Istri Penebus Hutang
perti kekejaman. Hujan berhenti pada akhirnya, meninggalkan jejak-jejak basah di tanah dan udara yang dingin. Pagi itu, Elara merasa s
tua yang di dalamnya tersimpan beberapa barang peninggalan ibunya yang sudah lama meninggal. Elara membuka kotak itu dengan hati-hati, mencium aroma tua yang tercium
dan terlihat rapuh. Dengan tangan yang gemetar,
lihan, namun kadang-kadang, kita terpaksa membuat pilihan yang tidak kita inginkan. Jangan biarkan takdir
n-impian kecil yang pernah ia miliki. Tetapi, di dalam hati kecilnya, ia tahu bahwa ia tidak bisa menyerah. Meskipun ia tidak tahu apa yang akan dihadapiny
nunjukkan rute bisnisnya. Suasana di ruangan itu sunyi, hanya terdengar detak jam besar di sudut ruangan. Raka menatap ke luar jendela besar, melihat awan kelabu yang m
t penuh dengan cinta dan harapan, tetapi ada kesedihan yang tersembunyi di balik mata itu. Ibunya. Wanita itu telah lama meninggal, meninggalkan Raka dengan segunung pertanyaan yang ta
asuk, membawa dokumen di tangannya. "Tuan Raka, semuanya
apan kosong. "Katakan pada mereka untuk menunggu b
tanya lebih lanjut. Raka menutup mata, mencoba merasakan angin sejuk yang berhembus melalui jendela. Ia merasa t
mua kesuksesan dan kekuasaan, ada harga yang lebih tinggi. Dan kali ini, harga itu adalah nyawa seseorang-ny
pintu, dengan mata yang memancarkan keberanian yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Elara tahu bahwa hari itu adalah awal
ayah. Aku
yang sudah terjadi. Elara memandang ayahnya, mata mereka bertemu untuk terakhir kalinya. Ada rasa bersalah di mata
bih dari apa yang mereka pikirkan," katanya
mendung mulai cerah, menandakan bahwa hari itu adalah aw