Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Menikahi CEO yang licik

Menikahi CEO yang licik

AmaneDian

5.0
Komentar
899
Penayangan
10
Bab

Pernikahan antara CEO yang licik dan wanita yang kuat tapi pendendam benar-benar terjadi! Hilda Amethisa menikah dengan seorang CEO konglomerat bernama Richard Riccodane. Mereka berdua memiliki niat tersembunyi dari pernikahan mereka. Tidak ada cinta di sini, hanya nafsu dan dendam. Hilda punya target, dalam waktu kurang dari setahun dia harus menyelesaikan urusannya dengan Richard dan meninggalkan pria jahat itu. Akankah Hilda berhasil? atau dia malah terjerat cinta dengan Richard? atau bahkan Richard yang kemudian jatuh cinta pada Hilda?

Bab 1 Marah

PRANGG

Sebuah piring pecah dan pecahan piring itu berhamburan di lantai, suasana yang tenang dan sejuk dipagi hari dikacaukan oleh bunyi dari piring tersebut.

"Belikan aku penthouse seharga seratus lima puluh miliar!"

Penthouse seharga seratus lima puluh miliar bukan sebuah nilai yang kecil. Nilai uang sebesar itu sanggup untuk membiayai hidup seseorang hingga akhir hayatnya. Tapi lain lagi bagi wanita yang satu ini, seratus lima puluh miliar adalah nilai yang tidak memiliki arti lebih baginya dalam finansial kehidupannya.

Terlalu indah serta tidak masuk akal kehidupan orang pada umumnya.

"Hilda, ada apa dengan dirimu? kenapa kau tiba-tiba seperti ini? ini masih pagi, Hilda." Richard tidak habis pikir dengan Hilda

Seorang pria sibuk menenangkan wanita yang tengah mengamuk. Wanita itu menghempas beberapa piring ke lantai hingga semakin banyak pecahan piring yang bisa melukai kaki siapa saja yang berjalan di sana.

PRANGG

"Kau bisa membuat orang-orang terluka dengan perilaku mu ini! tenangkan dirimu, Hilda. Kita bisa bicarakan hal ini baik-baik."

"Haha, menenangkan diri kau bilang?" Wanita itu melipat tangannya di depan dada dengan ekspresi angkuh. Dia kemudian menginjak beberapa pecahan piring itu dengan high heels merah mengkilap miliknya. "Aku menikah dengan mu bukan untuk menjadi sengsara! belikan aku penthouse impian ku atau hubungan kita berakhir di sini."

Mungkin bila Hilda mengikuti audisi menjadi seorang pemeran antagonis dalam suatu film, pasti dia adalah juara pertama dari audisi tersebut. Bahkan langsung mendapat rekomendasi dari banyak rumah produksi film ternama, aura antagonis dalam dirinya kuat sekali.

Tunggu, dia antagonis atau protagonis?

Lelaki itu telrihat gusar, keringat menetes dari pelipisnya. Wajah tampan itu tak ada wibawanya sama sekali ketika wanita cantik di depannya ini tengah memarahinya. Lelaki itu seakan-akan tak punya harga diri.

Hilda Amethisa. Wanita cantik berdarah Polandia blasteran Indonesia itu sudah menjadi seorang istri dari CEO perusahaan gadget dan otomotif serta merupakan pemilik tambang emas terkaya nomor satu di benua Amerika. Siapa lagi kalau bukan Richald Riccodane. Mereka baru menikah dua bulan yang lalu, namun di dalam usia pernikahan yang singkat itu sudah banyak perselisihan yang terjadi.

Kembali pada Hilda dan Richard sekarang, Hilda yang tampak semakin emosi kini meraih kerah baju Richard dan mencengkeram kerah baju itu kuat-kuat. Tatapan matanya yang tajam seakan-akan sudah bersiap untuk menusuk Richard hanya dengan tatapan matanya tersebut.

"Aku seorang istri CEO yang kaya raya tidak bisa membeli penthouse semurah itu? kau mau membuat aku malu? Kau juga akan malu, Richard. Seluruh teman ku adalah para sosialita yang merupakan istri dari pengusaha-pengusaha konglomerat. Mereka akan memberitakan mu sebagai CEO gagal yang rupanya pelit sekali pada kehidupannya. Dan kau tahu bukan apa yang terjadi bila sampai ada berita miring tentang dirimu?"

Murah, sebuah kata yang cocok untuk mendefinisikan barang yang dibeli dengan sedikit uang saja. Namun bisa jadi diartikan dalam konotasi lain. Kali ini, Hilda memberikan definisi murah pada sebuah benda seharga ratusan miliar. Entah apa yang ada di dalam otak Hilda sekarang, namun tidak ada yang tahu pasti

Wajah mereka berjarak sangat dekat, bahkan Richard bisa merasakan hembusan nafas Hilda yang wangi seperti mawar. Namun kecantikan dan aroma yang harum itu juga dilapisi oleh duri yang sangat tajam, yaitu sifat gila itu sendiri.

Hilda menaikkan alisnya, kemudian dia melepas cengkeraman tangannya pada Richard. Saat dia melepas cengkeraman tangannya itu, dia juga sedikit mendorong Richard hingga Richard terdorong ke belakang.

Wanita ini cukup bar-bar, tapi karena sikapnya itulah dia tidak mudah ditindas oleh orang lain. Keberaniannya itu adalah senjata utama dalam kehidupannya disamping kelebihannya yaitu kepintaran serta kecantikannya.

"Seluruh saham mu akan menurun drastis. Mana ada orang yang akan hormat pada seorang CEO yang pelit pada istrinya sendiri? aku bisa saja membuat orang tersentuh dengan kisah pilu kehidupan ku yang aku buat-buat. Jangan salahkan aku bila semua itu terjadi, karena aku bukan seperti wanita bodoh itu. Kalau aku tidak tegas, bisa saja kau membelikan apartemen yang aku mau itu untuk wanita lain, kan?" Hilda mendorong tubuh Richard menggunakan telunjuknya.

Hilda sangat garang sebagai seorang perempuan. Dia tidak mau ditekan, tidak ada argumen yang dapat mematahkan pendapatnya, tidak ada bantahan, tidak ada yang boleh menentangnya. Itulah Hilda Amethisa.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membelikannya bahkan sebelum kau sempat memakai mantel mu." Richard juga mulai terpancing emosi, namun dia tidak berani untuk melayangkan tamparan ke pipi istrinya tersebut. Tidak seperti saat dia memperlakukan wanita yang disebutkan oleh Hilda tadi.

Richard adalah seorang lelaki yang suka berselingkuh. Hilda adalah salah satu dari sekian banyaknya wanita yang pernah berhubungan dengan Richard. Terakhi kali dia menikahi perempuan asal Indonesia yang sudah meninggal karena dia bunuh.

Dia selalu menikahi perempuan yang terlihat tidak berdaya, atau kalau bukan begitu maka dia akan menikahi para perempuan seksi yang notabenenya adalah wanita penghibur yang menjajakan tubuhnya. Richard melakukan hal itu untuk mendapatka wanita cantik yang dapat diperdaya.

Kali ini, Richard menikahi wanita yang cukup sulit untuk ditekan mentalnya. Mungkin Richard harus sedikit bersabar, lagipula setelah membunuh Hilda, apartemen itu juga akan menjadi miliknya kembali, seperti itulah rencana Richard.

Licik, dan menjijikan. Sifatnya yang buruk itu tertutupi oleh kekayaan dan wibawa palsu yang selalu dia tunjukkan kepada setiap orang yang dia temui. Alhasil, mereka semua dengan mudahnya tertipu semua tipu muslihat tersebut.

Sungguh, semua perbuatannya itu tidak selaras dengan wajah tampannya itu.

Hidung mancung dengan rahang yang kokoh, bibir seksi yang tidak kalah seksi dari mata yang tajam dengan tatapan mengintimidasi. Rambut klimis kecoklatan yang sedikit ikal, sangat sesuai dengan kulit putih bersih yang wangi maskulin. Sebagai pelengkap ada dada bidang yang berotot kekar ditumbuhi rambut-rambut halus yang sangat membuat tubuh Richard seksi dan menggoda.

Wanita manapun akan tergoda dan terangsang saat melihat Richard bertelanjang dada.

Lupakan soal itu, beralih pada Richard dan Hilda yang masih tengah bersiteru. Pertengkaran mereka sudah mulai mereda, namun mereka masih saling mendiamkan satu sama lain.

"Kau mau pilih yang mana?" tanya Richard dia menyodorkan tablet miliknya, di layar tablet itu sudah terpampang beberapa pilihan kondominium yang harganya berkisar mulai dari 150 miliar.

Mulai dari 150 miliar, bisa jadi ada yang seharga 200 miliar bahkan lebih. Namun itu bukan masalah yang besar bagi seorang pengusaha terkaya di benua Amerika tersebut.

"Seharusnya kau lakukan ini mulai dari kemarin. Aku tidak perlu bersusah-payah meminta padamu seperti tadi." Hilda tersenyum puas. Dia kemudian mengambil tablet yang disodorkan Richard tersebut.

Jemari lentik milik Hilda terus menggeser layar tersebut, memilih kondominium yang menurutnya cocok dengan keinginannya. Mata wanita itu begitu jeli, dia bisa melihat ada sedikit saja ketidaksesuaian dari kondominium yang ada di situ.

"Kualitasnya jelek, pantas saja harganya murah," ejek Hilda. Dia mengejek kondominium yang ditawarkan oleh kenalan Richard tersebut. "Aku kira aku bisa menemukan yang sesuai dengan keinginan ku. Berikan aku yang lainnya."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku