ia baru saja melihat bayangan diri Kayla pada so
begitu jauh dengannya sampai kau mencarinya ke tempat yang bahkan belum per
kan bersamanya atau pergi kencan berdua. Saat itu dia masih di dalam penjara. Aku hanya sempat mengantarnya ke bandara se
man Anindita itu disebut, seolah duri halus menusuk-nusuk relung kalbunya, Dirga memilih untuk berhenti menguping pembicaraan merek