Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
305
Penayangan
46
Bab

Be careful.. up 21+++++. 🤫 Don Juan seorang pria tampan italia yang sukses dengan kehidupannya yang matang secara finansial dengan bisnisnya yang lancar. Terlalu banyak perempuan yang tergila-gila padanya namun bagi Don Juan , perempuan itu bagaikan tissue yang sekali 'pakai'. Pada akhirnya ia menemukan seorang gadis yang benar-benar bisa membuatnya bertepuk lutut mencintainya. Siapakah gadis itu ?.

Bab 1 Don Juan

Bab.1.

Gadis cantik itu terjaga di sepertiga malam, tubuhnya bersandar di depan jendela dengan dua tangan menyilang di dada. Matanya memandang keluar jendela, bibirnya terkatup rapat. Rambutnya coklat panjang indah tergerai. diraihnya mantel hitam yang tergantung di dinding. Lalu dikenakan mantel , tangannya terulur membuka knop pintu. Kakinya melangkah keluar. Kedua tangannya merapatkan mantel sampai ke leher. Hembusan dinginnya angin menerpa wajahnya. Kepalanya menunduk , entah apa yang berkecamuk di dalam hatinya, entah apa yang ada di dalam pikirannya.

"Mooi.."

Desisan lirih seorang pria tampan yang berdiri di balkon kamar, seiring tajam tatapan matanya bagaikan tatapan mata burung gagak dan ekspresi wajah tampan arogan yang sangat tegas , kedua tangannya di dalam saku celana panjang. Diperhatikan gadis cantik yang keluar dari rumahnya yang letaknya berhadapan dengan rumah pria tampan itu. Bergegas pria tampan itu berbalik masuk ke dalam kamar tidurnya, menuruni anak tangga , keluar dari rumahnya. mengenakan mantel panjang hitam selutut yang membuatnya tampak seperti pria yang arogan berwibawa dan dingin. Kakinya melangkah lebar mengikuti langkah gadis itu, tangannya terulur mencekal lengan gadis cantik yang berjalan di depannya.

"Mooi mau kemana .?"

Langkahnya terhenti, wajah cantik tetap tertunduk dalam.

"Mooi.. aku tahu kamu masih marah padaku. Maafkan aku.!"

Kedua mata indah terpejam, ditariknya nafas perlahan - lahan , kulit wajahnya putih halus cantik bagaikan batu pualam. Pria tampan itu menarik lengan gadis cantik dalam dekapannya yang hangat.

"Aku tahu kamu marah padaku tapi tolong maafkan aku dan berilah kesempatan padaku sekali ini saja untuk memperbaiki hubungan kita.!. Aku mencintaimu ,,mooi."

Ucap pria tampan itu sembari mencium pucuk kepala gadis cantik.

"Mooi..aku mengantarmu pulang ya.!"

Bisik pria tampan itu dengan lembut, namun gadis cantik itu hanya diam berdiri , badannya tak bergeming.

"Ok, kalau kamu tidak mau kuantarkan pulang lebih baik kita duduk di bangku taman itu ya, mooi..!!"

Tangan pria tampan menunjuk ke arah kursi taman. Gadis cantik itu mendongakkan kepalanya , bola matanya yang coklat indah menatap wajah pria tampan yang mendekapnya..

"Don Juan.. "

Suara lirih lembut keluar dari bibir gadis cantik itu. Pria tampan menundukkan kepalanya melihat wajah gadis cantik itu.

"Ya , mooi. Ada apa.?"

"Tolong tinggalkan aku sendirian di sini, juan.!"

Pinta gadis itu dengan lembut selembut tatapannya.

"Tidak , mooi. Aku tidak meninggalkanmu sendirian di sini."

Desis Don Juan , gadis cantik itu hanya bisa menghembuskan nafas perlahan.

"Aku mau sendiri , juan ."

Ucap gadis cantik dengan nada suara rendah tapi penuh penekanan. Don Juan menggeleng dengan tegas menjawab..

"Bukankah sudah kukatakan tidak membiarkanmu sendirian , mooi.?!"

Gadis cantik itu menahan nafasnya sambil menatap netra mata Don Juan.Tatapan lembut dari mata yang indah tetap saja tidak berhasil menutupi kesedihan yang terpancar dari kedua matanya.

"Mooi, ingin kuhapus kesedihan dari tatapanmu yang indah. Apakah kemarahanmu , kesedihanmu , kekecewaanmu menghapus cintamu padaku , mooi .?!. Semudah itukah , mooi. ?!"

Gadis cantik itu memalingkan wajahnya sembari menggigit bibirnya sendiri , sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak runtuh di hadapan Don Juan. Hatinya berkata..

{"Jika aku bisa menghilang pasti aku menghilang selamanya dari hadapan Don Juan. Untuk apa aku ada di hadapannya jika ia mencintai perempuan lain selain diriku.?!"}

Don Juan langsung menggendong tubuh gadis cantik yang dalam rengkuhannya.

"Terlalu lama kita berdiri , lebih baik aku menggendongmu dan kita duduk di bangku taman itu, mooi.!"

"Turunkan aku dari gendonganmu , juan.!"

Gadis cantik itu meronta dalam gendongan Don Juan kekasihnya.

"Tidak , mooi."

Don Juan

menggendong kekasihnya ke bangku taman lalu duduk sembari memangku kekasihnya dan memeluk erat.

"Ok, sekarang aku mau kita bicara baik-baik. Tolong dengarkan penjelasanku , mooi.!"

Don Juan membetulkan letak badan kekasihnya yang duduk di atas pangkuannya dan memeluk erat sembari berkata..

"Aku mencintaimu ,, bibi Monalisa pun menyayangimu. Beliau berharap kita secepatnya bertunangan, mooi."

Don Juan tertawa kecil ketika melihat mooi kekasihnya tidak berbicara, lalu menjelaskan..,

"Bibiku sudah menetapkan hari dan waktu menemui kedua orang tuamu untuk melamarmu , mooi."

Mooi hanya terdiam mendengar perkataan Don Juan kekasihnya, tidak terlintas sedikit pun kata yang ingin dicetuskan dari bibirnya.

"Kamu juga sudah berjanji padaku dan bibi Monalisa untuk bersedia dilamar , bertunangan denganku lalu kita secepatnya menikah, mooi."

Gadis cantik itu segera menggelengkan kepalanya.

"Apa maksudmu menggelengkan kepala , mooi.?"

Terkatup rapat bibirnya , tidak menjawab pertanyaan Don Juan. Semua kata serasa berhenti di tenggorokan.

"Kamu harus menepati semua janjimu padaku , mooi.!"

Don Juan mendesis dengan nada dingin sedingin tatapannya pada gadis yang dicintainya. Mooi masih tetap menggeleng.

"Mooi , kita sudah saling mencintai . Sekarang aku mau kamu memenuhi janjimu untuk selalu bersamaku. Aku mau hubungan kita lebih serius , mooi."

Don Juan berkata dengan nada hangat sehangat rengkuhannya, namun kekasihnya tetap menunduk dan menggeleng.

"Kita batalkan saja, juan.!"

Ujar mooi dengan lembut meskipun hati dan pikirannya kalut. Sontak raut wajah tampan Don Juan berubah muram, tangan kanannya memegang pelipisnya dengan tidak sabar dan melihat ke arah mooi kekasihnya.

"Apa maksudmu , mooi.?. Kamu emosi .?"

"Don Juan , aku tidak emosi padamu lebih cocok kita sudahi daripada meneruskan hubungan ini. .!"

Jawab mooi , masih dengan suara lembut .

"Tidak bisa dibatalkan , mooi. Kita berdua sudah sepakat untuk tidak main-main dengan hubungan yang selama ini sudah kita jalani."

Pria tampan arogan itu menghembuskan nafas dengan kasar.

" Saat ini aku tidak mau membahas hubungan kita, Juan. Aku mengantuk , mau pulang."

Ujar kekasihnya Don juan sambil mendongakkan kepalanya ..

" Pejamkan kedua kelopak matamu , tidurlah di pangkuanku , mooi.!"

Bisikan hangat Don juan sehangat tatapannya namun mooi berusaha bangkit dari pangkuan pria tampan italia.

"Jangan melawanku , mooi.!. Aku paling benci jika ada yang melawanku. Tidurlah di atas pangkuanku.!"

Perintah Don Juan dengan nada suara meninggi , mooi mengangkat wajahnya yang lembut dan tatapan mata indah berkaca-kaca , runtuhlah emosi pria tampan italia itu.

"Maafkan aku, mooi. !."

Ucap Don Juan sambil mempererat rengkuhannya , hingga kepala kekasihnya menempel di dada bidang six pack Don juan. Makin dibenamkan wajahnya , perlahan air matanya menetes. Disembunyikan isak tangisnya serapi mungkinkah tapi tetap saja bahunya berguncang pelan. Hanya dalam hitungan lima belas menit , tertidurlah di rengkuhan hangat kekasihnya. Tangannya yang kekar

menarik badan mooi ke belakang. Dilihatnya ada sisa air mata di bawah mata kekasihnya.

"Aku tahu pasti ada perempuan lain yang menyulut emosimu hingga membuatmu cemburu , mooi."

Don Juan mengambil saputangan dari saku mantel panjangnya, dengan berhati-hatilah di usapnya sisa air mata di wajah cantik gadis , sembari mengguman..

"Aku serius mencintaimu dan sampai kapanpun kamu harus menjadi milikku , mooi."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh author adiba

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku