icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Perfec Husband

Bab 2 Bagian 1

Jumlah Kata:1133    |    Dirilis Pada: 17/11/2022

y re

il

cermin, bawah mata yang hitam dengan b

pnya ke bibir, warna merah dari lipstik yang aku pakai

ma meninggalkanku, dan sampai saat ini ak

ini, sulit lepas dari jeratan lelaki itu. Demi Tuhan aku lelah sekali, tapi

is pucat dengan di hidupin sedikit lipstik merah, itu

dengan pilihannya. Lalu kenapa kamu masih terlihat meny

lalu sedikit memakainya, bau harum dar

kamu tidak? Ayo Avril kamu pasti bis

*

il

as meja, jam bahkan sudah menunjukkan waktu makan siang

h mana yang mau menghabiskan waktu dengan sia sia, apa lagi waktu makan siang hany

rgelangan tangan. 12.35 masih ada 30 menit sebelum semua or

tidak selesai selesai,"

di atas meja, menyusunnya menjadi satu.

sa lapar itu makin m

ggu," teria

ku tengah berlari ke arahku. Keringat di dahi dan mulu

k lari lari?" Ta

ar," ucap wanita

sedang mengatur nafasnya, sep

i kelelahan begitu kan," ucapk

gu, barulah Mbak Tasya menata

i penting sekali," ucap Mb

g apa

ya Mbak Tasya ingin mencari al

, dan kamu tau sendiri kan bagaimana Pak Radhika itu? Bisa

mangnya aku siapa sampai berani memaksa

a harus Avril," ucapku kaget dan d

inta tolong. Kamu kan dekat deng

u itu, tidak tau kah dia kalau aku mal

an dan harta lelaki itu banyak

ada hal baik yang lelaki itu lakukan. Semuanya adalah kata kat

ak ingin berurusan

au sendiri bagaimana dendamnya Pak

anku kalau aku memaksanya, tau sendiri seber

a, sama sama memiliki sakit jiwa da

il, mau ya bantu Mbak?"

tau saja kelemahanku. Aku tidak bisa m

ucapku t

ksa Mbak Tasya deng

berurusan serius dengan Pak Radhika. Apa lagi mengingat sifat Lucif

aimana lagi? Dengan berat aku me

lalu dengan semangat wanita itu memberikan too

k Tasya dan berlalu

at ke ruangan Pak Radhika, demi Tuhan Avril apa yang baru saja kamu lak

erusaha mengumpulkan keberanian, tenang Avril t

k. Lebih tepatnya takut dan malas, kenapa aku harus menjeru

k keberanian, aku mengetuk

dan membuka sedikit pi

tapku dengan satu alis terangkat,

membuatku sulit bernafas. Demi Tuhan kakiku mulai g

eringat dingin, badank

mpai kapan?" Tanya

nya dengan jantung berdegup kencang. Tenang Avril kamu h

adii Mbak Tasya bilang

takan dengan cepat apa tujuan

ah dia tau kalau aku itu takut. Sialan,

rang tua bapak mengadakan acara keluarga," ucapku pelan. Berusaha biasa saja dan tidak

mm

pulkan banyak keberanian untuk berbicara dengannya, dan lihat resp

Tanyak

lalu kembali melihat ke ara

ngan responnya itu?

di?" Tan

melihat ke arahku de

lag

k apa?" Tanya

ar menyebalkan. Lagian kalau bukan karena terpaks

l, saya akan pulang

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka