Rasa Sakit Yang Sama

Rasa Sakit Yang Sama

Shahinaz Quibele

5.0
Komentar
2.4K
Penayangan
45
Bab

Karena trauma dengan masa lalu yang kelam membuat Dara Ayra memutuskan untuk tidak menikah. Perbuatan jahat seseorang yang hampir membuatnya gila. Dan disaat seseorang dari masa lalunya muncul yang membuat Dara merasa bimbang kembali. Cinta pertamanya yang dulu meninggalkannya sendiri di kala masa beratnya. Ditambah saat ini pimpinan dari tempat dia bekerja yang juga menaruh hati padanya Bisakah Dara melupakan kenangan pahit didalam hidupnya? Lalu menentukan dan memilih seseorang untuk menemani menjalani hidupnya dimasa depan.

Bab 1 Pulang Kampung

Hari ini Dara pulang ke desanya untuk membujuk orang tuanya agar mau ikut tinggal di kota tempatnya merantau selama ini. Sudah berkali-kali ia membujuk orang tuanya pindah ke kota, tapi mereka selalu menolak. Dan kali ini dia harus berhasil mengajak ibu bapaknya pindah.

Dia datang tidak sendirian. Dia mengajak dua anak kecil, Nindy dan Shaka, anak atasannya.

"Assalamualaikum, Bu, Pak," ucap Dara setiba di depan rumahnya.

Terlihat pintu rumahnya tertutup rapat. Satu jendela yang berada di kiri pintu, sedikit terbuka kacanya. Tangan Shaka terlepas dari genggaman Dara. Dia berlari-lari sambil menengok ke arah samping rumah. Sedangkan sang kakak, tetap mengeratkan genggaman tangannya.

Hari ini Dara datang menjelang tengah hari. Dan itu membuat keadaan sekitarnya sepi. Andai datangnya lebih pagi atau sedikit sore pasti para tetangga julid akan ikut memenuhi rumah Bu Maisaroh, ibunda Dara.

"Wa'alaikumussalam," jawab sang pemilik rumah dari dalam. Terlihat handle pintu bergerak dan perlahan pintu terbuka.

"Ya Allah, Nduk," ucap Bu Maisaroh seketika melihat putrinya di depan rumah. Di elapnya tangan yang sedikit basah tadi di daster yang beliau kenakan. Setelah itu beliau menerima uluran tangan sang putri. Dicium punggung tangan ibunda, setelah itu dipeluknya erat-erat tubuh ibunya yang mulai renta.

Ibu Maisaroh sungguh terkejut melihat kedatangan putrinya yang tiba-tiba. Karena kemarin saat video call pun Dara tidak mengatakan kalau akan pulang. Biasanya Dara akan pulang saat hari raya Idul Fitri saja selepas itu dia tidak pernah pulang mengunjungi kedua orang tuanya.

"Kakak, adik, ayo salim dulu sama Mbah," titahnya pada anak yang dari tadi menemaninya.

Anin segera meraih tangan Bu Maisaroh dan mencium punggung tangannya. Sedangkan Shaka terlihat berlari mendekat saat bundanya memanggil.

"Anak siapa ini, Nduk?" tanya ibunya sambil menerima uluran tangan pria kecil itu.

"Izinkan kami masuk dulu ya Bu. Sepertinya mereka sangat lelah," pinta Dara.

"Astaghfirullah ... Ibu lupa Nduk," ucap Bu Maisaroh sambil menepuk keningnya.

Bu Maisaroh sedikit menepi dan memberikan jalan agar ketiga tamunya bisa masuk. Setelah memasuki ruangan, Nindy dan Shaka segera duduk di kursi kayu dengan model lawas dengan anyaman rotan di bagian bawah dan sandarannya.

Kursi yang bagian punggung dan tempat duduknya terbuat dari anyaman rotan. Setelah duduk Nindy terdiam sedangkan Shaka mengelilingi seluruh ruangan itu melalui pandangannya.

Setelah masuk rumah tadi, Dara melangkah ke kamarnya. Dia hanya meletakkan tas yang berisi beberapa potong pakaian untuk mereka bertiga. Setelah itu dia kembali ke ruang tamu tempat dua bocah itu menunggu.

"Ini tempat tinggal bunda waktu kecil dulu," katanya seraya mendaratkan pantatnya ke kursi di hadapan Shaka.

"Jadi kita akan liburan di sini?" tanya sang pria kecil.

"Iya," jawab Dara sambil mengangguk. "Shaka tidak suka?"

Belum sempat adik Nindy menjawab, Bu Maisaroh datang sambil membawa nampan yang diatasnya terdapat tiga gelas teh hangat.

"Siapa nama anak-anak lucu ini?" tanya Bu Maisaroh seraya meletakkan gelas-gelas tadi di hadapan mereka.

Shaka melirik Dara seolah bertanya tentang wanita paruh baya itu.

"Ini ibunya bunda. Kalian bisa panggil Mbah," seolah mengerti lirikan Shaka.

"Ayo di jawab pertanyaan Mbah tadi. Mulai dari kakak dulu ya,". perintah Dara. Nindy langsung berdiri.

"Hallo Mbah. Nama saya Nindy, Anindya Wardhani. Umur saya 7 tahun. Saya kelas 2."

Melihat kakaknya memperkenalkan diri, Shaka pun langsung bangkit dari duduknya.

"Saya Shaka, Abishaka Syailendra, Mbah. Saya sudah sekolah PAUD," katanya penuh semangat.

Bu Maisaroh gemas dengan tingkah Shaka. Dia tersenyum sambil mengacak rambut si kecil. Setelahnya Bu Maisaroh duduk di samping sang putri.

"Diminum dulu tehnya," kata Bu Maisaroh. "Kalian pasti capek kan? Ayo sekalian makan siang," tawar wanita tua itu.

Lagi-lagi dua bocah itu memandang Dara seraya meminta persetujuan. Melihat Dara mengangguk, keduanya langsung mengambil gelas yang ada didepannya. Mereka meniup gelas yang berisi teh. Kemudian perlahan mereka menyesapnya.

"Assalamualaikum."

Terdengar ucapan salam dari luar. Bu Maisaroh segera bangkit dan berjalan mendekati pintu.

Pintu terbuka dengan dorongan pelan dari arah luar.

"Nduk," ucap orang yang baru datang itu. Sama halnya dengan sang istri, Pak Abdullah juga terkejut dengan kehadiran putri tunggalnya.

Dara berdiri dan menghampiri sang ayah. Diraihnya tangan tua itu dan mencium punggung tangannya.

"Sini Nak, salim dulu sama Mbah," ucap Dara pada Nindy dan Shaka. Dua bocah itu segera meletakkan gelas yang sedari tadi mereka genggam. Setelah itu mereka berjalan menghampiri Dara.

Pak Abdul, panggilan ayah Dara, langsung menoleh ke arah anak kecil yang di panggil putrinya tadi.

Pertama Shaka dulu yang salim dengan Pak Abdul karena posisi Shaka lebih dekat dari sang kakak.

"Hallo Mbah, nama saya Shaka," sapa Shaka dengan nada menggemaskan.

Setelah memperkenalkan diri, Shaka bergeser dan Nindy melangkah mendekat. Dia segera mencium punggung tangan Pak Abdul.

"Saya Anin, Mbah."

Pak Abdullah tersenyum. Dia sangat senang. Dia berharap kalau mereka benar-benar cucu yang sangat dia nantikan.

Pak Abdullah dan Bu Maisaroh sudah sangat lama mendambakan seorang cucu. Tapi sang putri tidak mau menikah. Dia juga sudah sering mengatakan kalau dia tidak akan pernah menikah.

Bukan tidak ada sebab Dara mengatakan hal itu. Ada kejadian naas yang membuat Dara memutuskan untuk tidak menikah.

Kedua orang tuanya pun tahu hal itu. Mereka juga paham bagaimana kejadian naas itu membuat hidup anaknya menjadi hancur.

