Harga yang Harus Dibayar : Sugar Baby
ibu tirinya, Bu Ratna, yang membuat hatinya berkecamuk. Dia berharap ada keajaiban yang b
sudah tahu ada sesuatu yang tidak beres. "Arina
kening, bingung.
pat berpakaian dan ikut aku," j
i pakaian dengan cepat, mengenakan pakaian yang sederhana seperti biasany
lam hati tentang tujuan mereka. Namun, Bu Ratna hanya diam, tidak memberikan penj
pu-lampu neon berwarna-warni. Arina menatap bangunan itu dengan penuh kebingungan dan rasa takut.
sini?" tanya Arina d
ajam. "Sudah kubilang, diam
rikan diri. Mereka berjalan masuk ke dalam diskotik, yang langsung disambut oleh suara musik keras dan kilatan lampu dis
berada di dunia yang sepenuhnya asing, jauh dari apa yang pernah dia kenal. Namun, Bu Ratna tidak memberikan kesempan mencolok sedang duduk sambil merokok. Wanita itu
," sapa wanita itu dengan suara s
ketegangan yang tersirat di wajahnya. "Iy
atap Arina dengan penuh minat. "Ah, ini dia gadisnya. Cantik sekal
olah-olah menelanjangi dirinya. Dia ingin segera pergi dari tempat i
m ini, kamu akan bekerja di sini, di bawah pengawasan Madam Sofia. Tidak ada ca
Dia menatap Bu Ratna dengan mata yang mulai berkaca-kac
inginkan, Arina. Ini tentang apa yang harus kamu lakukan. Kalau kamu tidak bekerj
hidupnya akan berakhir di tempat seperti ini, dipaksa untuk melakukan
cincin emas. "Tenang saja, sayang. Kamu akan terbiasa. Lagipula, dengan wajah c
ringnya ke belakang panggung, melewati lorong yang gelap dan sempit. Ari
ofia mulai mengeluarkan berbagai perlengkapan make-up. "Duduk sini
i produk kecantikan ke wajahnya, mengubah penampilannya sedikit demi sedikit. Setelah beberapa menit, wajah yang Arina lihat di cermin bukan lagi wajah dirin
dengan puas. "Sekarang tin
ar karena terkejut. Itu adalah gaun mini berwarna merah terang dengan potongan y
emakai ini," kata Arina s
n gaun itu dengan tegas. "Kamu tidak punya pilihan. Ini adalah
dia menerima gaun itu dan mulai menggantikan pakaian lamanya. Dia merasa sangat malu, seong tampak begitu berbeda. Gaun itu sangat ketat, menonjolkan setiap lekuk tubuhnya d
"Kamu sangat cantik, Arina.
inya, membasahi make-up yang telah dengan susah payah dipasang. Dia merasa
-mu," kata Madam Sofia dengan nada tegas, s
ruk yang tak berujung. Tapi, dia juga tahu bahwa dia tidak bisa kembali. Ibu t
kembali ke ruang utama diskotik yang penuh dengan suara musik dan tawa. Di