/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
"Ya pak' Jawab Ana sopan.
Setelah tiba di dekat majikannya itu.
"Duduklah!" Peritah Aris.
Sembari mengisyaratkan tangannya agar gadis itu duduk di sofa yang ada di sampingnya itu.
"Baik pak" Sahut Ana.
Lalu duduk di sofa yang di maksud oleh majikannya itu.
"Ana, mungkin semenjak kedatangan Elios tempo hari, dan juga keluargaku ke sini hari ini aku yakin sekali kalau di benakmu kau pasti terus-terusan bertanya, mengapa bisa mereka selalu mengejek dan mengiramu kekasihku bukan?" Tanya Aris.
Matanya menatap ke arah gadis itu
"liiiiya pak' Sahut Ana membenarkan.
Wajahnya tampak memerah saat mengakui itu.
"Awalnya kami memang tidak akan pernah memberitahu pada siapapun selain orang-orang yang hanya menjadi kepercayaan kami, tapi berhubung kau juga terlibat di dalam masalah ini, jadi aku memutuskan untuk memberitahu kebenarannya padamu" Ujar Aris menjelaskan.
Ana sempat kebingungan dengan maksud pria itu, tapi Ana tetap duduk manis dan mendengarkan dengan baik apa yang akan di katakan oleh pria itu selanjutnya.
Sebelum Aris meneruskan ucapannya,
Aris terlebih dahulu menarik nafasnya lalu membuangnya kembali, karena ini pertama kalinya dia menceritakan hal pribadinya kepada orang lain.
"Aku dan Bella hanya menikah Siri, bahkan di saat awal pernikahan kami sampai saat ini, kedua belah pihak keluarga kami tidak tahu menahu soal itu, mungkin kau sempat tak percaya dengan ucapanku, tapi itulah kernyataannya, aku memang sengaja menceritakan ini padamu, alasannya hanya karena aku ingin agar kedepannya kau tetap tutup mulut dan tidak menanyakan apa-apa kepada semua kerabatku kalau sewaktu-waktu mereka berbuat hal yang sama lagi, aku harap kau dapat memaklumi mereka, kau tak usah melakukan apa-apa, kau hanya cukup diam menanggapi ucapan mereka semua" Pesan Aris.
"Walaupun saat ini status kami memang sudah bukan suami istri lagi, akan tetapi aku tetap tidak mau kalau berita ini sampai tersebar ke khalayak dunia luar, jadi aku harap kau bisa menyimpan rahasia ini rapat-rapat dari orang lain, kau bisa bukan?"Tanya Aris penuh harap.
".iya pak, Ana jamin, Ana akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjaga rahasia bapak, jadi bapak tak perlu khawatir tentang ini"' Sahut Ana seraya tersenyum ke arah pria itu.
Jujur saja Ana sempat terkejut saat mengetahui kalau kedua majikannya itu hanya menikah Siri, mengapa bisa keduanya hanya menikah siri, memangnya ada masalah apa dengan keluarga mereka? begitu pikir Ana.
Tapi Ana memilih untuk membungkam mulutnya dari pada harus menanyai soal kehidupan majikannya itu secara mendetail.
"Aku percaya padamu! kalau begitu sekarang kau boleh kembali ke kamarmu, aku hanya ingin memberitahumu soal itu,"
Ujar Aris menjelaskan.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu' Jawab Ana sopan. Lalu berdiri dari duduknya meninggalkan ruang tamu.
******
Entah mengapa semenjak Ana mengetahui kalau kedua majikannya itu sudah bercerai rasanya Ana benar-benar sudah menjadi canggung pada majikannya itu, pedahal dulunya Ana tak pernah merasa secanggung ini walaupun di rumah hanya ada mereka berdua.
"Ana bersiaplah secepatnya! aku akan sekalian mengantarmu ke sekolah terlebih dahulu sebelum ke kantorku hari ini,"
Pesan Aris pada gadis itu sebelum dia meninggalkan meja makan.
"Baik pak' Sahut Ana.
Ana pun langsung cepat-cepat membereskan piring kotor yang ada di atas meja lalu menyucinya.
Setelah menyelesaikan pekerjaan dapurnya barulah Ana bergegas pergi ke kamarnya.
Sesudah penampilannya tertata rapi,
Ana pun langsung buru-buru keluar dari kamarnya.
Di lihatnya majikannya itu sudah menunggu di ruang tamu, saat Aris melihat Ana sudah ada di sana, Aris pun langsung buru-buru keluar rumahnya berjalan ke arah mobilnya yang ada di garasi.
"Masuklah!" Perintah Aris.
Sesudah pintu Mobilnya sengaja ia buka dari dalam, demi mempersilahkan gadis itu agar duduk di sampingnya.
"Apa tak apa-apa kalau Ana duduk bersebelaham dengan bapak?" Batin
Ana. Dia sempat termangu karena pria itu menyuruhnya untuk duduk di depan.
"Tunggu apa lagi? ayo masuk!" Ujar Aris lagi saat melihat gadis itu masih mematung di luar.
"Aah baiklah' Sahut Ana akhirnya. Lalu duduk di samping majikannya itu.
Setelah itu Aris pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Cantik sekali gadis ini hari ini, Gumam Aris dalam hati.
Tanpa sadar bibirnya membentuk senyuman tipis saat melihat gadis itu.
Sementara Ana hanya diam mematung di tempatnya, saat ini tubuhnya terasa gemetaran, entah mengapa setelah status majikannya itu sudah menjadi duda rasanya Ana canggung sekali berdekatan dengannya, bahkan duduk bersebelahan seperti ini saja jantungnya langsung deg-deg an seperti sehabis berlari maraton.
Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam membisu, sampai akhirnya mobil Aris sudah terparkir di halaman sekolahnya.
"Saya turun dulu pak' Pamit Ana.
"Terimakasih sudah mengantarkan saya ke sekolah" Lanjutnya lagi seraya ingin bergegas keluar mobil.
"Ana tunggu dulu!"
"Kenapa pak?" Sahut Ana seraya menolehkan wajahnya pada pria itu.
/0/17483/coverorgin.jpg?v=8a29947a65b1c952cfd1842d9aa3e03b&imageMogr2/format/webp)
/0/26001/coverorgin.jpg?v=300f605f96750a7439e9c5f9975a8b57&imageMogr2/format/webp)
/0/24454/coverorgin.jpg?v=fa9c761542b395139927ddff009dacff&imageMogr2/format/webp)
/0/14017/coverorgin.jpg?v=57e051154f489edeb67427c9b6e12968&imageMogr2/format/webp)
/0/2424/coverorgin.jpg?v=89852b50c5c617dbbc1432bd35bf0432&imageMogr2/format/webp)
/0/6585/coverorgin.jpg?v=20250122151322&imageMogr2/format/webp)
/0/4224/coverorgin.jpg?v=baf7d841ae35f45935e153dd8eb82713&imageMogr2/format/webp)
/0/22403/coverorgin.jpg?v=fd6cebf51b6cb1770e5917608cb2118b&imageMogr2/format/webp)
/0/24401/coverorgin.jpg?v=18031ca93a6dfbe60ad12a082ac7c30e&imageMogr2/format/webp)
/0/14428/coverorgin.jpg?v=e673db163036ee391c656ce0b40786ba&imageMogr2/format/webp)
/0/20576/coverorgin.jpg?v=00d22628dbbf03f0037e311e7cef0b8d&imageMogr2/format/webp)
/0/22147/coverorgin.jpg?v=bb2713d9715456eaacf368d9d01d52c1&imageMogr2/format/webp)
/0/29462/coverorgin.jpg?v=20251112205353&imageMogr2/format/webp)
/0/27799/coverorgin.jpg?v=ce2a38399ad81e3bf34fb193f2844214&imageMogr2/format/webp)
/0/21259/coverorgin.jpg?v=20250117145751&imageMogr2/format/webp)
/0/5924/coverorgin.jpg?v=5103dee62307df26ce22cd04d34b3ecd&imageMogr2/format/webp)
/0/24941/coverorgin.jpg?v=20250627183015&imageMogr2/format/webp)
/0/24238/coverorgin.jpg?v=55837c16f8c8fb055cc3a1dd5c34a1b7&imageMogr2/format/webp)
/0/14859/coverorgin.jpg?v=37d288ddeea71a43a1bcacb32d34fef6&imageMogr2/format/webp)
/0/20848/coverorgin.jpg?v=f2ab54ab2335b96abf0916d0b8691dd8&imageMogr2/format/webp)