Ucup adalah seorang vampir dan mafia yang berpura pura menjadi gembel hanya semata mata untuk membalaskan kematian orang yang dicintainya dua tahun silam. Dalam penyamarannya itu, dia terus menerus menerima perlakuan buruk dari orang orang. Namun suatu ketika disaat dia tertidur ditempat sampah yang sangat nyaman baginya, dia mendengar keributan dan saat itulah dia melihat Elsa yang wajahnya mirip seperti orang yang dia cintainya dahulu. Sehingga dendam yang dia simpan dibuang begitu saja, soalnya dia sudah menemukan penggantinya. Akan tetapi untuk Elsa dia masih memiliki dendam tersebut soalnya orang yang dicintai oleh Ucup adalah saudara kembarnya. Sejak kematian saudara kembarnya Elsa menjalin hidup sebatang kara, akan tetapi ketika dia bertemu dengan Ucup kehidupannya berubah derastis. Bagaimana kehidupaan Elsa setelah bertemu dengan Ucup, ya gak taulah kok tanya tanya.
Dengan nafas yang tersengal-sengal seorang sisiwi SMA berlari tanpa mengenal lelah. Ada tiga orang peria yang mengejarnya, siswi SMA itu memang elok rupanya. Jadi tidak akan ada yang heran, jika dia diburu oleh orang orang bertampang mesum itu.
"hey kau berhentilah sekarang, jika tidak maka peluru pistol ini akan masuk dikepalamu!" ucap seorang peria berbadaan kekar, dia mengenakan jas hitam seperti sorang mafia, luka gores dipipinya menambah kengerian yang ada.
Dia tidak menghiraukan ancaman itu dan terus berlari dan berlari. Namun, ketika dia sudah melewati gang gang sempit itu. Jalan buntu menghadangnya sehingga dia tidak bisa lari lagi.
Mata milik gadis itu menumpahkan air sebutir jagung ketanah yang ada disekitar, "apa yang akan terjadi dengan diriku!" ucap gadis itu didalam hatinya.
Ketika ke-tiga orang itu melihat kaki milik gadis itu gemetar, mereka tertawa dengan sangat keras. Seolah olah hati mereka sudah diambil oleh iblis penyebab kehancuran dunia.
Gadis itu mundur sambil menutup telinganya, dia benar benar ketakutan. Gadis rapuh yang hanya hidup sebatang kara itu hanya bisa pasrah ketika dinding besar menghadang jalan pelarian. Seketika tubuhnya lemas lalu tersungkur ditanah yang dipenuhi oleh sampah sampah yang berserakan.
Memang dunia malam sangatlah kejam dan karena insiden tertentu, siswi SMA itu mendapat masalah yang menuntun dirinya dalam situasi tersebut.
Ketika ketiga peria itu hampir dekat dengan dirinya, seorang gembel yang entah datang dari mana keluar dari tong sampah berwarna hijau yang ada didekat siswi SMA itu. Dia menguap karena mendengar keributan yang ada.
"Ada apa ini ribut ribut disini bubar bubar. aku hajar tau rasa kalian. Ganggu orang tidur saja!" gembel yang berpakaian compang camping itu melompat keluar mendarat didepan siswi SMA itu.
Gembel itu menunjuk nunjuk ketiga anak buah mafia yang ditipu oleh gadis SMA itu. Dia menghitung dengan jari jemarinya, pertama jari telunjuk yang keluar, lalu jari tengah dan terakhir adalah jempol.
Ketika sosok pahlawan muncul dihadapannya, entah kenapa tubuh yang lemas itu kembali berenergi lagi, gadis itu berdiri dengan penuh energi.
"Ada empat orang peria, bukan masalah untukku," ucap gembel itu.
Sontak ketiga orang itu saling memandang, 'dih apaan ini orang seters,' Begitulah pikir mereka.
Ketika mendengar hal itu Elsa menyentuh bahu orang itu. "Abang gembel, mereka itu ada tiga orang bukan empat," gadis SMA itu memberi tahu gembel yang salah menghitung.
'Apakah dia buta?' Pikir gadis SMA yang bernama Elsa itu.
Gembel itu menoleh menatap wajah Elsa yang begitu cantik, tubuh kecil, mata seperti memancarkan aura keindahan dan rambut agak panjang yang dikuncerit ditambah leher seputih susu membuat Ucup tidak bisa berpaling. Akan tetapi sesaat kemudian dia sadar dari imajinasi tak senonohnya.
"Maksudnya sama saya," ucap Gembel itu.
"Oh..." Ucap Elsa.
