Terjerat Kontrak Cassanova
tercekat. Dan kembali menat
u wangi
kan pada bahu kirinya terlebih hembusan napas J
mau saya tua
a semakin mengeratkan rangkulannya da
aha meraih gelas yang terletak di atas meja, men
menggumam setelah itu dengan kasar Javas melepa
ka itu dan tuangkan
pasalnya botol yang ia raih adalah tra
memelas memelas, "Maaf, Tuan tapi aku ngga bisa buka bot
iasa buka botol dan menyajika
esulitan tapi biasanya sudah dibuka lebih dulu oleh bartendernya
beberapa bulan
avas. Lalu ia memutuskan untuk menyuruh Theo y
g Theo pada Zehra yang bernama Nina yang berpikir Zehra sengaja berlagak manja hingga menganggu kesenangan
nya termasuk orang-orang yang mulai menurun kesadarannya namun tidak pada Zehra yang menahan diri untuk menghempaskan tangan J
masih tak melepaskan bahu Zehra untuk ia bersandar pada tangan kirinya, Javas menyukai tubuh Zehra yang terasa pas berada di da
eski wajahnya tanpa senyuman apalagi basa basi menggo
aku terlihat be
tap tanya pada Javas, saat diteliti wajah Javas yang terlihat loyo karena mabuk membuat Zehra mengeluarkan
lesai?" tanya Zehra sambil
sadar untuk menjawab perta
boleh pamit ke bawah? karena aku masi
acuh tak acuh dengan mata yan
ia pesan!" suruh Elkan sambil mencondongka
enunjukkan persetujuan ia bergantian Javas dan Elkan, "Maksudnya
uknya, kamar mana yang harus kamu tuju dan temani Javas, layani dia
agu yang diangkat Zehra menjawab, "
t dan Javas sudah menerima tawaran Javas, jadi selesaikan pekerjaan lo
melenggang pergi ke arah pintu luar tanp
n Javas beristirahat dengan senang, dia pasti
?" tanya Alven menahan Elkan yang sudah b
kan dahaga lo, jangan munafik El, gue tahu lo b
as Elkan menertawakan dan dia terkekeh sa
gue! Miran! Sialan!" umpat Alven ruuh yang langsung di tenangkan oleh wanita di
embalas di detik itu juga ia pergi meninggalkan
o yang
ngan wajah datarnya, men
Javas ke kamarnya, lo cukup ikuti mereka!" suruh Theo yang menunjukkan dua
vas bangkit dari sofa dan diantaranya memberi isyar
tiga yang tadi menemani Regis dan Elkan minum setel
hitam itu. Zehra mengangguk dan mengikuti mereka
jalan sempoyongan dan sesekali menoleh kebelakang menekankan Zehra mengikutinya, padahal lorong sempit yang
aku udah nggak kuat, aku harus ke toilet sekarang!" sergah Zehra menghempask
ar Tuan juga ada toiletnya." ce
ku nggak akan berani! Lagipula aku bekerja disini. Katakan
i toilet wanita. Zehra menyempatkan untuk menoleh, menghempaskan napas lega dan meneruskan la
*