My Perfec Husband
y re
il
cermin, bawah mata yang hitam dengan b
pnya ke bibir, warna merah dari lipstik yang aku pakai
ma meninggalkanku, dan sampai saat ini ak
ini, sulit lepas dari jeratan lelaki itu. Demi Tuhan aku lelah sekali, tapi
is pucat dengan di hidupin sedikit lipstik merah, itu
dengan pilihannya. Lalu kenapa kamu masih terlihat meny
lalu sedikit memakainya, bau harum dar
kamu tidak? Ayo Avril kamu pasti bis
*
il
as meja, jam bahkan sudah menunjukkan waktu makan siang
h mana yang mau menghabiskan waktu dengan sia sia, apa lagi waktu makan siang hany
rgelangan tangan. 12.35 masih ada 30 menit sebelum semua or
tidak selesai selesai,"
di atas meja, menyusunnya menjadi satu.
sa lapar itu makin m
ggu," teria
ku tengah berlari ke arahku. Keringat di dahi dan mulu
k lari lari?" Ta
ar," ucap wanita
sedang mengatur nafasnya, sep
i kelelahan begitu kan," ucapk
gu, barulah Mbak Tasya menata
i penting sekali," ucap Mb
g apa
ya Mbak Tasya ingin mencari al
, dan kamu tau sendiri kan bagaimana Pak Radhika itu? Bisa
mangnya aku siapa sampai berani memaksa
a harus Avril," ucapku kaget dan d
inta tolong. Kamu kan dekat deng
u itu, tidak tau kah dia kalau aku mal
an dan harta lelaki itu banyak
ada hal baik yang lelaki itu lakukan. Semuanya adalah kata kat
ak ingin berurusan
au sendiri bagaimana dendamnya Pak
anku kalau aku memaksanya, tau sendiri seber
a, sama sama memiliki sakit jiwa da
il, mau ya bantu Mbak?"
tau saja kelemahanku. Aku tidak bisa m
ucapku t
ksa Mbak Tasya deng
berurusan serius dengan Pak Radhika. Apa lagi mengingat sifat Lucif
aimana lagi? Dengan berat aku me
lalu dengan semangat wanita itu memberikan too
k Tasya dan berlalu
at ke ruangan Pak Radhika, demi Tuhan Avril apa yang baru saja kamu lak
erusaha mengumpulkan keberanian, tenang Avril t
k. Lebih tepatnya takut dan malas, kenapa aku harus menjeru
k keberanian, aku mengetuk
dan membuka sedikit pi
tapku dengan satu alis terangkat,
membuatku sulit bernafas. Demi Tuhan kakiku mulai geringat dingin, badank
mpai kapan?" Tanya
nya dengan jantung berdegup kencang. Tenang Avril kamu h
adii Mbak Tasya bilang
takan dengan cepat apa tujuan
ah dia tau kalau aku itu takut. Sialan,
rang tua bapak mengadakan acara keluarga," ucapku pelan. Berusaha biasa saja dan tidak
mm
pulkan banyak keberanian untuk berbicara dengannya, dan lihat resp
Tanyak
lalu kembali melihat ke ara
ngan responnya itu?
di?" Tan
melihat ke arahku de
lag
k apa?" Tanya
ar menyebalkan. Lagian kalau bukan karena terpaks
l, saya akan pulang
B