Rasa Sakit Yang Sama
elevisi di ruang tengah. Awalnya, Shaka menolak karena televisi itu tidak sebesar yang ada di ru
pulang dari sawah, sang istri mengajak makan setelah itu anak-anak disuruh u
Pak Abdullah memulai. "Ko
t Bu Maisaroh. Beliau pun ingin menge
bawakan. Dua sekaligus," ucap Dara sambil
ang tuanya. Dia tersenyum melihat orang
Maisaroh mulai berpikir yang tidak-ti
cu, anak yang lahir dari rahim
permintaan orang tuanya itu. Bagaimana lagi caranya menjelaskan
isa mengabulkan permintaan bapa
kan menikah," ucap wanita itu sambil
n tidak terkejut dengan perkata
akan h
apak dan ibu. Dara membantu mer
an Shaka berusia satu tahun, mak
an bu
anya terdiam. Mereka ingin men
membuat Shaka harus lahir secara prematur. Neneknya, ibunya Pak Aidin sering membawa mereka ke restoran dan Dara disuruh bantu menjaga. Tid
ggap mereka sebagai cucunya hingga ti
nak kandung jadi ibu dan bapak bisa me
ana jika suatu saat nanti bosmu menikah dan mereka punya
nti pasti mereka lebih memilih keluarga aslinya. Dan bila kami dipang
ang akan menjagamu saat kami tiada," terlihat Bu
i ini. Dia membawa Nindy dan Shaka untuk membujuk orang tuan
kami mohon agar kamu mau membuka hati untuk lelaki. Tolong pahami juga keinginan orang
masa lalu mu. Masih ada lelaki baik di
gin kamu membuka hati lagi. Dan jangan lagi berkata kala
saat itu. Kami berjanji akan menyayangi dan membahagiakan kamu sebisa mungkin. Lalu saat peristiwa buruk itu terjadi kami juga merasa kece
gagal lagi dalam menjaga dan melindungi mu, anugerah y
ata. Dia tidak menyangka kalau
memikirkan dirinya sendiri. Tapi dia mas
at Dara belum bisa membuka hatinya. Dafi Zayyan, teman seang
da Dara, tapi selalu ditolak. Walau begitu, Dafi tidak pernah menye
afi. Dara merasa tidak pantas untuk Dafi karena
tani. Dafi ana
agar bisa sejajar dengan Dafi. Dara tahu, Dafi mempunyai perasaan yang tulus.
dak pernah menampakkan diri lagi. Entah
tkan kuliah di luar negeri. Dan empat tahun
orang tuanya, dia tiba- tiba memikirkan Dafi. Padah
bawanya ke alam sadar lagi. Cici segera bangk
berpandangan. Ada perasaan lega, akhirn
rlalu banyak pikiran. Mereka tahu hidup di kota sendirian tidaklah m
, dia hendak menema
saroh saat tiba di ruang tengah. Sejak datang tadi sian
mengangguk. "Maaf kalau merep
ini. Rumahnya jadi rame," ucap Bu
mandi. Bu Maisaroh mendengar c
kan andai bocah cilik