icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Penebus Hutang

Bab 4 lukisan-lukisan yang menggambarkan orang-orang besar dari masa lalu

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 10/12/2024

ntai es yang akan pecah kapan saja. Di sekelilingnya, dinding-dinding yang berkilau dengan lampu kristal menciptakan suasana megah yang asing bagi Elara. Ruangan luas itu dipenuhi de

g mereka lewati tampak seperti arena di sebuah istana, tempat di mana kekuasaan dan kesendirian saling berkejaran. Elara merasakan suhu ruangan itu, dingin da

tama. Suaranya yang dalam membuat Elara menoleh, dan untuk sekejap, ia melihat k

n terburu-buru. Raka mengangkat alisnya sejenak, lalu mengangguk, seolah

berbisik, memandang ke sekeliling. "A

Ada jarak di antara mereka, jarak yang lebih besar dari ruang yang memisahkan dua orang. Ela

hirnya, suaranya seperti angin malam yang ding

tertembus, ada sesuatu-sesuatu yang membuat Elara bertanya-tanya, apakah ia benar-benar orang yang tak berperasaan seper

kau melakukan ini? Kenapa menikah denganku j

lai menampakkan ketegangan. Ia tidak pernah membiarkan orang lain melihat sisi lemahnya, tapi

hujan yang menenangkan tetapi menyakitkan. "Ini tentang bertahan hidup.

banyak hal yang terjadi di balik tirai kegelapan itu daripada yang ia bayangkan. Tetapi Raka hanya memalingkan wajahnya, menatap ke lu

bisa menjawab kebingungan di hatinya. Tiba-tiba, suara derap langkah di luar ruangan menarik perhatian mereka. S

lihat kilasan keheranan di matanya, seolah-olah ia sedang menyaksikan sesuatu yang ta

yang terbuat dari kayu mahoni yang dipahat indah, setiap ukirannya menggambarkan cerita-cerita lama yang hanya bisa dipahami oleh pemiliknya. Di

air mancur kecil di sudut ruangan dan suara garpu serta pisau yang beradu saat makanan dihidangkan. Makanan itu bukan hanya sekadar hid

h dengan rasa sakit. Raka berhenti sejenak, meletakkan sendoknya, lalu menatap Elara

ut, seperti ada sesuatu yang mulai pecah di dalam dirinya. "Terkadang

tunggu-tunggu. Meskipun ia tidak sepenuhnya memahami apa yang membuat Raka terperangkap dalam hidupn

a melihat punggungnya, tubuhnya yang tegap tetapi terhuyung oleh perasaan yang tak bisa ia ungkapkan. Ia ingin mendekat, ingin menem

rgetar, penuh dengan kepercayaan yang

"Takut kehilangan. Takut menjadi seperti orang yang pernah aku kenal. Takut menjadi sesuatu yang tida

ta pria itu. Untuk sesaat, di ruang makan besar yang dingin itu, ada satu hal yang menghubungkan mereka-ketaku

at, seolah ingin membuktikan bahwa ia tidak takut. "Kita mungkin tida

pi. Perlahan, sebuah senyuman tipis muncul di wajahnya, mengubah ek

, suara itu seperti angin se

ubah, tetapi juga sesuatu dalam diri mereka. Mungkin, mereka berdua hanya manusia biasa yang terperangkap dala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka