Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Baiat Cinta Di SMA

Baiat Cinta Di SMA

Serindu Mentari

5.0
Komentar
68
Penayangan
2
Bab

"Kalau nggak mau sakit hati, nggak usah mikirin suatu hal yang bikin lo sakit hati. Apalagi terus mikirin seseorang yang jadi sumber sakit hati lo itu." "Tapi gue suka dia." "Gue suka sama lo," ucap Seta spontan membuat Sila terkejut dan terdiam sesaat. Seta menyukainya, tapi dia sadar, Sila tidak boleh menyukainya lebih dalam

Bab 1 Kamu

"Tuan, kenapa kau membawanya pergi saat dia masih terlelep?" Wanita ini menghirup udara yang tak asing keluar dari bau gadis yang berada di pelukan si pria. Dia menghirupnya dan bau itu sama sekali tak asing baginya.

Matanya langsung membulat dan dia berkata, "Ha! Astaga, dia pemakai. Aku tahu betul bau ini." Matanya bulat saat dia menghirup bau yang tak asing itu, lalu kini dia menatap ke arah si pria, dan dia kembali berkata, "Aku tahu betul bau apa ini, alkohol, dan obat yang membuat mu teler. Apa Anda juga memakainya, Tuan?"

Kesabaran si pria masih bisa dibendung, dia sama sekali tak mempedulikan wanita yang ada di sampingnya, dan dia hanya menggendong gadis yang berada di tangannya. Pria ini setidaknya berusia tiga puluh satu tahun, dan wanita yang berada di sampingnya juga tidak kurang dan tidak jauh dari angka tiga puluh tahun.

Sedangkan gadis yang digendongnya mungkin masih berusia sembilan belas tahun.

"Ha, sepertinya memang bukan kau pelangganku, kau lebih suka yang muda-muda rupanya," wanita itu mengeluh dan menghela nafas, hingga pintu lift terbuka dan dia kehilangan pria asing yang rupawan ini. Dia pergi begitu saja dengan gadis yang berada di dalam pelukan si pria.

Gadis muda dengan pakaian kusut dan rambut yang berantakan.

Wanita malam yang kurang beruntung malam ini, hanya ada satu pelanggan yang datang padanya, dan dia tidak bisa merayu pria tampan untuk membantunya menikmati malam dan uang kertasnya.

Saat dia akan masuk ke dalam kamarnya, ponsel yang berada di antara saku baju seksinya itu berdering, sudahlah ketat bajunya, dipaksa juga masuk ponsel itu.

Dia melihat layar ponselnya dan menatap nama mamanya di sana. Mamanya yang memanggil namun dia tidak peduli, jadi dia matikan saja. Dia melihat pesan notifikasi dan itu dari mamanya yang berkata; "Ke mana kau, jam delapan pagi ada acara lamaran adikmu, kalau kau tidak datang jam lima pagi, maka tak usah datang!"

Wanita ini tak membalas pesannya dan hanya masuk ke dalam kamarnya, dia masuk ke dalam sana dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dan terlelap.

Hingga paginya, mata itu terbuka, dia merasa lemas, dan kini meraih ponselnya, di ponselnya sudah jam setengah tujuh, dia mengabaikannya, dan ingin tidur kembali, namun pesan dari adiknya membuatnya tetap terbangun, begini pesannya; "Assalamualaikum Kak, tolong datang ya, hari ini, ini acara lamaran ku Kak, jadi tolong datang."

Wanita dengan rambut yang kusut ini terlihat memonyongkan bibirnya dan dia dengan berat hati berjalan ke kamar mandi dan mandi di sana. Setelah dia mandi, dia membuka tas ranselnya yang di dalamnya ada pakaian yang cukup longgar, dan sebuah kain hijab.

Dia mengambil kain hijab itu beserta rok panjang dan baju lengan panjangnya. Dia mengenakannya dan sekarang wajah dengan kulit kuning langsat yang bersih itu tampak lebih cerah. Setelah itu, dia masukkan pakaian seksinya ke dalam tas dan keluar dari kamar hotel, dia bagaikan memiliki dua kepribadian.

Dia memesan ojek online dan pergi dari sana menuju rumah, sudah hampir jam delapan pagi, oh iya sudah jam delapan pagi.

"Duh, sudah jam delapan! Pak cepetan Pak! Tolong lebih cepat!"

"Sabar Neng, sabar."

Lalu si tukang ojek itu pun mengencangkan laju motornya, sekencang yang ia bisa. Dan saat dia sampai di hadapan pagar rumahnya, dia sudah melihat banyaknya mobil pribadi hitam yang berjejer. Matanya membulat melihat itu. Dia langsung turun dari motor dan membayar tukang ojek dengan cepat.

Kemudian berjalan lincah masuk ke dalam pagar rumahnya, saat dia berjalan dengan lincah, dia bahkan tak bisa melihat ada orang di hadapannya dan dia tanpa sengaja menabrak orang itu.

"Astagfirullah."

Pria itu kemudian menoleh ke arahnya, dan si wanita berjilbab ini mendongak kepada si pria jangkung. Lalu kedua mata mereka, membulat begitu sempurna dan bibir yang saling menganga.

"Apa aku juga harus bilang, astaghfirullah?"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Serindu Mentari

Selebihnya
Dia Yang Kupinta

Dia Yang Kupinta

Romantis

5.0

Ayah tenang saja, aku baik-baik saja Ayah, cukup tinggalkan aku dan biarkan aku istirahat." Hanya membutuhkan beberapa waktu setelah Ian mengatakan itu, langsung terjadi hal yang tak disukai oleh Ian, yaitu mendengar ayannya terus mengoceh,bsejatunua Ian pergi dan pulang tepat waktu, tetapi sekarang Ian malah keluyuran sepanjang malam. "Ayah sudahlah, jangan terlalu banyak bicara, aku rasa ayah terlalu berlebih-lebihan," kata Ian dengan kesal  pada sant Ayah. "Apa kau bilang? Kau bilang aku berlebihan? Kau tahu tidak bahwa kau adalah aset aset ayah dan tidak akan kubiarkan orang lain menyakiti hati putraku." "Sudahlah Ayah, jangan cemaskan tentang masalah hari ini karena aku hanya ingin beristirahat saja, tolong tinggalkan aku ayah," ucap Ian dengan tenang tetapi dengan nada mengeluh, terlihat kecemasan di kedua kelopak mata James, sementara Liam yang berdiri di belakang ayahnya hanya menepuk bahu sang ayah dan berjanji akan mengatakan semuanya pada James jika James ingin meninggalkan Ian. "Tenang saja Ayah, aku akan mengatakan semuanya pada Ayah, semua yang Ayah ingin tahu tentang apa yang terjadi pada adikku," ucap Liam yang kemudian membuat James berbalik kepada sang anak. "Benarkah kau akan mengatakan semuanya, padaku putraku?"  tanya James lagi pada Liam dan Liam hanya menjawab dengan anggukan. Maka berdirilah James dan mereka saling bertatap tetapi James masih ingin berada di sana. Karena Liam merasa bahwa adiknya merasa tidak nyaman karena ayahnya yang masih ada di kamarnya maka Liam memaksa sang ayah untuk keluar dari sana. "Aku akan menceritakan semuanya pada ayah hanya saja jika Ayah ingin keluar dari sini bersamaku," ucap Liam yang membuat James kemudian terbujuk untuk ikut bersama sang putra sulung.

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku