Berkisah mengenai gadis cantik bernama Keily Winata berusia 20 tahun yang sedari lahir tidak pernah melihat dunia luar, tumbuh besar di pondok yang berada di belakang wilayah asrama calon perawat milik almarhumah Maria. Dia pun tidak pernah tahu siapa ayah dan ibunya. Hanya tahu diasuh oleh 3 perempuan dan satu pria, yang mana mereka itu orang kepercayaan Maria. Satu ketika Tuhan memberinya kehidupan di luar pondok, tinggal bersama Ethan Collins pria tampan berusia 28 tahun berprofesi sebagai dokter spesialis internist dan deputi satu presiden direktur Collins Company. Tidak disangka olehnya, sejak itu dicintai sang dokter dan Samuel kakak pria itu, di mana menjadi rebutan kedua pria itu. Selain itu kehidupan di dunia nyata ternyata tidak seindah yang dipikirkannya selama ini, dia mendapat intimidasi dari Santana sepupu sang dokter yang berambisi menjadi istri pria itu akibat cemburu. Bukan hanya itu saja, saat identitasnya sebagai putri dari Maria terbuka, Laura istri tertua Issac ayahanda Ethan dan Samuel, selalu mencelakainya karena Laura mendendam ke Maria yang ternyata mantan selir Issac. Lantas dia yang tidak pernah jatuh cinta akibat Maria menanam sebuah daun di dalam tubuhnya, tersentuh cinta ke Ethan yang nekat mengambil mahkotanya agar menggagalkan pertunangannya dengan Samuel yang sudah di atur oleh Laura dan Santana. Apa yang terjadi selanjutnya?
Ini adalah asrama calon perawat milik Maria dokter spesialis ginekolog terkemuka di Asia Tenggara. Asrama ini dibangun di perbukitan, di mana terdapat satu gedung bertingkat tiga sebagai tempat belajar mengajar, satu gedung klinik dua lantai, satu gedung tempat tinggal para calon perawat yang semuanya adalah perempuan, gerbang penghubung yang terletak dibelakang klinik di mana dibalik gerbang tersebut dibangun beberapa pondok yang salah satunya tempat tinggal sang pemilik, taman bunga, kebun buah, dan makam keluarga.
Beralih ke pondok paling besar yang elegan sentuhan alamnya, dihalaman berkumpul seluruh calon perawat di mana terlihat resah menanti Maria melahirkan di dalam pondok.
Sang dokter berada di dalam kamarnya yang cukup mewah dan luas sedang berjuang melahirkan bayi dalam kandungannya dibantu dokter Alex rekan beliau sesama dokter ginekolog, dan Sinta asisten pribadinya merangkap kepala asrama. Bukan hanya Sinta yang berada di sana, ada juga Rika dan Dena dua pengurus asrama memegang kuat kedua tangan Maria.
Maria mengatur napasnya, lantas kembali mengejan kuat-kuat tanpa mengeluarkan suara.
"Ya terus nyonya, dorong lebih kuat!" Sinta terus menyemangati atasannya ini yang melahirkan tanpa ditemani suami dan keluarga. "Lebih kuat lagi, nyonya! Terus, ayo anda bisa melakukannya!"
Maria menghempaskan tubuhnya ke permukaan kasur, napasnya tersengal-sengal, peluh sudah menghiasi tubuhnya.
Di lain tempat tepatnya di auditorium hotel mewah di Singapura, tampak Theodore Collins CEO Therema Company tengah mengulang ijab kabul yang diucapkan penghulu, di mana tangannya menjabat tangan Brian Howart ayahanda dari Ilyana wanita yang duduk disebelahnya sebagai mempelai wanita.
Di sisi lain pria itu ada Issac sang sepupu presdir dari Collins Company bertindak sebagai wali nikah karena orang tua mereka sudah meninggal dunia. Theodore dan Issac sama-sama anak tunggal, tumbuh besar dalam momongan orang tua Issac di Los Angeles. Ayah Issac yaitu Juan Collins kakak semata wayang dari Carlos Collins ayahanda Theodore.
Kembali ke pernikahan itu, terlihat Theodore tidak bahagia sama sekali karena terpaksa melakukan itu demi permintaan terakhir Elona ibunda Ilyana. Dia dan Ilyana sedari kecil sudah berteman akrab. Lantas ada satu perempuan lain yang juga teman akrab keduanya dari kecil yang tengah berjuang melahirkan sang jabang bayi.
'Maafkan aku, Maria.' Bisik hati pria itu setelah selesai ijab kabul dengan lancar, 'Tapi selamanya cintaku untukmu. Ilyana tahu itu, dia ikhlas cintaku hanya untukmu.'
Lain lagi dengan Laura istri tertua Issac, dia melihat ke sang suami yang tampak lega karena Theodore menikah dengan wanita lain, berarti si suami bisa mendapatkan kembali cinta Maria.
'Jangan bahagia dulu, Issac,' bisik hati perempuan itu dengan pandangan sinis,'Kamu pun tidak pernah mendapatkan kembali Maria perempuan terkutuk itu. Malaikat maut segera menjemputnya, membawa dia ke alam abadi.'
Kembali ke pondok, hujan deras disertai guruh dan petir menghias di sana membuat para calon perawat berteduh di depan pintu pondok. Lantas dari dalam pondok terdengar suara tangis bayi sangat kencang menandakan sang dokter berhasil melahirkan bayinya. Bayi itu berjenis kelamin perempuan, sangat cantik dengan kulit seputih mutiara seperti kulit sang ibu.
"Selamat nyonya." Sinta langsung mengucapkan selamat ke atasannya di mana dalam gendongannya ada si bayi, "Sudah lahir putri anda." Ujarnya sambil meletakan si bayi ke tangan perempuan itu, "Lihat nyonya, dede sangat cantik seperti anda."
Maria mengamati bayinya ini, tampak bahagia, tetapi juga hancur hatinya. Ayah dari bayinya menikah dengan perempuan lain. Dia tidak ada pilihan saat pria itu menemuinya terakhir kali untuk meminta kepastiannya, siapa yang dicintanya. Sang pria atau sepupunya.
Dia pun menjawab,"Aku tidak mencintaimu, hanya Issac yang kucinta.", membuat si pria patah hati, lantas terpaksa menikahi perempuan lain. Padahal jika saat itu dia mengatakan mencintai sang pria, dipastikan tidak ada pernikahan itu, karena calon istri pria itu sahabat karibnya tidak mau merebut kekasihnya. Bahkan sang sahabat memutuskan jika dia mengakui mencintai si pria, dia akan pergi keluar negeri, tidak akan kembali ke Jakarta untuk selamanya.
Sang pria tidak tahu dia terpaksa melakukan itu lebih dari membuat sepupu sang kekasih berhenti mendapatkan kembali cintanya, dia dalam keadaan terluka dalam akibat duel kungfu dengan Laura istri sepupu si kekasih. Lantas dia pun sedang mengandung benih sang kekasih. Dia sadar hidupnya segera berakhir karena luka dalam tersebut, tidak mau pria itu menangisinya, lalu membesarkan anak mereka yang kapan pun bisa disingkirkan Laura yang begitu membencinya.
"Nyonya." Terdengar suara Rika menegur Maria, "Anda akan memberi nama apa ke dede?"
"Betul nyonya." Sahut Dena, "Ayo anda beri nama dede, agar kami bisa mendaftarkannya ke discapil Bogor ini."
"Tidak perlu kalian lakukan itu." Sela sang dokter, "Anak ini tidak perlu tahu lahir dariku." Imbuhnya menolak untuk membuatkan akta kelahiran untuk putri kecilnya ini.
Sinta, dokter Alex, Rika, dan Dena terkejut mendengar ini, saling berpandangan, lantas bersama-sama melihat ke atasan mereka.
"Maafkan ibu, anakku." Terdengar suara Maria begitu lirih sambil mengusap wajah cantik bayinya itu, "Ini terbaik untukmu, agar kelak kamu tidak mengalami celaka seperti yang ibu dapat."
Empat orang itu merasa nyeri mendengar perkataan atasan mereka ini yang bukan hanya berparas cantik berprofesi sebagai dokter ginekolog terkemuka, juga wanita berhati lembut penuh kasih sayang tulus, tegas, sayang percintaannya begitu rumit hingga mencelakai diri sendiri.
