HOT LITTLE WIFE
an tengah berdiri di tengah-tengah pintu rumah kumuhnya itu. Satunya seorang pangeran dengan senyum yang sangat mempesona dengan satu tan
wajah itu sungguh menakutkan, dan siapa pria yang s
mungkin kan aku menggantikan rusun ayam ku hanya untuk aku jadikan lapak jualan dadakan." Banta
an kan jadinya." Jelita membatin lagi karena tidak bisa menikma
cap ketus Kenzo sementara Arka hanya jadi
sana, berikan itu bunga mawar untukny
mau nyelonong masuk begitu saja." Jawab Arka setengah berbisik ta
eorang sudah keluar dari balik
pan di pintu sana, namun lagi-lagi Jelita hanya bersikap acuh dan melanjutkan kesibukannya. "Silahkan masuk nak, maaf ini ruangan masih berantakan
yalami tangan calon mer
u di sini. Ibu buatkan
ami hanya sebentar saja di si
ggak mau minum dulu?
kami hanya mampir sebentar, ada kerjaan
empar senyumnya pada cal
an mendekati putrinya itu. "Kamu jangan diam saja itu diajak ngobrol juga nak Kenzo nya, jangan dicu
ak, "Ya Bu." J
Arka pun bangun dari dudu
anggilnya si burik ternyata kamu memang benar-benar gadis SMA yang tak bisa merawat diri. Tapi kalau di perhatikan sebenarnya kamu cantik juga." Lanjut Ar
cap sinis Kenzo dengan wajah ya
rah, pakai suruh orang lain lagi yang ngasik. Sok jual mahal banget sih." Ger
emburuan sosial di sini!" Celetuk A
cepat kembali ke sini!" Perinta
barang ini dulu ke kamar!" Izin Jelita yang kini ikut memanggil Kenzo dengan sebu
apatkan tatapan penuh tanda tanya dari Arka dan Kenzo ha
kedua kali sudah mau main ikut ke kamar anak gadis orang! Nggak ta
a ingin berbicara berdua dengan bocah burik itu." Desis Kenzo yang mengert
kut, "mau ngapain dia ikut ke kamar ku?" Lanjutnya dalam hati, entah ke
kan!" Ucap tegas Kenzo yan
menentu. Ia mengangkat barang-barang yang sudah ia susun dan bangkit dari duduknya
di sampingnya seraya meraih tangkai mawar itu
ju kamar yang ada di balik gorden berwarna hijau botol yang sudah terlihat memudar itu. Kamar Jelita terletak di kiri ruang depan itu namun sedikit tersembunyi
ebuah gua saja." Protes Kenzo yang mul
nggal." Jawab Jelita dengan santai. "Dasar orang kaya sombong. Baru lew
gua begini." Celetuk Kenzo yang kini tengah berpura-pura merasa tak suka dan merasa ngeri sendiri, jel
kalau nggak mau, tinggal di batalkan saja." Saut Jelita dengan wajah kesalnya lalu meninggalkan Kenzo masuk ke dalam kamarnya, meletakkan barang-b
amar itu, bahkan hanya sekali melihat saja semua sudut ruangan sudah
aja dan di seberangnya menempel di tembok satu lemari berukuran kecil dengan susunan buku di atasnya. Hanya itu saja isi kam
akan muat di sini?" Ucap Kenzo dengan ke
tuk sinis Jelita yang tak terima dirinya seakan di rendahkan
sopan pada ku." Gertaknya seraya terus berjalan mendekat membuat tubuh Jelita mundur dan menempel di tembok kamar itu, bahkan hembusan nafas pria itu terasa hanga
a seraya menggigit bibir bawahny
gadis itu di dalamnya, ia semakin membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jelita. Jelita semakin menggigit bibir bawahnya namun tak berani melihat pria itu, gadis it
rusnya tak masalah kan." Bati
lita yang entah kenapa malah isi kepalanya mulai membayangkan h
Kenzo langsung mengangkat sudut bibirnya. Ia semakin membuat Jelita ketakutan dengan mendekatkan waj
mu itu. Tapi lebih baik kamu hentikan pikiran liar mu itu karena aku tak tertarik sed
ungguh kesal melirik wajah pria yang masih tertawa merendahkan dirinya itu. Jelita pun menoleh tepat menghadap K
gan Kenzo menjauh dari wajahnya namun gagal. Sementara Kenzo semakin memburu menikmati ciuman yang tak terbalas oleh Jelita namun ia terus menyesap bagian kenyal itu. Karena emosi merasa dirinya sudah di mangsa tanpa izin, Jelita pun dengan berani mendorong tubuh pria itu
man pertamaku yang berharga." J