HOT LITTLE WIFE
gus tetangga paling ceriwis. Untungnya rumah Delima ada di depan gang jadi aku tidak haru
r rumah untuk melihatnya, ku tinggalkan rendaman cuci
ini." Gerutu ku seraya mengelap tangan ku
mat masih pagi!" Protes ku ketik
"Nama ku Delima Lit, bukan Dilema
kan Lintah." Aku juga mel
a?" Tegur seorang pria yang sedari
lnya mobil box nya ngalangin depan gang. Lu beli apaan sih sampai di bawain satu m
jawaban karena aku terkejut mendengar ucapan orang-orang ini. Barang apaan aku saja tak
ya langsung angkut kemari?" tany
h ngelamun dia." Deli
atau memesan barang." Jawab ku terbata dengan
rang ini saja oleh bos saya nona. Jadi anda hany
ing pandang dengan kedua
n saja kemari pak!"
bersemangat sih nerima ba
sih jawabnya." Delima
bawa semua barang itu kemari!" Pria itu pun pamit dan per
mu barang sebanyak itu?" Bisik Delima yang kini mendekatkan wajahnya tepat di samp
Sudah kamu pulang saja sana!" Aku pun mengusirnya karena rasa kesal dan bin
amu itu, kali aja kecipratan satu juga nggak apa-apa." Ucap Delima seraya mema
Aku saja nggak tau siapa yang ngirim ma
gan tas-tas kresek besar. Ya sebut saja itu kresek besar karena aku tak tahu namanya, belum lagi susunan kotak yang tingginya melebihi orang yang membawanya. Kin
alam hati, karena jelas setelah ini aku ak
Delima seraya menangkup kedua pipinya dengan tangannya itu yang kini
na nona?" tanya pria ya
mas, taruh di dalam r
dah pulang sana!" Sekal
Tar." Sinisnya lalu pergi den
masuk ke dalam rumah. Kini pandangan ku fokus melihat tumpukan barang dengan beraneka m
sebanyak ini untuk ku? Apa mungkin salah ala
a yang tak asing untuk
a karena ibu da
ka memasuki ruang ini dengan wajah terkejutnya sekaligus aku pun mulai
apa?" tanya ibu yang kin
an santainya berlalu
ka datang?" ucap ku seraya menunjuk ke arah dua orang pria yang baru datang dengan barang-barang yang masih ada di ta
t membawa barang-barang ini ke rumah s
. Semua barang ini memang di berikan untuk anak ibu oleh bos kami." Ja
saja dengan tenang. Semua ini memang untuk pu
baiklah kalau memang seperti itu, nak jangan lupa buatkan mere
ihan kalau kayak begini mah." Aku hanya bisa membatin sendiri. "Tapi tunggu bukan kah aneh melihat barang segini banyak tapi bapak malah diam saja dan berlalu pergi dengan santainya. Bisa jadi bapak t