Ashes Of Love (Abu Cinta)
- Ja
AK
a...
engar dari dalam kamar apartemen mewah y
yang berserakan di sekitarnya. Tubuhnya tak berhenti gemetar dengan air matanya berlinang di pipi. Matanya meme
tergagap dengan sorot ketakutan, tangannya mencengkeram kuat-kuat vas keramik ber
a parau, kini sorot matanya berubah kebingungan dengan melihat
ia dengan panik merogoh tas, mengambil pons
.. bunyi na
napa menelepon ma
u..." ucapnya begitu
las lawan bicaranya da
ya, sungguh aku tak sengaja..." gadis itu meracau dengan pani
apa yang terjadi?' kali ini suara
u sangat takut Arkan, kumohon tolong aku...huhuhu...tolong aku..." tangis Dinar
akan segera datang ke sana?' ujar Arkan setenang mungk
ebelum dengan lirih men
*
Jam Seb
asananya tampak ramai dari orang-orang berset
ahasiswa dari Universitas X kota A jurusan bisnis yang saat ini tenga
nilai mereka di akhir semester nanti. Bisa kacau jika itu ter
r sambil berbincang tentang tugas yang m
ongak menatap TV LED di dinding tepat samping mereka yang tengah menayangkan
yang merupakan teman masa kecil sekaligus kekasihnya berad
heran dengan tingkah rekannya. Tak biasanya seorang Arkana Samudera yang hanya menyukai buku ter
nya untuk bergantian melirik acara TV da
tanya pemuda yang lai
dan itu adalah kekasihku," jawabnya, dagunya m
ika dan Angga bersamaan dengan
reka masih seorang mahasiswa semester tujuh
Arkan menatap keduanya
presi yang ditampilkan jelas sekali bahwa k
ti asuhan yang sama, kami tumbuh bersama, besar bersama dan saling menjaga satu sama lain. Dan mungkin karena terbiasa bersam
k. Yah walaupun tak terlalu percaya keduanya tetap
bukankah artinya lebih tu
u, itu sudah cukup bagiku. Toh dia hanya lima tahun lebih tua dariku." T
ini, Arkan akhirnya menginterupsi, "oke enggak usah d
eninggalkan Dika dan Angga yang hanya
*
injau berkas kantor, tiba-tiba ponselnya berderi
ini. Tapi walaupun heran dia tetap menjawab panggilan itu. "Halo ada
...tolon
tanya Arkan begitu m
a, apa yang terjadi?" Arkan bertanya t
, aku tak sengaja melakuka
suara bass Arkan terdengar mengandung rasa khawat
ngguh aku tak sengaja...' bukannya menjawab Dinar justru makin tang
akan segera datang ke sana?" ujar Arkan setenang mungk
ia di... apartem
r dari mes. Dia ingin secepat mungkin mendatangi Dinar, sungguh dia sangat k
, Arkan langsung memarkirkan motornya
i tak ada jawaban sama sekali. Dan karena sudah san
ra pintu
melihat keadaan dalam apartemen yang begitu berantakan. Semua barang di
aan Dinar kemudian dia melanjutkan memeriksa ruangan-raungan yang lain namun tetap tak ada Dinar di d
i dalam?" tanyany
endengar suara tangisan dari dalam. "Huhuhu
dinar,' B
kah masuk dan langsung disuguhi dengan keadaan kamar yang begitu berantakan dengan seg
diri di atas ranjang dengan kondisi bersimbah darah. Kemudian tatapannya bergeser pada Dinar
ak lama dia sadar dan langsung mendekat
danya. Dia tak membuang waktu dan langsung melakukan pertolongan pertama mencoba me
erjongkok di depannya dan bertanya, "apa
rkan sungguh aku tak sengaja... aku hanya membela diri...." Gagap Dinar, sorot matanya yang kosong mparuh baya itu, dia mengatakan akan membahas tenta
annya. Dia ingin menghindar tapi tak kuasa, hingga akhirnya Dinar
a berkata, "hubungi polisi, katakan ada tindakan kriminal
a, dia tak setuju dengan ide Arkan. Bagaimana bila nanti dia dipenjara?
takan saj
esaikannya." Ujar Arkan, dia menepu
tap manik hitam Arkan
lakukan kataku, hubungi polisi katakan ada tindak kr
udah bertekad agar
lama lagi Dinar segara menghubungi polisi
-
o, 08 Des
k