My Perfec Husband
y re
il
di penuhi banyak orang. Tepatnya kediaman Pak
galkan aku sendiri bagaikan orang bodoh. Mau duduk tapi malu, mau makan atau
hampir 30 menit sejak Pak Radhika meninggalkanku. Apa sih
ak Av
a, gadis dengan rambut panjang tergerai dan gaun putih sep
udah jelas, memangnya sejak kapan kelu
an di sini?" Tan
ukku pelan, lalu t
i si," uc
reng Abang ya?"
n kepalaku pelan. Tidak tau
." Ajak Sesil dan menarik pergela
rlalu jauh dari keramaian, mengambil sepiri
makan dengan lahap. Biar saja Sesil mengga
10 tahun di bawahku. Sekarang saja dia masih k
a itu jaga. Tentu saja, dingin dingin begitu Pak Radhika selalu
eh
ku dan menatap Sesil den
nap
lapar ya Kak?" Tanya S
mbutku yang sama sekali tidak gata
an langsung di ajak Pak Radhika ke s
a. Mau Sesil tambahkan lagi?" Ta
, aku memang lapar tapi porsi makanku tida
saja sudah cukup kok. Terima
il tinggal bentar ya kak," ucap S
langsung mengan
silahkan saja.
langsung. Nanti ya Sesil tinggal bentar," ucap g
, attitude serta kesopanan keluarga Pak R
*
-" aku merapatkan bibirku dengan segera saat mendapati kalau Pak Radhika ternyata
idak enak dan segera
mulut
h riwayatku sekarang, apa lagi di tambah dengan berprilaku
endiri, kenapa dengan kurang
Radhika membawamu saat Sesil tadi bilang, dasar anak ini tidak bilang kal
ksud bertanya. Tapi dengan santainya lelaki itu malah melencen
a bu,
siapa saja. Sini kita duduk di sana," ajak wani
uduk bersama keluarga besar Pak Radhika. Astaga aku malu sekali, padahal aku orang luar
nya seorang nenek yang aku yakini
? Tentu saja pilihan Radhika memang tidak
us bagaimana. Lagian Pak Radhika kemana si, dia yang membawaku ke s
*
hor
n saat anggota keluarga itu membicarakan dirinya dan Radhika gadis
saja sepertinya Avril tidak mampu,
a bisanya dia tidak mengenalkan nenek dengan calon istri
ung ke arah nenek it
ak Radhika, demi Tuhan aku hanya karya
u dianya adalah calon istri Pak Radhika. Kasia
kin umurnya tidak jauh berbeda dengan Pak Radhika. "Dasar sepup
tapi aku memang hanya ka
uga teman masa SMA nya Radhi kan?" Ta
ukkan kepalany
anmu di ka
anya ke depan, ke arah
Pak, karyawan di divisi ke
n sekertar
palanya, sekertaris apanya. Tentu s
an N
anya calon istrinya hanya
meja makan itu, dari topik Avril dan
tawa saat Avril menceritakan tentang su
a hal besar apa sampai bocah dingin itu mau menginjakkan kaki di acar
t siapa yang dia bawa?" S
a, namanya Tirta. Dia juga direktur di salah
, kamu
ecah dengan tawa. Sepertinya topik Radhika yang m
Nak? Bunda tidak pernah melihatmu saat
an, lalu mengerutkan keni
tahun Bun," ucap Avril set
nya Radhika tidak mengatakan apapun pada
temu saat kelulusan kalian dulu. Lalu sampai sekarang tidak
yan sibuk sejak 3 tahun terakh
menyusahkan mu n
nya, bisa di pecat dia kalau sampai ber
Bunda akan meminta Radhika mengurangi pekerjaa
um sendu, sudah lama seja
tua Tama karena membuat anaknya nikah l
anggota keluarga nya tapi dengan tulus beliau membel
uk, teri
an bos di perusahaan Radhika.
" Ucap Av
sendiri, karena jujur sudah lama se
ja, itu l
an senyum lebar. Menyenangkan sekali jika bisa
B