Terjerat Kontrak Cassanova

Terjerat Kontrak Cassanova

Intans Ranum

5.0
Komentar
6.5K
Penayangan
33
Bab

Peringatan 21+ Cerita ini mengandung adegan dewasa dan sedikit kekerasan. Javas mengerang karena bergairah, semakin merengkuh tubuh Zehra pada tubuh tegapnya yang membuat pipi Zehra memerah karena ikut merasakannya, dengan mata berkilat Javas mengusap pipi Zehra. "Jadi dari mana aja kamu seharian ini?" "Cuma di rumah, mengemas semua barang aku. Kamu ingat 'kan? Ini jadi hari terakhir-" "Aku berubah pikiran, ayo kita bertunangan!" Zehra mendorong dada Javas pelan, "Maaf, aku nggak bisa karena kontrak kita udah selesai, benar 'kan?" Javas mengangkat dagu Zehra, menatapnya dalam. "Dan Kamu tahu 'kan? Sejak awal akulah bossnya." Tentang dua manusia yang tak pernah bersilang jalan sebelumnya kini terus dipertemukan hingga memantik rasa penasaran Javas Wira Sastro yang sudah muak dengan hidupnya, mencoba bermain api hingga memanfaatkan Zehra Deris yang terhimpit masalah. Mereka setuju untuk terikat dan tanpa sadar saling terbakar. Namun terlalu banyak perbedaan, drama serta celah diantara mereka. Hingga tiba saatnya mereka harus memilih antara tenggelam pada Drama Cinta Dewasa atau kembali pada Realita.

Bab 1 1. (Bukan) Pertemuan Pertama

Prolog

Aku berani bersumpah bukan aku yang memulai!" bantah Zehra tercekat sesenggukan dengan air mata yang mulai mulai mengalir di pipi.

"Nggak ada untungnya buat dia berbohong sama aku."

"Ada!!" jerit Zehra, "Kamu jelas tahu kalau dari awal dia benci sama aku,, dia ingin menyingkirkanku...."

"Wah...Kamu pikir kamu seberharga itu? Kamu nggak lebih dari pelacur yang aku tarik dari klab malam untuk aku simpan... apa kamu setamak itu, sampai terima dia juga? Apa dia membayar kamu lebih besar dari yang aku tawarkan? Berapa? Berapa yang harus aku tambahkan biar kamu cukup sama aku, hah?! Berapa?!

Zehra mulai panik ketika Javas melepas kemejanya, "Mau... Apa kamu?"

Dengan takut Zehra beringsut di ranjang mencoba sejauh mungkin dari Javas.

"Yah...Aku sudah pernah bilang kan?", lelaki itu tersenyum kejam sambil mulai melepas ikat pinggangnya, tatapan matanya nyalang terpaku pada Zehra yang berusaha bangun.

"Seorang pelacur harus diperlakukan seperti pelacur!" desis Javas sarat penghinaan.

Tanpa sadar seulas senyum jahat muncul di bibirJavas, "Aku mau dia," gumamnya sambil menunjuk perempuan itu.

Kalimat itu diucapkan dengan nada datar yang tenang, tetapi gaungnya terdengar ke seluruh ruangan. Entah kenapa suasana hiruk pikuk itu menjadi hening. Dan Zehra merasakan semua tatapan tertuju padanya. Pada dirinya yang sedang bersandar di meja bar, sibuk dengan menurunkan rok hitam pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman.

Dengan gugup Zehra menegakkan tubuhnya, berusaha membalas tatapan mata semua orang, lalu matanya terpaku pada mata itu. Mata coklat pekat sehingga nyaris gelap, menyebabkan pupil matanya tampak begitu hitam dan tajam.

"Cepat kesana! Dia mau kamu," Anggito si bartender yang berdiri di belakangnya berbisik kepadanya, seolah takut kalau Zehra tidak cepat-cepat menuruti keinginan Javas, akan berakibat fatal.

Zehra mengernyit pada Javas, mencoba menantang mata laki-laki itu, yang masih menatapnya dengan begitu tajam tanpa ekspresi.

Zehra mengabaikan siulan dan nada-nada sumbang yang terdengar, membuat ia mencebikkan bibirnya dan mencoba berjalan menuju pria itu dengan wajar.

"Apakah... apa.." Zehra berdehem karena suaranya begitu serak, "Apa Anda ingin dibawakan minuman?"

Javas menatap Zehra dalam seolah tak puas ia memindai penampilan Zehra dari bawah hingga atas lalu berhenti tepat pada belahan dada yang sedikit terbuka hanya menatapnya beberapa saat yang menegangkan, lalu menganggukkan kepalanya.

