Aku tidak pernah berfikir kita akan berpisah, tapi kenyataannya kita memang sudah berpisah. Aku merasa ada yang hilang setelah itu. Bahkan tidak seharusnya aku melulu tentangmu. Aku selalu berharap kita kembali seperti dulu lagi. Biarkan aku memperbaiki kesalahan ini. Dan berharap tidak pernah terlambat. Aldrin yang begitu mencintai Meisa selama 3 tahun. akhirnya menyerah bukan karena perselingkuhan. hanya saja Aldrin merasa dirinya tidak pernah mendapatkan sedikitpun cinta Meisa. Setelah mereka berpisah ,Meisa tersadar bahwa dirinya selalu membutuhkan Aldrin. Kecelakaan membuat Aldrin Amnesia, Meisa mencoba menebus semua kesalahannya ketika Aldrin tidak mengingat pembicaraan terakhir kali. lalu bagaimana jika nanti Aldrin mengingat semuanya.
"Kita sudah 3 tahun dengan Hubungan ini, tapi kamu tidak sedikitpun membuka hati untukku. lalu apa gunanya melanjutkan hubungan ini." suara kesedihan terdengar dari bibir Aldrin Hardana. Matanya menyiratkan kekecewaan.
Meisa raharja menatap mata di depannya. Mata itu yang biasanya selalu memperlihatkan binar bahagia kini hanya ada kesepian di sana.
Meisa tidak bisa berkata-kata. hatinya sedikit terasa sakit. di hadapannya adalah pria sempurna untuk di katakan. Pria itu selalu ada untuk mendukungnya. tapi Ia masih belum sepenuhnya menerima kehadirannya.
"kita bisa mengakhiri hubungan ini" suara aldrin tercekat di tenggorokan, tapi ia tetap melanjutkan "semoga kamu selalu bahagia" Aldrin berdiri memegang kotak cincin di tangannya. kemudian membuangnya di tempat sampah dan pergi meninggalkan Meisa yang masih diam.
Setelah kepergian Aldrin, Meisa berjongkok mengambil kotak di tempat sampah.air mata mengalir di pipinya. hatinya merasa sakit.
'bukankah ini yang aku inginkan ,lalu mengapa ini terasa sakit'
seorang pelayan datang memberikan selembar tisu."Nona terkadang kita tidak akan tahu jawabannya jika itu belum terjadi, Setelah ini nona mungkin bisa memperbaikinya" kemudian pelayan itu berjalan menjauh.
Meisa teringat pertama kali mereka menjalin hubungan. Hari itu tepat ketika Meisa putus dengan Arman darimus. Hari itu di bandara Meisa mengenakan jas putihnya, ia baru selesai operasi dan panggilan Arman memintanya datang di bandara . iya segera berangkat menuju bandara, wajah lelahnya masih tergambar jelas. tapi demi kekasihnya, ia rela datang menemuinya.
Di area bandara ,Meisa berjalan dengan senyum manis menghampiri Arman tetapi di sampingnya ada seorang wanita memeluk mesra lengannya. senyumnya seketika memudar.
"Meisa Aku ingin kita putus" Kemudian Arman menarik gadis di sampingnya menuju penerbangan .Meisa belum pulih dari keterkejutannya. di dalam ingatannya Meisa selalu mencoba memberikan seluruh waktu yang ada untuk menemani Arman. menjadi seorang Dokter adalah pekerjaan menguras waktu dan tenaga. setiap kali Meisa memiliki waktu luang ,Ia mencoba memasak demi menyenangkan Arman. tapi mengapa Arman tidak mencoba membuka hati untuknya.
Meisa terduduk di antara kakinya, terisak pilu di antara orang berlalu lalang. semua orang tidak berani mendekatinya. di belakangnya seorang pria berjas melepaskan kopernya menuju kemana Meisa berada.
Aldrin Hardana sudah begitu lama memperhatikan Meisa begitu gadis itu sampai.
Pria itu berjongkok menyentuh bahu Meisa.Hatinya tersentuh dengan isakan tangis yang begitu menyayat hati.
karena sentuhan di bahunya. tangis itu berhenti, tapi ia tidak ingin melihat siapa yang melakukannya.Hingga suara keluar dari pemiliknya.
"Kenapa kamu menangis untuk pria brengsek seperti dia" kali ini Meisa mendongakkan kepala menatap siapa yang sudah berbicara dengannya.
Dia seorang pria tampan di balut dengan jas yang rapi, hidung mancung dan bibir tipir terbingkai rapi di wajahnya. sorot mata yang berbinar indah. di belakangnya juga, ia melihat sosok Pria memegang 2 koper.
Meisa tidak menjawab, ia merasa malu kemudian menyembunyikan kepalanya lagi di balik kakinya. ia tidak peduli dengan kotornya jas putih yang ia kenakan. Ia kembali menangis untuk waktu yang lama 2 jam.
Ia berfikir Pria itu sudah pergi. tapi ketika ia membuka kepalanya , Meisa masih melihat Pria tampan di depannya.
Meisa mendengar Bisik-bisik seseorang yang lewat.
'itu CEO group Hardana kan'
'Astaga betapa pengertiannya beliau dengan kekasihnya,berapa lama beliau menunggu kekasihnya menangis'
'CEO yang satu ini memang luar biasa'
'CEO memiliki kekasih seorang Dokter itu hebat,
Tidak peduli dengan bisik-bisik di sekelilingnya, Meisa mencoba untuk berdiri. Kakinya sedikit sakit karena terlalu lama duduk. tapi pria di depannya dengan santai beranjak berdiri dengan sekali pijakan.
Meisa tidak bisa berdiri . kali ini ia duduk meluruskan kakinya. Siapa sangka pria itu maju untuk mengangkatnya.
"Apa yang kamu lakukan" Meisa tidak merasa mengenal pria ini. di belakangnya masih ada satu pria lagi.
"Apakah kamu berfikir aku adalah pria brengsek yang meninggalkan seorang gadis menangis sendirian?" Aldrin tersenyum manis.
Meisa tidak peduli "Turunkan aku "
Aldrin mengabaikan ucapan Meisa "Aku akan mengantarmu pulang, mulai sekarang aku akan menjagamu dan juga menemanimu".Meisa tidak mau mendengar ucapannya. "bukankah sekarang kamu tidak memiliki pacar, aku juga tidak, mengapa kita tidak pacaran saja, aku akan menjadi budak cintamu seumur hidup, jika aku menginkarinya ,aku berharap tuhan mengambil nyawaku." Aldrin masih tersenyum.
Aldin Hardana adalah CEO Hardana, banyak orang mengatakan CEO biasanya dingin dan arogan. tapi tidak dengan CEO satu ini. Aldrin memiliki kesan hangat untuk semua orang kecuali ketika berbisnis. meskipun pesaing tahu Aldrin adalah pria yang ramah, tapi tidak ketika di hadapkan dengan pekerjaan. mereka memberi julukan Harimau tersenyum.
meskipun Aldrin pria ramah, ia selalu memberi batasan untuk wanita-wanita yang mencoba menggodanya. iya selalu membawa solusi sebelum sesuatu terjadi.
di dunia ini Aldrin selalu banyak membual tentang Cinta, nyatanya Ia tidak pernah memiliki pacar. pernah ia memberi nasihat kepada temannya. semua lancar dan mereka kembali romantis . ketika temannya mengatakan "Pacarmu pasti gadis yang sangat beruntung" semua temannya tercengang dengan jawabannya "Aku tidak punya pacar dan aku juga tidak tertarik memiliki pacar"
Meisa menatap pria yang sedang menggendongnya, kemudian menjawab "Semua pria di dunia sama, ia akan meninggalkan yang lama demi yang baru" Aldrin tertawa.
"Tidak semua pria seperti itu, hanya saja kamu belum menemukan pria yang tepat. misalnya aku" Meisa lelah setelah menangis selama dua jam. matanya bengkak dan pedih. rasanya ingin sekali tidur . tapi ia masih waspada dengan pria ini.
sesampainya di mobil mereka berdua duduk di belakang kemudi ,Septa asistennya mengambil kemudi di depan.
di perjalanan Meisa tertidur. di dalam tidurnya sayup-sayup terdengan "Percayalah ,aku akan menjagamu mulai sekarang. tidak akan ada pria manapun yang bisa menyakitimu. bahkan jika itu adalah aku.Tuhan akan mengambil nyawaku jika kamu terluka karenaku"
Meisa ingat kata-kata itu , Aldrin tidak akan pernah meninggalkannya tidak akan pernah menyakitinya. lalu sekarang ia meninggalkannya sendiri dan melukai hatinya.
Meisa berjalan dengan pandangan kosong menuju rumah sakit, di koridor Meisa mendengar derap langkah kaki yang sedang berlarian.Mereka mendorong bangsal menuju UGD .
Masih dengan wajah tanpa ekspresi Meisa berjalan menuju ruangannya "Nona Raharja, Ada pasien yang harus segera di operasi , pasien terluka parah.Kita tidak punya banyak waktu" Noni memberi tahu Meisa dengan wajah panik. Meisa mengabaikan kesedihannya kemudian bergegas menuju UGD. Nyawa pasien lebih penting dari segalanya.
ketika memasuki ruang UGD kakinya gemetar mengetahui siapa yang berada di dalam sana. Air matanya tidak bisa lagi tertahan . "Aldrin...