My Perfec Husband
y re
il
lesu, jam menunjukkan pukul 6 pagi dan pesa
cepat sampai ke penginapan agar bisa langsun
i hawa di sini lumayan dingin membuatku m
kita?" Tanyaku d
ebenta
oal gengsi dan apa lah. Aku lelah sekali, dan mataku juga sangat ber
tuk," ucap
perhatian, rasa lelah dan ngantuk ku
hnya dengan tangannya. Aku sama sekali tidak
dan menggenggam tanganku
erkan kepalaku ke sandarkan ku
di sampingku. Melirikku lalu me
aki itu dan membawa
tidur di bahu Pak Radhika. Terserahlah soal yang
*
il
gan pencahayaan sekitar. Lalu melihat sekeliling, dinding ber
k dan melihat sek
alkon. Dan setelahnya aku langsung disuguh
ataku benar benar dimanjakan dengan indahnya pemandangan la
rapa, dan mataku hampir saja jatuh karena kag
la aku bergegas membersihkan
melihat ke arah Pak Radhika dan lelaki yang aku t
an membuat kedua lelaki
un?" Tanya Pak
mping beliau, melihat ke arah lelaki yan
pelan sambil mengang
, tapi berusaha sopan
akanmu
ng, emm? Apakah aku kenal deng
engan lelaki ini, wajahnya memang tid
apa ya?" Tan
g benar benar lupa,"
menyukainya," ucap lelaki itu sambi
annya," balas P
. "Astaga sepupu kamu pelit
kerut, sepupu? Oh apakah lelaki berisik y
t bingung Radhi, demi Tuh
n keluar lah dari Villa k
aga kamu pem
ku dengan senyum geli,
mu bisa panggil aku
lu menatap Pak Radhika yang saat
mengulurkan tanganku. "
benar ini benar be
ika dan langsung mem
keluar da
bisa tahan dengan lelaki seperti dia kaka
Kakak ipar apa? Siapa y
Pak?" Tan
" balas lela
pura pura memegang dadanya. Seolah sakit ha
i gila dan si pendiam, keduanya terlihat seperti dua orang yang sama tap
manis sekali. Sial
alan," ucap Pak Radhika
icara keduanya sama sama melihat ke arah lain. Aku jadi bu
al sekali dia terlalu manis unt
n tatapan yang tidak bisa ku ar
yaku dengan k
o makan," ucap
Radhika menggenggam tang
aga sepupu kau jahat sekali,"
," ucap Pak Radhika sinis dan
i kami dari belakang, lalu ke arah Pak
mana pak?" Tany
makan
yaan, pak Radhika malah
saya mengikut."
h di dekat laut, suasana nyaman dan tempat ya
menenangkan, aku bahkan sampai terpana
kut duduk
tap sepupunya dengan tatapan sinis layakn
ak bertemu, sekalian acara penyambutan mu yang datang lagi ke Bali. Sebaga
"Kau pikir aku tidak punya uang untuk memba
i sekali si denganku" uc
a berdebat sejak tadi. Bahkan untuk hal sepele saja bisa menjadi besar kalau ked
makan makanan mu segera,"
laut. Kok bisa tau aku yang sedang curi curi pada ke Bastian
melihat keindahan ku,
hor
godaan sepupunya, dengan santai mem
nah membosankan, entah melihat air, burung ata
lihat, bahkan di sepanjang pantai terlihat pedagang k
angan lupa datang di acara ulang tahun perusah
mm
idak jelas yang
seperti dulu, dingin
B