"Bawakan satu, minumanku yang biasa!"

Secepat kilat sang bartender meracik minuman kesukaan pria itu, minuman yang biasa. Tangan Zehra gemetar ketika menerima nampan minuman itu. Pasalnya bos menatap memperingatinya ditambah beberapa rekan kerjanya yang melirik ingin tahu, Zehra sadar dan tak nyaman menjadi subjek perhatian, Sebentar saja Zehra....., gumamnya mencoba menyemangati dirinya sendiri. Sedikit lagi tugasmu selesai ...... setelah itu ia akan mengerjakan yang lain yang biasa ia lakukan, sedikit lagi....

Zehra mengucapkan kata-kata itu bagaikan melafalkan doa, dengan langkah hati-hati ia mendekati Javas yang duduk di sofa berbentuk U bersama beberapa teman prianya yang memiliki vibes yang sama.

Zehrameletakkan gelas dan sebotol bir di atas meja yang kelewat rendah mengharuskannya menunduk dalam.

Pandangan Javas tertuju pada Zehra dan memandangnya tajam.

"Duduk!" Javas menjentikkan jarinya. Melirik tempat di sebelahnya.

Sekujur tubuh Zehra mengejang menerima perintah yang begitu arogan. Tanpa sadar matanya memancarkan penentangan, luar biasa sungguh arogan dan tak sopan!!

Ketika Zehra sibuk berdebat dalam hati, seorang waitress lain dengan gugup mendorongnya supaya duduk tepat di sampingnya, menuruti permintaan Javas. Sehingga dengan kaku Zehra menggeser sedikit memberi jarak yang pantas di sebelah Javas.

"Siapa namamu?" Javas menatap tajam ke arah Zehra, sama sekali tidak melirik gelas minuman tadi dipesan.

Zehra sudah terbiasa dengan pertanyaan ini, ia melirik Bosnya dan semakin yakin atas anggukan itu.

"Lyra." Jawabnya berdusta

Javas mengernyit menatapnya dengan seksama, lalu jemari panjang itu tiba-tiba terulur dan menarik dagu Zehra mendekat, supaya dia bisa mengamati wajah Zehra dengan cermat, yang di balas genggaman lembut untuk kemudian dilepaskan dengan hati-hati ditaruh di atas paha Javas.

Zehra tersenyum simpul dan menunduk sopan, mengabaikan tatapan dalam Javas yang mungkin tersinggung atas reaksinya.

"Aku belum pernah melihat wajahmu sebelumnya di sini, dia pelayan baru atau,-" tanya Alven berpikir

"Eh... dia... dia pegawai baru kami, tuan Alven, maafkan ketidaksopanannya, saya belum pernah mengajarkan bagaimana membawakan minuman untuk tamu sepenting Anda," si bos klub menyela dengan gugup.

Wajahnya tampak cemas melihat Zehra melayani tamu pentingnya

dengan canggung terkesan setengah hati. Dengan pandangan memarahi dia memperingatkan Zehra, "Ayo cepat perkenalkan diri kamu pada tuan Regis, tuan Javas, dan yang lainnya juga kamu tahu 'kan ini salah satu kesempatan langka yang bisa kamu dapatkan. Dipanggil oleh kumpulan pria tampan, pokoknya paket lengkap seperti mereka." jilatnya seraya tersenyum pada Javas.

"Heh, jangan buat dia dan gue marah, cepat layani dia, pastikan mereka mengeluarkan banyak uang malam ini dan kamu akan aku akan kasih komisi, setelah ini!" bisik si bos tepat di telinga Zehra.

Perintah itu membuat Zehra menegakkan dagunya menatap dalam yang diangguki singkat oleh si bos, lalu Zehra membalas tatap Javas,

"Saya Lyra, saya baru bekerja disini hampir tiga bulan dan ada lagi yang bisa saya bantu tuan-tuan yang terhormat," jawab Zehra menarik kedua sudut bibirnya tanpa sampai pada matanya,

"Masih sangat baru, pantas saja." sungut Alven acuh.

"Kalau tidak ada lagi yang bisa saya bantu, saya permisi."

Zehra sempat berbalik sebelum tertarik ke belakang, Javas meraih pinggangnya dan menariknya tegas, hingga terduduk lagi namun kali ini bokongnya mendarat tepat di pangkuan Javas, sontak saja membuat sebagian teman-temannya terkekeh dan bersiul menggoda.

"Apa... apaaan....," Suaranya terhenti ketika bibir yang keras dan dingin itu tiba-tiba memegang kepalanya dan melumat bibirnya. Perlu beberapa detik bagi Zehra sadar dan memberontak

ketika menyadari bahwa Javas sedang memagut bibirnya dengan ciuman yang basah dan panas.