'matilah aku, sudah dikejar segerombolan mafia ketemu orang gak jelas seperti dia, sebenarnya mau dibawa kemana nasibku ini,' batin Elsa.
"Gembel kau jangan mengganggu kami, dia itu sudah menipu bos kami. Katanya suci tapi kok ahli," ucap pria kecil yang ada disamping pria seram.
Dari pada menjadi anak buah mafia, dia lebih bagus jadi kang cilok yang ada dipinggir jalanan, selain non resiko uangnya juga halallll.....
"Diam kau kerdil! sekali pukul mampus kau. Lagian apa maksud dari katanya suci tapi kok ahli. Buat bingung orang saja," ucap gembel itu.
"Diam kau sialan!" pria kecil itu menembakan pistolnya.
Dengan cepat dan tanpa bisa dilihat oleh mata telanjang, gembel itu menghindari peluru yang melesat.
"Ehet gak kena vampir dilawan, ups keceplosan." Dia segera menutup mulutnya.
Ras vampir sangatlah tabu jika kedok mereka terbongkar. Namun karena gembel itu adalah vampir gila tidak ada larangan yang bisa mengikatnya. Seperti pepatah Jawa mengatakan, 'wong edan kui bebas.'
jika diterjemahkan dalam bahasa sang sekrta abad 4 meliyar sebelum masehi artinya adalah 'priosuwuakagdiekuj' mana ada bahasa saat itu gila ya? orang dunia saja masih dihuni oleh homo Sapiens.
Bagi umat manusia, ras vampir adalah sesuatu yang hanya ada dicerita dongeng. Namun, kebenarannya tidaklah seperti itu.
Dahulu kala saat era megalodon masih berkuasa dilautan dan NYI Roro kidol masih berada didaraatan. Munculah ras vampir yang entah datang dari mana, tiba tiba mereka muncul saja tanpa diduga duga.
Pasca munculnya ras vampir, homo Sapiens yang menguasai peradaban tiba tiba punah dan jadilah manusia sekarang. Sangking lezatnya daraah homo Sapiens vampir jadi ketagihan, emang sialan ras vampir itu.
Akan tetapi setelah manusia yang tidak lain adalah evolusi homo Sapiens yang lelah diburu vampir muncul dibumi pertiwi ini. Kini vampir tidak mau menghisap darah mereka, karena menurut mereka darah manusia itu rasanya apek tidak selezat darah milik homo Sapiens.
itulah alasan kenapa keberadaan mereka hanya dianggap bualan, soalnya mereka jarang sekali menunjukan tampang pucat mereka dihadapan manusia. Yaitu tadi mereka sudah enek duluan.
Elsa yang melihat gembel itu seperti manusia super, melongo dengan mata penuh air mata yang tidak berkedip sama sekali. 'wau manusia super, tapi sayang gembel,' batin Elsa.
"Vampir itu itu vampirkan kabur kabur," ucap ketiga orang itu. Tidak jelas memang mereka bertiga yang katanya adalah para mafia tapi mafia kok pengecut tidak meyakinkan sekali.
Sebenarnya mereka kabur bukan tanpa alasaan, karena sebelumnya mereka pernah mendengar filosofi terkeren dan ter uwah yang dimiliki oleh bos mereka yang sudah menjadi mayat. Karena Elsa memberikan obat perangsang yang efeknya tidak akan ada otak yang bisa menalarnya.
Dia memberikan obat perangsang itu ketika bos mafia menyewa jasanya beberapa jam yang lalu. Alasaan dia dikejar oleh ketiga orang tadi, karena Elsa mencuri uang milik bos mereka yang dimana hasil uang haram.
Isi filosofi tersebut kira kira seperti ini. "Mari kemari disini ada Hari, jika bertemu vampir harus lari," itulah filosofi yang dikatakan oleh si Hari bos mafia bodoh dan idiot. Bisa bisanya dia ketipu oleh Elsa yang katanya suci tapi kok ahli membunuh dan mencuri.
Ketika ketiga orang yang mengejarnya lari terbirit-birit, Elsa yang berpura pura menangis itu sudah tidak mampu menahan tawanya. Sehingga tawa seperti iblis terdengar bergema dilorong yang penuh dengan sampah sampah itu.
Akan tetapi ketika dia mendengar suara batuk tawanya tiba tiba berhenti.
"gadis cantik kau disini dahulu ya, soalnya aku mau bantai bantai para orang yang mengganggu tidurku itu," ucap gembel itu yang bernama Ucup.
"Baiklah bang semoga kau bisa menghabisi mereka sampai kalimat tobat terucapkan," ucap Elsa.
Dia berjalan pergi meninggalkan Elsa sendirian ditempat yang penuh dengan aroma tak sedap itu. Hanya butuh beberapa detik saja, dia berhasil menghadang ketiga peria itu.
"Maafkan kami bos Hari karena tidak mengikuti filosofi mu," ucap peria kerdil yang memegang pistol itu.
Lalu sesaat kemudian peluru melesat ke arah Ucup, akan tetapi karena ras vampir memiliki kecepatan yang diluar nalar, lagi lagi peluru itu tidak berhasil mengenai dirinya. Ucup yang berhasil menghindari peluru pistol segera melesat kearah peria kerdil itu.
Ketika dia berhasil menutup jarak dengan orang yang akan dilawannya, Ucup memukul tangan orang tersebut sehingga pistol yang digenggam peria kerdil itu terpental kesisi lain.
Dia dengan entengnya membanting tubuh peria kerdil itu, karena hantaman ketika tubuhnya terbanting begitu keras peria kerdil itu jatuh pingsan.
Disaat melihat temannya diperlakukan seperti itu, tentu saja peria seram yang badannya dua kali lipat dari tubuh Ucup tidak akan tinggal diam.
Dengan tangan yang mengepal dan mata yang memerah, dia memukul kepala Ucup, namun naasnya tangan peria itu berhasil dicengkeram oleh tangan Ucup.
"Rasakan ini." Dia pun memutar tangan peria itu dengan kekuatan yang diluar nalar, sehingga peria seram itu merintih kesakitan sambil berguling guling ditanah.
Tinggal satu peria lagi yang masih tersisa, Ucup pun menoleh kearah peria itu. Namun apa yang dia dapatkan bukanlah perlawanan, akan tetapi permohonan maaf lah yang saat ini dia lihat.
Peria itu bersujud seperti menyembah dewa yang akan memberikan ampunan. "Vampir tolong ampuni aku, aku berjanji akan bertobat menjadi mafia dan berjanji akan menjadi warga yang taat peraturan," ucap peria itu.
Ketika mendengar kalimat itu, hati Ucup menjadi luluh sehingga dia tidak jadi membantai peria itu. "Ah biarin sajalah, lagian dia pasti akan mengurus teman temannya yang terluka, seandainya dia terluka, pasti aku akan dipenjara karena kasus penganiayaan," batin Ucup.
Dengan adanya orang itu, Ucup sudah tidak perlu lagi mengurus tubuh tubuh orang tersebut. Dia menyerahkan tugas berat, kepada peria yang sudah mengucapkan kalimat tobat.
"Bagus bagus, jika kau memang memiliki keteguhan hati untuk menjadi warga yang taat peraturan, maka aku akan melepaskan mu," tentu saja dia tidak akan membunuh orang yang sudah berjanji untuk menjadi warga yang taat peraturan. Soalnya Ucup juga adalah warga yang taat peraturan.
"Makasih makasih, aku akan ingat janji ini sepanjang hidupku," ucap peria itu.
Ucup merasa tidak ada lagi orang yang harus dibantai. Sehingga dia meninggal tempat tersebut, sebelum meninggalkan tempat itu, dia menyita pistol yang dimiliki peria kerdil.
ketika Ucup tengah berlari menuju ketempat Elsa berada. Seorang peria dengan kecepatan yang sama cepatnya seperti Ucup melesatkan pukulan diwajahnya.
Sehingga pukulan dari peria itu membuat Ucup terbentur di dinding-dinding perumahan yang ada disana. Saking kerasnya pukulan itu tubuhnya menembus rumah.
Peria itu tidak akan melewatkan kesempatan yang begitu bagus dia melesat keaarh Ucup lagi, lalu dia memukuli Ucup dengan berutalnya. Ucup memuntahkan darah di bibirnya.
Sehingga wajah peria itu terkena darah milik Ucup. Ketika musuhnya sudah lengah, Ucup membalikkan posisinya, kini giliran peria itu yang berada dibawah.
"Sin berhentilah, aku sudah bosan bertarung dengan mu," ucap Ucup. Dia menodongkan pistol yang digenggamnya itu tepat diwajah milik Sin.
Sin adalah manusia setengah serigala. dia adalah musuh bebuyutan yang dimiliki oleh Ucup. Sudah ribuan kali mereka bertarung, sehingga saking banyaknya mereka melakukan pertempuran membuat Ucup bosan. Ucup begitu ingin mengakhiri perkelahian itu, akan tetapi Sin selalu menolaknya.
"Setelah kau membuat diriku menderita sepanjang hidup, kau masih berani meminta ku untuk mengakhiri pertempuran ini, jangan bercanda sialan," ucap Sin.
"Ah jadi itu jawaban mu, sekarang aku akan benar benar membunuhmu agar semuanya berakhir disini," ucap Ucup.
Setiap pertempuran yang mereka lakukan selalu saja dimenangkan oleh Ucup. Akan tetapi selama kekalahan Sin, Ucup tidak ingin membunuh orang itu.
Namun untuk sekarang berbeda karena dia ingin cepat cepat menemui Elsa yang sedang menunggu dirinya. Ucup tanpa ampun memukuli wajah Sin dengan tangannya, sampai sampai darah berceceran dimana mana.
Ketika Sin sudah tidak sadarkan diri, Ucup menekan pelatuk pistol yang dia genggam. Akan tetapi naasnya pistol itu tidak kunjung mengeluarkan pelurunya. Ucup segera mengecek peluru pistol itu.
"Kenapa pistol ini tidak berfungsi, padahal pelurunya masih ada," guma Ucup.
Dia mencoba memompa pistol itu, lalu kemudian menekan pelatuknya lagi. Akan tetapi naasnya peluru tidak kunjung keluar.
Karena merasa penasaran dia mencoba menemebakan pistol itu secara asal asalan. "Pistol ini benar benar sangat aneh sekali. Kenapa ketika aku membidik kepala Sin pelurunya tidak keluar? Akan tapi ketika aku membidik kearah lain pelurunya keluar," batin Ucup.
Dia bertanya tanya akan kejanggalan fenomena yang dialaminya itu. Ucup yang masih penasaran itu segera menembak pistol keaarh Sin lagi. Namun, naasnya lagi lagi pistol itu tidak berfungsi.
"Ah mungkin saja Tuhan tidak ingin membunuh Sin," Ucap Ucup. Ketika dia sadar tidak bisa menentang kuasa Tuhan, Ucup segera meninggalkan tempat itu dengan perasaan geram.
***
Sesampainya ditempat Elsa berada, suara perut milik Ucup berbunyi. "Hey gadis cantik jelita tidak ada tandingan dijagat raya, dunia angkasa raya, rakyat memuji pahlawan negara. Sekarang aku lapar, aku mohon beri diriku makan dong Elsa," ucap Ucup.
Dia tahu nama Elsa dari besi nama yang tertempel pada baju sekolahnya.
"Baiklah gembel bau bawang, gak enak sekali baumu bang," ucap Elsa. Sambil menutup hidungnya.
Elsa yang mendapatkan nyawanya masih terpijak ditanah yang pernah ditinggali homo Sapiens, karena vampir, gembel, orang seters itu tiga julukan adalah milik Ucup yang menyelamatkan dirinya dari anak buah si hari. Tentu saja Elsa tidak akan menolak apa yang diminta oleh vampir gila si Ucup.
Ketika dikatakan baunya gak enak, segera Ucup mencium ketiaknya, "iya kau benar tubuhku bau sampah masyarakat," ucap Ucup.
"Agar tubuhmu tidak bau sampah masyarakat, ayo kita kerumahku sekarang. Disana ada kamar mandi loh bang. Eh ngomong ngomong sudah berapa bulan kau tidak mandi, huek......," ucap Elsa.
Bau sampah masyarakat semakin menyengat dihidung Elsa, sampai sampai dia tidak ingin hidup lebih lama karena mencium bau itu. Dia pun segera berjalan meninggalkan si Ucup yang memancarkan bau sampah masyarakat yang begitu pekat.
"Berapa bulan? Banyak sekali. Elsa asal kau tahu aku mandi tiga kali sehari tapi kemarin," ucap Ucup. Dia segera mengejar Elsa yang sudah berjalan jauh kedepan.
"Tapi baumu kok kayak sampah masyarakat," ucap Elsa.
"Mungkin karena aku ada ditumpukkan sampah masyarakat baunya jadi nular," ucap Ucup.
"Lagian salah mu sendiri ditumpukkan sampah masyarakat," ucap si Elsa.
"Elsa biar aku beritahu satu hal, tong sampah adalah tempat ternyaman bagi tidurku," ucap Ucup.
Karena berpincang bincang dan sekaligus jarak rumah Elsa dengan posisinya sudah terbilang dekat, akhirnya mereka sampai tanpa memerlukan waktu lama.
"Dimana rumahmu?" tanya Ucup.
Elsa pun menunjuk rumah miliknya.
"It...... Ha kenapa rumahku terbakar?"
Buku lain oleh Drianskuy
Selebihnya