Maria tersenyum, lantas kembali bicara dengan putri kecilnya itu,
"Mulai hari ini namamu Keily Winata, anakku. Winata adalah nama mendiang ayahnya ibu."
"Keily Winata, nyonya?" tanya Rika menyebut nama si jabang bayi, "Mengapa tidak Keily Kennely? Beliau putri anda yang adalah putri semata wayang tuan Winata Kennely billionaire terkemuka di Los Angeles."
"Rika, sangat berbahaya jika dia memakai nama belakang Kennely," desau Maria, "Jadi biarkan dia memakai nama belakang Winata nama kakeknya."
Rika menghela napas.
Maria lalu mengambil sesuatu dari balik bantalnya, lantas dipandangi sekeping daun yang terbuat dari helaian tipis rambut Winata Kennely yang memiliki kemampuan superanatural. Pandangan mata perempuan itu terlempar ke masa lalu,
Maria menggelengkan kepala melihat Winata yang terluka dalam parah akibat berduel dengan Sungkar orang kepercayaan Laura yang juga punya kemampuan suparanatural, tangannya menggenggam erat tangan ayahnya ini.
Lantas sang ayah dengan tangan lainnya menyentuh dada kirinya, tidak lama ditangannya ada sekeping daun yang terbuat dari helaian tipis rambutnya, diberikan ke Maria.
"Maria, kelak anakmu lahir, tempelkan ini di dada kirinya, maka dia tidak akan mengenal namanya cinta. Tidak akan jatuh cinta. Bukan ayah kejam, semua demi anakmu agar tidak mengalami apa yang kamu alami saat ini."
Air mata perempuan itu berlinang, tangannya menggenggam barang yang diberikan sang ayah. Tidak lama si ayah menyemburkan red liquid pekat dari mulutnya, lantas jatuh terkulai dipelukannya berangkat ke alam abadi.
"Ayah!!!" jeritnya memeluk sang ayah dengan air mata semakin berlinang, "Tidak! Ayah jangan tinggalkan Maria! Ayah!"
Maria menghela napas, lantas menempelkan kepingan tersebut ke dada kiri Keily, tidak lama kepingan itu masuk ke dalam tubuh putrinya, menyegel sang anak agar tidak jatuh cinta, tidak mengenal pula percintaan. Setelah itu dia memberikan bayinya ke gendongan Sinta,
"Sinta, mulai sekarang kamu, Rika, dan Dena menjadi ibu asuh Keily." Ujarnya memandang ketiga perempuan yang sangat setia ke dia, "Jangan biarkan dia keluar dari wilayah asrama ini, maka kalian datangkan saja guru-guru untuk mengajarinya seperti mengajar para murid di sekolah pada umumnya."
Mendengar ini tak urung air mata ketiga perempuan itu mulai berlinang, merasa ini amanat terakhir atasan mereka.
"Lantas mengenai asrama ini, aku minta kalian tetap mengelolanya, tetapi tidak lagi mengirim perawat ke Cakra Hospital. Kalian tutup serapat mungkin wilayah ini agar menjadi wilayah terlarang bagi keluarga Collins. Lantas mengenai identitas Keily, jangan siapa pun mengetahuinya, terutama keluarga Collins. Paham?"
"Paham, nyonya." Sahut Sinta merasa hatinya sangat sakit karena perpisahan segera terjadi untuk selamanya.
"Lantas," terdengar lagi suara Maria, "Mengenai keping belenggu cinta dalam badan Keily, jika kelak Tuhan berkehendak, akan hilang sendiri karena Tuhan memberinya cinta sejati yang membuatnya bahagia."
Sinta, Rika, dan Dena mendengar ini semakin berlinang air mata.
Setelah itu Maria menghembuskan napas terakhirnya, di mana kepergiannya disertai tangis pilu seluruh penghuni asrama, hujan deras disertai petir bersahutan-sahutan.
+++
Siang yang sangat pilu karena saat ini menyaksikan jasat Maria ditimbun tanah pemakaman keluarga Kennely yang dibangun Winata setelah berhasil menemukan perempuan itu yang kabur dari Los Angeles demi impian menjadi dokter ginekolog di Indonesia dan membangun asrama calon perawat untuk memberikan pendidikan mengenai medis yang kelak dipekerjakan di semua rumah sakit yang ada di Indonesia, bukan menjadi presdir Kens Company milik pria itu.
Lantas datang Issac ditemani Herbert asistennya. Kabar mengenai meninggalnya Maria diketahui tuan billionaire tersebut dari Laura sang istri. Sang istri tahu dari mata-matanya yang mengetahui Maria masih hidup setelah duel dengannya. Saat mengetahui itu Laura mengirim Sungkar untuk menghabisi ibunda Keily dan menghancurkan asrama, tetapi dihadang Winata dan para ajudannya.
Saat Winata meninggal, Sungkar memutuskan menarik mundur orang-orang Laura karena tidak tega melihat Maria yang sedang mengandung menangisi jasat sang ayah. Dia juga minta Laura tidak lagi berusaha menghabisi Maria, karena Sungkar menjamin perempuan itu tidak lama lagi meninggal akibat luka-luka setelah duel dengan sang nyonya.
Baba yang mengantar sang tuan besar mendekati Sinta sebagai pengganti Maria di asrama itu.
"Nyonya." Pria setia itu menegur Sinta yang memandangi liang lahat terus ditimbuni tanah, "Ada tuan Issac Collins." Ujarnya saat perempuan itu melihat ke dia.
"Baba!" terdengar suara Rika yang disisi Sinta, "Kenapa kamu bawa tuan Collins kemari? Kamu sudah tahu kan perintah mendiang nyonya Maria, bahwa wilayah ini terlarang bagi keluarga Collins?" didamprat Baba karena berani membawa sang billionaire kemari.
"Rika," terdengar suara Sinta, "Jaga kelakuanmu. Kita masih melangsungkan pemakaman nyonya." Ditegur perempuan ini yang pemberani dan bicara blak-blakan.
Rika hendak menukas tapi matanya melihat Theodore bersama Ilyana melangkah mendekati mereka. Dia menjadi geram, segera menghadang pengantin baru itu.
"Untuk apa anda kemari, tuan Theodore?" tanyanya dengan suara tajam, "Masih belum puaskah kamu? Kamu sudah menikah sama nyonya Ilyana, menghancurkan hati nyonya Maria!"
"Rika!" terdengar hardikan Sinta, di mana perempuan itu bersama Dena mendekati Rika, "Jaga kelakuanmu. Ingat saat ini prosesi pemakaman nyonya masih berlangsung."
"Kakak mungkin bisa menahan diri, tapi aku tidak." Rika memandang Sinta yang dipanggilnya kakak, "Laki-laki ini," ditunjuk Theodore yang menghela napas menerima ikhlas kehadirannya dan sang istri tidak disukai di sini, "Juga dia!" lantas menunjuk Issac yang mendekati mereka, "Tidak pantas berada di prosesi pemakaman nyonya Maria!"
Bab 1 Daun Cinta
24/07/2023
Bab 2 Kecelakaan
24/07/2023
Bab 3 Nona Penyelamat
24/07/2023
Bab 4 Gadis Lugu Yang Cerdik
24/07/2023
Bab 5 Tuan Muda Yang Jahil
24/07/2023
Bab 6 Meninggalkan Sangkar Emas
25/07/2023
Bab 7 Kehidupan Baru
25/07/2023
Bab 8 Secuil Kekayaan Tuan Muda
26/07/2023
Bab 9 Penyesalan Sinta
26/07/2023
Bab 10 Sepasang Manusia Konyol
26/07/2023
Bab 11 Kegemasan Tuan Muda
03/08/2023
Bab 12 Pria Hidung Belang
03/08/2023
Bab 13 Salah Paham
04/08/2023
Bab 14 Ditraktir Belanja Tanpa Batas
05/08/2023
Bab 15 Kembali Penasaran
07/08/2023
Bab 16 Diserang Rusa Milik Samuel
23/08/2023
Bab 17 Perduli Ke Nona Keily
24/08/2023
Bab 18 Anak Aku Kah
25/08/2023
Bab 19 Test DNA
26/08/2023
Bab 20 Reaksi Daun Cinta
27/08/2023
Bab 21 Situasi Masih Darurat
31/08/2023
Buku lain oleh Sonya Carter
Selebihnya