Ciuman itu sungguh tak sopan karena bibir dingin Javas tanpa permisi langsung memagut bibirnya, melumatnya tanpa ditahan-tahan. Lidahnya langsung menyeruak masuk merasakan keseluruhan diri Zehra, menghisapnya, menikmatinya, dan menggilasnya tanpa ampun.

Sekujur tubuh Zehra terasa terbakar, panas karena amarah dan panah karena gairah. Lelaki ini sudah jelas-jelas sangat ahli ketika mencumbu perempuan, sehingga Zehra yang belum berpengalaman pun terbawa oleh gairahnya, mengalahkan kejengkelannya.

Tetapi pikiran bahwa lelaki ini tengah melecehkan dirinya sesuai apa yang disebut si penjahat kelamin dan ia tak sudi menjadi bagian dari banyak wanita yang pasrah hingga memuaskan rasa arogan dan kekuasaan pria itu, membuat Zehra merasa muak.

Dan tiba-tiba muncul kekuatan dari dalam dirinya untuk mendorong dada laki-laki itu menjauh dan menamparnya sekuat tenaga.

Plakk!!!

Suasana di klub itu menjadi sangat hening. Luar biasa hening. Bahkan musik yang hiruk pikuk itu pun terhenti karena semua orang berhenti melakukan aktivitasnya dan menatap ke arah Zehra dengan gelisah menanti reaksi Javas, tak disangka-sangka Javas membiarkan Zehra yang lekas berdiri dari pangkuan dengan terengah-engah berhadapan dengan Javas yang menatapnya dalam masih duduk di sofa VIPnya yang berbentuk huruf U.

Sedetik kemudian, sebuah tangan kasar mencengkram lengan Zehra dari belakang. Begitu menyakitkan hingga membuat Zehra menjerit mengadu.

"Kurang ajar lo!! berani-beraninya lo nolak dan mempermalukan Javas yang artinya lo mempermalukan kami semua, dasar perempuan gila!" teriak sebuah suara berat dan kasar.

Telinga Zehra berdengung akan teriakan lelaki itu, belum lagi tarikan serta jeratan yang meremas pangkal lengannya membuat ia berdiri, wajah Zehra memerah, matanya berair menahan tangis dan malu harus bertahan, tetap berdiri walau rasa takut menyergapnya. Sekali lagi Zehra meronta minta dilepaskan namun kekuatannya sebagai wanita yang jarang olahraga tak mampu mengalahkan kekuatan pria kasar itu.

"Theo, Lepaskan dia!"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Intans Ranum

Selebihnya
Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri

Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri

Romantis

5.0

"Siapa lo?" tanya Ndaru sinis. "Brengsek! Ngapain lo sama istri gue di sini, hah!" marah Dean menerjang Ndaru dan memukul pipi kanan Ndaru menarik dan memukulnya lagi. Linar terkesiap mendengar teriakan Tita. "Stop, Mas!" sembari menarik kemeja belakang Dean. Linar tersadar sepenuhnya lalu ikut mendorong Dean beberapa kali menjauhi tubuh Andaru. Linar menunduk menyentuh kening dengan satu tangan dan mencoba bernafas teratur. "Pergi kamu, Mas! Kamu yang bilang, kan kita akan berpisah seperti yang aku mau" desis Linar. "Jadi kamu lebih memilih selingkuhan payahmu ini daripada aku, suamimu?" "Jangan kamu memutar balikkan fakta, Mas! Aku bukan kamu yang mampu berselingkuh sampai menghamili jalang mu dan berlagak nggak ada masalah!" raung Linar marah. "Prang ..!!" Ini tentang realita hidup yang adil walau tak pernah adil untuknya, tentang pengkhianatan semesta padanya yang mengagungkan kesetiaan. Dan kini sebagai pemeran utama di hidupnya dan atas nama kesehatan jiwanya Linar memilih untuk pergi demi mendapatkan kebahagiaannya yang lain, namun sekali lagi semesta tak berpihak padanya, Tuhan malah menganugerahi seorang janin dalam perutnya, sesuatu yang mereka perjuangkan sekaligus awal keretakan rumah tangga mereka. Segalanya berbalik. Kini Linarlah yang menjadi penentu atas kelanjutan hidup mereka bertiga. Lantas jalan mana yang mereka ambil? Dan begaimana semesta memberikan takdirnya? Kalian bisa temukan di setiap part nya, dikemas dengan bahasa ringan dan alur cerita yang nyata.

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku