icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HOT LITTLE WIFE

Bab 8 Mulai Nakal

Jumlah Kata:1681    |    Dirilis Pada: 15/11/2022

an tengah berdiri di tengah-tengah pintu rumah kumuhnya itu. Satunya seorang pangeran dengan senyum yang sangat mempesona dengan satu tan

wajah itu sungguh menakutkan, dan siapa pria yang s

mungkin kan aku menggantikan rusun ayam ku hanya untuk aku jadikan lapak jualan dadakan." Banta

an kan jadinya." Jelita membatin lagi karena tidak bisa menikma

cap ketus Kenzo sementara Arka hanya jadi

sana, berikan itu bunga mawar untukny

mau nyelonong masuk begitu saja." Jawab Arka setengah berbisik ta

eorang sudah keluar dari balik

pan di pintu sana, namun lagi-lagi Jelita hanya bersikap acuh dan melanjutkan kesibukannya. "Silahkan masuk nak, maaf ini ruangan masih berantakan

yalami tangan calon mer

u di sini. Ibu buatkan

ami hanya sebentar saja di si

ggak mau minum dulu?

kami hanya mampir sebentar, ada kerjaan

empar senyumnya pada cal

an mendekati putrinya itu. "Kamu jangan diam saja itu diajak ngobrol juga nak Kenzo nya, jangan dicu

ak, "Ya Bu." J

Arka pun bangun dari dudu

anggilnya si burik ternyata kamu memang benar-benar gadis SMA yang tak bisa merawat diri. Tapi kalau di perhatikan sebenarnya kamu cantik juga." Lanjut Ar

cap sinis Kenzo dengan wajah ya

rah, pakai suruh orang lain lagi yang ngasik. Sok jual mahal banget sih." Ger

emburuan sosial di sini!" Celetuk A

cepat kembali ke sini!" Perinta

barang ini dulu ke kamar!" Izin Jelita yang kini ikut memanggil Kenzo dengan sebu

apatkan tatapan penuh tanda tanya dari Arka dan Kenzo ha

kedua kali sudah mau main ikut ke kamar anak gadis orang! Nggak ta

a ingin berbicara berdua dengan bocah burik itu." Desis Kenzo yang mengert

kut, "mau ngapain dia ikut ke kamar ku?" Lanjutnya dalam hati, entah ke

kan!" Ucap tegas Kenzo yan

menentu. Ia mengangkat barang-barang yang sudah ia susun dan bangkit dari duduknya

di sampingnya seraya meraih tangkai mawar itu

ju kamar yang ada di balik gorden berwarna hijau botol yang sudah terlihat memudar itu. Kamar Jelita terletak di kiri ruang depan itu namun sedikit tersembunyi

ebuah gua saja." Protes Kenzo yang mul

nggal." Jawab Jelita dengan santai. "Dasar orang kaya sombong. Baru lew

gua begini." Celetuk Kenzo yang kini tengah berpura-pura merasa tak suka dan merasa ngeri sendiri, jel

kalau nggak mau, tinggal di batalkan saja." Saut Jelita dengan wajah kesalnya lalu meninggalkan Kenzo masuk ke dalam kamarnya, meletakkan barang-b

amar itu, bahkan hanya sekali melihat saja semua sudut ruangan sudah

aja dan di seberangnya menempel di tembok satu lemari berukuran kecil dengan susunan buku di atasnya. Hanya itu saja isi kam

akan muat di sini?" Ucap Kenzo dengan ke

tuk sinis Jelita yang tak terima dirinya seakan di rendahkan

sopan pada ku." Gertaknya seraya terus berjalan mendekat membuat tubuh Jelita mundur dan menempel di tembok kamar itu, bahkan hembusan nafas pria itu terasa hanga

a seraya menggigit bibir bawahny

gadis itu di dalamnya, ia semakin membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jelita. Jelita semakin menggigit bibir bawahnya namun tak berani melihat pria itu, gadis it

rusnya tak masalah kan." Bati

lita yang entah kenapa malah isi kepalanya mulai membayangkan h

Kenzo langsung mengangkat sudut bibirnya. Ia semakin membuat Jelita ketakutan dengan mendekatkan waj

mu itu. Tapi lebih baik kamu hentikan pikiran liar mu itu karena aku tak tertarik sed

ungguh kesal melirik wajah pria yang masih tertawa merendahkan dirinya itu. Jelita pun menoleh tepat menghadap K

gan Kenzo menjauh dari wajahnya namun gagal. Sementara Kenzo semakin memburu menikmati ciuman yang tak terbalas oleh Jelita namun ia terus menyesap bagian kenyal itu. Karena emosi merasa dirinya sudah di mangsa tanpa izin, Jelita pun dengan berani mendorong tubuh pria itu

man pertamaku yang berharga." J

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Takdir Yang Menyedihkan2 Bab 2 Hari Kelulusan dan Perjodohan3 Bab 3 Pencarian Hadiah4 Bab 4 Tak Ingin Menikah5 Bab 5 Pengantaran Hadiah6 Bab 6 Hadiah Kejutan 7 Bab 7 Satu Tangkai Mawar Hitam8 Bab 8 Mulai Nakal9 Bab 9 Titah Suami Tampan10 Bab 10 Persetujuan Menikah Lagi11 Bab 11 Foto Pembawa Petaka12 Bab 12 Gara-gara Ulat Bulu13 Bab 13 Antara Dosa dan Keberuntungan 14 Bab 14 Meminta Pertanggungjawaban15 Bab 15 Mulai Posesif16 Bab 16 Menjadi Candu 17 Bab 17 Memantau18 Bab 18 Mencuri Kesempatan 19 Bab 19 Datang ke Rumah Calon Mertua 20 Bab 20 Ingatan Khanza21 Bab 21 Masa Lalu Khanza 22 Bab 22 Acara Pernikahan 23 Bab 23 Menjadi Istri Kedua 24 Bab 24 Pulang ke Rumah Madu25 Bab 25 Serasa Punya Ibu Tiri 26 Bab 26 Sosok Pretty Sesungguhnya 27 Bab 27 Dasar Kebo28 Bab 28 Perlakuan yang Manis 29 Bab 29 Manisnya Pagi 30 Bab 30 Si Pelakor 31 Bab 31 Penampilan Baru 32 Bab 32 Pesan yang Tak Terbalas 33 Bab 33 Si Manis Jembatan Ancol 34 Bab 34 Hampir Saja!35 Bab 35 Prahara Burung 36 Bab 36 Tercampakan 37 Bab 37 Permainan Arka 38 Bab 38 1000 Pesan dan 500 Panggilan39 Bab 39 Pergi Ke Kampus 40 Bab 40 Bertemu Kembali 41 Bab 41 Mendapatkan Hukuman 42 Bab 42 Malam Panjang 43 Bab 43 Mandi Bersama 44 Bab 44 Mengungkapkan Fakta45 Bab 45 Cerita Khanza46 Bab 46 Nonton Layar Lebar 47 Bab 47 Mafia Hitam48 Bab 48 Akhir Drama49 Bab 49 Menggarap Ladang 50 Bab 50 Rahasia Khanza 51 Bab 51 Suara Dari Masa Lalu 52 Bab 52 Goa Rawa-rawa dan Mentimun 53 Bab 53 Wanita Menyusahkan 54 Bab 54 Akhir Sandiwara Khanza 55 Bab 55 Kembalinya Ulat Bulu 56 Bab 56 Cukup Sekali Sebulan 57 Bab 57 Rumah Baru58 Bab 58 Hampir Keguguran59 Bab 59 Tamu Tak Terduga 60 Bab 60 Diusir Bersama 61 Bab 61 Menuju Tempat Acara62 Bab 62 Pernyataan Cinta