Istri Penebus Hutang

Istri Penebus Hutang

Fitra Dewi Gusanti

5.0
Komentar
2.7K
Penayangan
32
Bab

Di sebuah kota yang dipenuhi deru mesin-mesin pabrik dan hingar-bingar para pedagang, hidup seorang gadis muda bernama Elara. Matanya berbinar-binar meskipun tubuhnya kurus, seakan-akan ia memancarkan sinar yang memancarkan harapan dalam dunia yang serba gelap. Namun, di balik senyumannya yang sederhana, ada luka yang dalam dan kekuatan yang tak terlihat oleh banyak orang. Ia adalah anak dari seorang pria bernama Hasan, yang seharusnya menjadi pilar kekuatannya, namun justru menjadi sumber penderitaan. "Sudah kukatakan, Elara, ini bukan pilihan. Ini satu-satunya cara agar kita bisa keluar dari utang yang semakin menumpuk!" seru Hasan dengan mata yang tajam, namun penuh keputusasaan. Suaranya serak, seperti suara angin yang mengguncang kaca di malam hari. Elara hanya menunduk, merasakan setiap kata itu menusuk hatinya. Ia tahu apa artinya, meski kata-kata itu tak pernah secara eksplisit diucapkan: pernikahan dengan Raka, pria yang terkenal sebagai penguasa bisnis terbesar di negeri ini, seorang yang misterius dan tak pernah sekali pun terlihat di depan umum. "Apakah tidak ada jalan lain, ayah?" suara Elara bergetar, mencoba menahan air mata yang ingin keluar. Namun, Hasan tidak menjawab. Dia hanya menatapnya sejenak, lalu menunduk, membiarkan keheningan menyelimuti ruangan.

Bab 1 Perjanjian Tak Tertulis

Di balik hiruk-pikuk kota yang bising, dengan deru mesin pabrik dan teriakan pedagang di pasar, ada sebuah rumah tua yang terletak di ujung gang sempit. Rumah itu tidak pernah cerah, bahkan di siang hari. Dinding-dindingnya, yang dulu mungkin berwarna cerah, kini memudar, terkelupas dan berlubang. Atapnya bocor, dan setiap hujan datang, air merembes ke dalam, seakan-akan mengingatkan bahwa di dalamnya ada jiwa-jiwa yang terperangkap.

Elara Amara berdiri di dapur kecil rumah itu, memandang ke luar jendela yang berembun. Hujan malam itu turun deras, menyentuh bumi seperti ribuan tangan yang minta tolong. Ada sesuatu dalam hujan itu yang membuat Elara merasa sepi, seperti ada cerita lama yang terlupakan di balik tetesan-tetesannya.

"Ayah!" suaranya, yang lembut dan penuh ketakutan, mengusik keheningan malam itu. Hasan, ayahnya yang sudah tua, muncul di ambang pintu, dengan raut wajah yang lebih lelah dari biasanya. Matanya berkilau, tidak dengan kebahagiaan, tetapi dengan keputusasaan yang mencekam.

"Apa yang kau lakukan, Elara?" Suaranya bergetar, penuh amarah yang diselimuti rasa bersalah. Elara menggigit bibirnya, mencoba menahan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Ia tahu, ayahnya bukan orang jahat. Ia hanya seorang pria yang terperangkap dalam lingkaran utang yang tak bisa ia putuskan.

"Kenapa kita tidak mencari jalan lain, ayah?" Elara melangkah mendekat, tangannya gemetar. Hujan di luar terus berjatuhan, seolah ikut menangis bersamanya. "Ada banyak cara untuk membayar utang itu. Kita bisa..."

"Tidak, Elara," kata Hasan, suaranya tiba-tiba keras, membuat Elara terhenti. "Kau tidak mengerti. Ini satu-satunya jalan. Raka... Raka adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan kita. Dia satu-satunya yang bisa membuat kita bebas dari semua ini."

Nama itu, Raka, bergema di telinga Elara seperti bisikan menakutkan. Raka, sang "Raja Bayangan", pria yang namanya hanya disebut dengan bisikan di pasar, yang wajahnya tidak pernah terlihat di hadapan publik. Elara mendengar cerita-cerita tentang Raka: bagaimana ia menguasai bisnis besar, bagaimana ia mampu mengendalikan segalanya, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya, hanya satu hal yang pasti-dia tidak bisa dipercaya.

Tapi ayahnya memandangnya dengan mata penuh pengharapan yang tak bisa ia tolak. Elara tahu bahwa di balik kemarahan Hasan, ada rasa takut yang lebih besar. Takut akan ancaman yang datang dari mereka yang meminjamkan uang, takut akan kehilangan segalanya, bahkan hidupnya sendiri. Elara menghela napas panjang, berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Jadi ini yang harus kita lakukan?" tanyanya, suara nyaris berbisik. Hasan menatapnya, sejenak menahan air mata, lalu mengangguk. Ia tahu ini bukan keputusan yang mudah, tetapi ia sudah kehabisan waktu.

"Kau harus pergi bersamanya, Elara. Kau harus menjadi istrinya."

Kata-kata itu seperti pisau yang menusuk jantungnya. Elara hampir tidak bisa percaya apa yang ia dengar. Istrinya? Dia? Gadis kecil yang hanya tahu tentang kebahagiaan sederhana? Rasanya seperti dunia runtuh di sekelilingnya. Tapi wajah Hasan, yang terkulai dengan garis-garis kelelahan dan mata yang tak berani memandang, membuatnya tahu satu hal: ini bukan pilihan.

Elara menatap ayahnya, hatinya diliputi kebingungan dan ketakutan. Setiap kata, setiap perasaan yang bergejolak di dalam dirinya, tidak bisa diungkapkan. Hujan di luar semakin deras, menghantam atap rumah dengan bunyi seperti ribuan hati yang patah.

"Ini bukan hidup yang pantas aku jalani," katanya akhirnya, suaranya rapuh dan penuh kepedihan. Hasan menghampirinya, menempatkan tangannya di bahu Elara.

"Ini bukan hidup yang pantas kita jalani, Elara. Tapi kita tidak punya pilihan lagi."

Rintikan hujan menggema, seolah menjadi saksi bisu dari sebuah pengorbanan yang tak bisa dihindari. Elara menutup matanya, mencoba menerima kenyataan yang begitu sulit. Seperti hujan yang tidak bisa berhenti, ia tahu, hari-hari depan akan penuh dengan air mata dan ketidakpastian. Namun, di dalam hati kecilnya, ia berjanji-bahwa suatu hari nanti, ia akan menemukan kekuatan untuk mengubah nasibnya, bahkan jika itu berarti melawan bayangan yang bernama Raka.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Fitra Dewi Gusanti

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Istri Penebus Hutang
1

Bab 1 Perjanjian Tak Tertulis

10/12/2024

2

Bab 2 di atas meja kayu yang penuh dengan goresan

10/12/2024

3

Bab 3 Pernikahan yang Terpaksa

10/12/2024

4

Bab 4 lukisan-lukisan yang menggambarkan orang-orang besar dari masa lalu

10/12/2024

5

Bab 5 Sebuah Awal yang Baru

10/12/2024

6

Bab 6 Kenangan yang Terpendam

10/12/2024

7

Bab 7 Elara merasa hidupnya kini seperti benang-benang halus

10/12/2024

8

Bab 8 Kegelapan yang Menghantui

10/12/2024

9

Bab 9 Perpisahan dan Harapan

10/12/2024

10

Bab 10 Raka terbaring lemah

10/12/2024

11

Bab 11 Perang yang Tak Terelakkan

10/12/2024

12

Bab 12 Wajahnya yang penuh luka

10/12/2024

13

Bab 13 melihat Raka berjuang dengan dirinya sendiri

10/12/2024

14

Bab 14 Janji dalam Kegelapan

10/12/2024

15

Bab 15 Pertarungan di Ambang Kematian

10/12/2024

16

Bab 16 melepaskan nafas terakhirnya

10/12/2024

17

Bab 17 kini penuh dengan keletihan

10/12/2024

18

Bab 18 Ketika Langit Merintih

10/12/2024

19

Bab 19 tubuhnya terbungkus kain kasar

10/12/2024

20

Bab 20 Pandangannya kabur

10/12/2024

21

Bab 21 Di Bawah Langit yang Gelap

10/12/2024

22

Bab 22 Di balik benturan pedang dan jeritan perang

10/12/2024

23

Bab 23 Cahaya yang Terhapus

10/12/2024

24

Bab 24 Hembusan angin yang dingin

10/12/2024

25

Bab 25 membalut desa yang hancur

10/12/2024

26

Bab 26 Sepi yang Abadi

10/12/2024

27

Bab 27 membawa dingin yang menyelimuti desa

10/12/2024

28

Bab 28 Kenangan yang Terlupakan

10/12/2024

29

Bab 29 seolah waktu ingin memberikan kesempatan

10/12/2024

30

Bab 30 surat Elara yang telah lama disimpannya

10/12/2024

31

Bab 31 setiap detail di wajahnya seperti sebuah lukisan

10/12/2024

32

Bab 32 Setiap helai daun yang bergoyang

10/12/2024