Mereka bertiga sudah berusaha untuk bangkit dan melupakan kenangan pahit itu. Kejadian sepuluh tahun yang lalu memang tidak bisa mereka lupakan. Apalagi untuk Dara. Dia mengalami trauma sampai saat ini. Dulu bahkan dia sempat depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.

Dara dulu pernah menjadi korban pemerko**** saat dirinya baru merayakan kelulusan. Dia diculik dan dilecehkan hingga tak sadarkan diri. Dia ditemukan warga di rumah kosong di ujung desa.

Saat itu Dara menangis histeris hingga membuat warga penasaran. Rumah tempat kejadian perkara telah lama ditinggal pemiliknya dan tiba-tiba terdengar suara wanita menangis.

Beberapa warga sekitar mencoba memasuki rumah itu. Ada yang menduga kalau itu suara makhluk halus karena suara itu terdengar saat malam.

Tidak hanya itu nasib buruk yang Dara alami. Dia juga mengandung setelah kejadian itu. Kejiwaannya semakin terguncang. Dia tidak mau bertemu dengan siapa pun kecuali ayah ibunya. Sering kali dia mencoba mengakhiri hidupnya. Terakhir kali dia mencoba bunuh diri malah membuat nyawa janin dalam kandungannya meninggal.

Mulai saat itu dia menyadari kesalahannya. Dia berusaha keras melawan traumanya. Dia belajar bangkit dari keterpurukannya. Dukungan dari orang tuanya membuat wanita itu lebih semangat berjuang, berubah menjadi diri yang lebih baik. Dia mengambil keputusan untuk meninggalkan desa tempat kelahirannya. Dia akan menjadi diri yang baru di tempat yang baru pula.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Shahinaz Quibele

Selebihnya

Buku serupa

Mengandung Anak Tuan Serigala

Mengandung Anak Tuan Serigala

Linsing
5.0

Deskripsi [Gadis jenius yang tangguh×Manusia serigala + Mafia Kejam+ONS Jadi Cinta Sejati+Cinta Manis]Fang Yi Lan adalah seorang mahasiswi jenius dari jurusan kedokteran. Walaupun memiliki otak yang jenius, tetapi Yi Lan benar-benar buruk dalam menilai seorang pria. Di hari ulang tahunnya yang ke-20, Yi Lan tidak sengaja memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan adik tirinya. Belum cukup sampai disana, Ayahnya malah menyuruhnya untuk merelakan kekasihnya untuk adik tirinya itu. Selain itu, dia malah dipaksa untuk menerima lamaran dari seorang pria hidung belang. . Yi Lan tentu saja tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Dia langsung memberontak sejadi-jadinya. Dia merasa takdirnya benar-benar kejam dan tidak adil. Dengan segala daya upaya, Yi Lan akhirnya berhasil melarikan diri dari rumah Ayahnya. . Di dalam pelariannya, Yi Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Pria itu berwajah sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga terlihat sangat kekar dan kuat. Tetapi sayangnya, ketika pria itu pingsan, pria itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor serigala hitam yang berbulu lebat. . Yi Lan benar-benar terkejut saat melihat perubahan pria itu. Dia refleks langsung berusaha untuk melarikan diri. Tetapi sayangnya, hati nuraninya sebagai seorang dokter melarangnya untuk meninggalkan pria itu. Karena dibebani oleh rasa iba, Yi Lan akhirnya menolong pria itu. . Setelah luka-lukanya diobati, pria itu akhirnya kembali berubah wujud menjadi manuisa. Tetapi sayangnya, bukannya berterima kasih kepada Yi Lan, pria itu malah mengigit leher Yi Lan sampai meninggalkan jejak. Setelah itu, pria itu langsung memperkos4 Yi Lan dengan ganas. . " Wangimu benar-benar enak Nona..., mulai malam ini, kau adalah pasanganku, aku akan membuatmu mengandung anak-anakku... !!" . Yi Lan hanya bisa menangis histeris saat diperkos4 oleh pria itu. Dia merasa nasibnya benar-benar sangat buruk. Kesialan menimpanya tanpa henti. Seandainya memungkinkan, dia ingin mati sekarang juga.

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku