Harga yang Harus Dibayar : Sugar Baby

Harga yang Harus Dibayar : Sugar Baby

sudres

5.0
Komentar
837
Penayangan
24
Bab

Arina, seorang gadis muda yang cantik, cerdas, dan ambisius, tiba-tiba terjerat dalam dunia mafia setelah bertemu dengan Alvaro, seorang mafia berpengaruh yang tak segan-segan menggunakan kekayaannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Alvaro, seorang pria berusia awal 40-an yang memegang kendali penuh atas jaringan bisnis ilegal di kota, menganggap Arina sebagai permata yang harus dimilikinya.

Bab 1 Pertemuan

Malam di kota Jakarta terasa lebih gelap dari biasanya. Lampu-lampu jalanan yang redup hanya mampu memberikan sedikit cahaya di tengah pekatnya malam. Di salah satu sudut kota, terdapat sebuah klub malam mewah yang hanya dikunjungi oleh kalangan tertentu. Di sanalah, nasib Arina berubah selamanya.

Arina adalah seorang mahasiswi yang sedang berjuang keras untuk menyelesaikan studinya. Ia bekerja paruh waktu di sebuah kafe kecil, tapi penghasilannya tak pernah cukup untuk menutupi biaya kuliahnya yang mahal. Malam itu, seorang teman mengajaknya pergi ke klub malam sebagai pelarian dari rutinitas yang membosankan.

"Arin, kamu nggak bisa terus-terusan hidup cuma buat kerja dan kuliah. Sekali-sekali nikmatin hidup dong!" kata Risa, teman dekat Arina, sambil menarik tangannya masuk ke dalam klub.

Arina merasa ragu. Suasana klub yang hingar bingar, dengan musik keras dan lampu neon yang berkelap-kelip, bukanlah tempat yang biasa ia kunjungi. Namun, ia tak ingin mengecewakan Risa, jadi ia memutuskan untuk mencoba menikmati malam itu.

Di sisi lain ruangan, seorang pria dengan penampilan mencolok duduk di sebuah sofa mewah. Dia adalah Alvaro, seorang mafia yang sangat ditakuti. Dengan jas mahal yang membalut tubuhnya dan tatapan mata yang dingin, Alvaro tampak seperti seseorang yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Malam itu, matanya tertuju pada satu sosok-Arina.

Ketika Arina menari di lantai dansa, Alvaro tak bisa mengalihkan pandangannya. Ada sesuatu tentang gadis itu yang membuatnya tertarik. Tanpa pikir panjang, dia memberi isyarat kepada anak buahnya, Viktor, untuk membawa Arina ke ruang VIP.

"Viktor, bawa gadis itu ke sini," perintah Alvaro dengan suara tegas namun tenang.

Viktor mengangguk dan segera berjalan menuju lantai dansa. Dengan sopan, dia mendekati Arina dan berkata, "Maaf, nona. Bos saya ingin bicara dengan Anda. Silakan ikut saya."

Arina terkejut. "Bos? Siapa?"

Viktor tersenyum tipis. "Anda akan segera tahu. Silakan ikut saya."

Risa yang melihat itu segera mendekat. "Arin, apa-apaan ini? Kamu kenal dia?"

Arina menggeleng. "Aku nggak tahu, Ris. Tapi aku rasa aku harus ikut."

Dengan perasaan campur aduk, Arina mengikuti Viktor ke ruang VIP. Saat pintu terbuka, Arina melihat seorang pria berusia sekitar 40 tahun, duduk dengan santai di sofa. Tatapannya tajam, namun ada senyum tipis di bibirnya.

"Silakan duduk," Alvaro mempersilakan Arina dengan isyarat tangannya.

Arina menelan ludah, lalu duduk dengan hati-hati di hadapan Alvaro. "Anda yang ingin bertemu dengan saya?"

"Namamu Arina, bukan?" Alvaro memulai percakapan.

Arina mengangguk. "Ya. Bagaimana Anda tahu?"

Alvaro tersenyum tipis. "Aku tahu banyak hal. Apa kau tahu siapa aku?"

Arina menggeleng. "Maaf, saya tidak tahu."

"Nama saya Alvaro," jawabnya singkat, namun jelas. Nama itu terdengar asing bagi Arina, namun cara pria itu mengatakannya membuatnya merasa bahwa Alvaro adalah seseorang yang penting. Seseorang yang berbahaya.

"Apa yang Anda inginkan dari saya?" tanya Arina, merasa was-was.

Alvaro menatapnya dalam-dalam, lalu berkata, "Aku melihatmu tadi. Kau berbeda dari yang lain. Ada sesuatu tentangmu yang menarik perhatianku."

Arina mulai merasa tidak nyaman. "Apa maksud Anda?"

Alvaro tertawa kecil, suaranya terdengar rendah dan menggetarkan. "Tenang saja, aku hanya ingin mengenalmu lebih baik. Mungkin kita bisa membuat kesepakatan."

Arina mengerutkan kening. "Kesepakatan apa?"

"Aku bisa memberimu kehidupan yang selama ini hanya bisa kau impikan. Uang, kemewahan, apapun yang kau inginkan," kata Alvaro dengan tenang. "Sebagai gantinya, kau akan menjadi milikku."

Kalimat terakhir itu membuat jantung Arina berdegup kencang. Dia tahu apa yang dimaksud Alvaro. Pria itu ingin menjadikannya seorang "sugar baby." Sebuah kesepakatan di mana Alvaro akan menyediakan segala kebutuhan materi Arina, dan sebagai gantinya, Arina harus memenuhi segala keinginan Alvaro.

"Maaf, tapi saya tidak tertarik," jawab Arina dengan tegas, meskipun ada sedikit keraguan dalam suaranya. Tawaran itu memang menggoda, terutama mengingat kesulitan keuangan yang sedang ia hadapi. Tapi, dia tahu risiko yang harus diambil jika ia menerima tawaran itu.

Alvaro tersenyum simpul. "Kau gadis yang pintar. Tapi pikirkanlah, Arina. Hidup ini keras. Kadang, kita harus membuat pilihan yang sulit."

Arina bangkit dari duduknya, mencoba menenangkan hatinya yang berdebar. "Terima kasih atas tawarannya, tapi saya harus pergi."

Sebelum Arina sempat melangkah keluar, Alvaro berkata dengan nada yang lembut namun penuh makna, "Aku tidak akan memaksa. Tapi ingat, pintu ini akan selalu terbuka untukmu."

Arina berhenti sejenak, lalu melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan. Rasa lega bercampur ketakutan menyelimuti hatinya. Dia tahu, pertemuan ini mungkin hanya awal dari sesuatu yang lebih besar dan berbahaya.

Sementara itu, Alvaro menatap pintu yang telah tertutup, senyumnya semakin lebar. "Kita lihat, Arina. Seberapa lama kau bisa bertahan tanpa datang padaku."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh sudres

Selebihnya
Kau Tak Pernah Mencintaiku

Kau Tak Pernah Mencintaiku

Romantis

5.0

Aurora, gadis berusia dua puluh tahun, adalah perempuan berparas lembut dengan tatapan mata sejernih embun pagi. Ia menikah muda dengan Leandro Mahesa, pria kaya berusia tiga puluh tahun, pemilik ratusan hektar kebun kelapa sawit di Sumatera. Pernikahan mereka bukan karena cinta, tapi karena kesepakatan keluarga. Dari luar, hidup Aurora tampak sempurna. Semua kebutuhannya dicukupi-rumah mewah, perhiasan mahal, pelayan pribadi. Tapi di balik dinding megah rumah itu, Aurora hidup dalam kesepian dan keterasingan. Tugasnya hanya satu: melahirkan anak dan merawat mereka. Cintanya diabaikan, pendapatnya tak pernah didengar. Mertuanya, Ny. Diah, adalah sosok dominan yang selalu ikut campur bahkan dalam hal paling pribadi sekalipun. Adik iparnya, Nadira, gadis ambisius dan sinis, sering mempermalukannya di depan pelayan. Yang paling menyakitkan, Leandro tak pernah membelanya. Setiap ada masalah, Aurora selalu menjadi sasaran. Leandro lebih percaya pada ibunya, pada Nadira, pada siapa pun-selain Aurora. Namun badai sebenarnya datang saat seseorang dari masa lalu Aurora tiba-tiba tinggal di rumah itu. Ravela, kakak kandung Aurora. Wanita yang dulu menghilang tanpa kabar, kini kembali-bukan sebagai tamu, tapi sebagai "penumpang gelap" di rumah tangga adiknya. Ravela mendekati Leandro diam-diam. Dengan kecerdasannya yang memikat dan pembawaannya yang memesona, Ravela perlahan merebut perhatian pria itu. Aurora merasakan kehancuran yang perlahan namun pasti menggerogoti jiwanya. Dan di suatu malam ketika Aurora melihat bayangan Ravela keluar dari kamar Leandro, hatinya remuk. Ia tak lagi bisa membedakan mana luka, mana pengkhianatan.

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku