Menikahi Gadis Bar-Bar

Menikahi Gadis Bar-Bar

Deziola

5.0
Komentar
5K
Penayangan
30
Bab

Malaika Arabella Maheswari anak SMA KELAS XI, disekolah dia dikenal anak beasiswa , bar-bar, pembolos dan obyek bully. Walaupun pembolos dia menjadi anak pintar tingkat 1 dikelasnya. Mala tidak ambil pusing karena dia jadi obyek bully selama ini. Mala tetap nikmati kehidupannya sebagai siswa selama hampir dua tahun. Kebiasaan Mala yang jarang berangkat alias bolos mendapatkan surat peringatan yang langsung dikirimkan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya mala akan pergi dinas untuk beberapa tahun dan mengajak mala. Tapi mala menolak mentah - mentah karena dia masih mengkagumi keindahan Indonesia beberapa tahun ini. Karena tak ada kerabat dekat yang bisa membantu. Kedua orang tuanya mengajukan hari perjodohan dan pernikahan. Pernikahan dengan anak dari teman Ayah dan Bundan ya waktu di kampung. Yang sekarang sama-sama sukses. Acara itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi hanya keluarga terdekat saja yang tau. Apakah akan ada batu sandungan? Siapakah pria itu? Bagamana kah masa depan Mala?

Bab 1 Di Ancaman

" Yah ... Bun... Malaika pamit dulu ya " Dia bergegas pergi meninggalkan ayahnya yang sedang sarapan bersama bunda.

" Mau kemana pagi - pagi gini dihari minggu." Tanya bundanya.

" Kemana aja yang penting senang... Bye bunda... Bye ayah. " Ucap Mala meninggalkan kedua orang tuanya.

Dengan penampilan rambut di gulung. Helm full face, jaket keanggotaan dan sepatu laki-laki. Iya penampilan dia emang bukan penampilan seorang gadis melainkan pria.

Mala mengendarikan motor besarnya itu keluar halaman rumah menuju suatu lokasi yang disebut basecame.

Mala dalam perkumpulan para pria.. Disana nama dia bukan Mala melainkan Rian. Gank itu baru iya pimpin setahun lalu.

Anggotanya pun tak ada yang curiga sama sekali. Mala alias Rian ini dijadikan ketua karena sering sekali memenangkan lomba balapan motor. Dan pagi itu Rian bersiap mengendarai motor untuk balapan.

" Akhirnya lo dateng juga . Rian gue kira lo gak datang" Saut Rendy menyambut kedatangan Rian

Rian hanya menganggukan kepala saja. " Lawan kita agak berat ian.. Gue harap kita bisa menang lumayan taruhannya" Jelas Rendy lagi

Mala Alias Rian tak menjawab dengan omongan melainkan dengan anggukan dan gelengan kepala. Terkadang dengan bahas isyarat.

Mala melihat Angkasa membuat dia sedikit terkejut. Ternyata Lawannya dia adalah Angkasa teman Mala dikelas.

" Oke semua pembalap maju kedepan sini. Saat kita hitungan ketiga balapan dimulai. " Ucap Lady joki.

Mereka terkadang balapan di jalan raya tapi terkadang disirkuit seperti sekarang. Lima kali putaran Angkasa emang tangguh . Namun tanpa perlawanan Mala memenangkan Balapan itu.

Setelah menyelesaikan Balapan iya langsung kode bahwa dia langsung pulang. Dan bergegas melajukan motornya pulang.

Pulang bukan pulang kerumah melainkan ke suatu tempat yang diaebut dia kantor. Iya sejak dia lulus smp dia bekerja sebagai buruh bantu di Hotel.

" Siang mba mala masuk siang ya? " Tanya pak Jupri satpam gedung itu. Mala mengangguk dan tersenyum.

Dia masuk barang ke lokernya dan berganti pakaian mulailah bekerja. Dari mengelap kaca-kaca sampai menyapu dan mengepel.

Tak banyak teman ditempat kerjanya karena Mala ingin fokus dengan semua pekerjaan. Dia bukan kerja diperusahaan Orang lain melainkan ini perusahaan milik keluarganya.

Hotel itu miliknya tapi kelak kalau dia telah lulus pendidikan sarjana atau setelah dia menikah. Karena rencananya itu yang semula akan dijodohkan diusia mala 18 tahun.

Tapi karena ada kepentingan mendesak juga akibat Mala sering pulang malam. Akhirnya kedua orang tua Mala mempercepat perjodohan dan pernikahan Mala.

Seharusnya diusianya ini dia belum diperbolehkan bekerja. Namun dia bersikeras bekerja tanpa kedua orang tua ketahui.

Kepala manager Hotel memudahkan semua proses agar Mala bisa bekerja di Hotelnya. Mala dapat gaji tentu saja seperti para pekerja biasanya. Namun Mala menyimpan uang itu untuk hobinya.

Gaji dia lumayan sebesar untuk anak SMA sih. Selain dia suka balapan Motor dia juga mendaki ke gunung. Menahlukan ketinggian tiap gunung . Disisi lain menahlukan medan saat perjalanan itulah yang menjadi kepuasan Mala.

Itu yang membuat Mala sering bolos. Jika Mala disuruh milih wisata ke gunung atau ke pantai.

Iya memilih ke gunung karena lebih menantang dan hanya bertemu orang- orang yang mampu bukan orang yang pura-pura mampu melewati berbagai medan.

Tujuan bulan ini adalah Gunung Slamet dan Mala sudah mendaftarkan diri untuk ikut open trip bersama SAMAWEADVENTUR. Open trip itu diikuti 5 orang amatir dan 5 orang orang penggiat pendakian.

Mala tak sabar untuk melakukan pendakian. Semua barang sudah Mala persiapkan dari daftar list yang biberikan Bang Awe dia adalah team dari SAMAWE itu.

***

Seperti biasa Mala pulang jam 2 malam karena dia senang lembur hingga beberapa jam. Dia dihari itu jadwal med masuk jam 12 siang pulangnya jam 9 namun iya malam pulang jam 2 malam.

Sesampainya dirumah parkiranlah motor itu dan masuk kerumah. Di ruang keluarga sudah ditunggu Ayahnya dan Bundanya.

" Bagus anak gadis pulang jam segini? " Marah Diki (Ayah Mala)

" Ada apa sieh yah.. Aku mau tidur sudah lelah " Mala sudah benar-benar lelah dan malas berdebat dengan Ayahnya.

" Baik kalau kamu lelah kamu mau tidur. Mala.. Semua nasehat dan larangan Ayah kamu tak peduli. Tapi Ayah minta satu ini darimu. " Sorot mata Diki melekat pada anaknya.

" Emang sih beberapa larangan aku tak gubris Yah. Karena memang aku harus melanggar itu. Tapikan aku selalu seimbang dengan prestasiku. Bahkan aku dapat beasiswa selama ini juga karena semua prestasiku dan nilai yang sempurna selama ini kan yah. Udahlah Mala mau istirahat dulu. "

" MALA DENGAR KAN AYAH MINGGU DEPAN KAMU AYAH NIKAHKAN AYAH SUDAH LELAH DENGAN HOBIMU YANG PULANG MALAM. SETUJU TIDAK KAMU HARUS LAKUKAN. DAN BESOK KAMIS HARI TUNANGANMU. AYAH TAK MAU TAHU POKOKNYA KALI INI KAMU HARUS NURUT KALAU TIDAK SEMUA KELAKUAN KAMU AAYAH AKAN LAPORKAN KE OMA KAMU" DIKI marah dan menggancam Mala.

Mala adalah cucu kesayangan Oma. Oma intu sangat disiplin dan banyak aturan juga banyak hukuman. Jika semua aktivitas Mala selama hampir dua tahun ini di beritahukan ke Oma nya. Mala tidak akan bisa bebas dan banyak aturan dan hukuman jika dia salah.

" Ayah jangan ngancam aku gitu . Aku ikuti yah tapi Ayah janji Oma tidak tau semua ini" Setuju Mala tanpa berpikir panjang yang terpenting keluar dari penjaranya Oma.

" Bun - yah Mala masuk kamar dulu mau mandi dan istrahat besok kan masuk sekolah. " Pamit Mala kepada dua orang tuanya.

Diki tersenyum ancamannya sangat bisa menaklukan Mala. Diki kembali kekamar sedangkan Cahya ( Bunda Mala) masuk kedapur membuatkan putrinya itu susu coklat.

Cahya naik kekamar anaknya dan masuk kekamar Mala yang sedikit terbuka. Cahya sangat bahagia anaknya tak lupa dengan kewajibannya dengan Sang Pencipta.

Menunggu Mala Usai dengan kewajibannya Cahya memandangi foto-foto dikamar Mala dengan serius. Cahya yang serius menatap wajah difoto terkejut akan sentuhan tangan dipundaknya.

" Bun.. Lagi ngapain disini? Bukannya bunda besok ada penerbangan pagi.? " Mala yang memeluk Bundanya dari belakang.

" Bunda kangen sama anak bunda. Kalau bunda dirumah kamu tak pernah ada dirumah. Pergi kemana aja? "

"Bunda... Mala anak baik-baik walaupun sering pulang dini hari. Kemana Mala kelak bunda akan tau. Jadi jangan khawatir ya sama Mala" Tenang Mala sambil memandangi wajah bundanya yang awet muda.

" Baiklah bunda percaya sama Mala. Tapi juga memastikan Mala dapat Suami yang terbaik. Jadikelak Mala marah sama suami atau Suami marah sama Mala. Mala harus sabar ya nak. " Nasehat Cahya pada Mala.

" Siap bun.. Mala mau tidur sebentar ya bun"

Cup.. Memeluk dan mencium pipi bundanya. Melangkah menuju tempat tidurnya. ' siapakah suamiku kelak.? Akankah dia mengekangku? Seperti apa dia? Ya Allah berikanlah Suami yang mengerti ku dan kegilaanku' gumam Mala sebelum tidur.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku