icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HOT LITTLE WIFE

Bab 10 Persetujuan Menikah Lagi

Jumlah Kata:1921    |    Dirilis Pada: 15/11/2022

ka yang menyuruhnya toh, berarti kalau tidak disuruh tante manusia bertato itu tidak akan membelikan barang-barang ini." Gumam Jelita

I TA

g bahagia. Semua keperluanmu sudah aku siapkan di sana. Dan per

ut wajah Jelita langsung berubah ke

ah seenaknya mengambil ciuman pertamaku, sekarang dia seenaknya saja memerintahku." Gerutu Jelita, ia pun t

an lengkap semua dari model mini, terbuka sampai yang tertutup menjuntai ke lantai. Dari make-up dan skincare, body care, dan kawan-kawannya semua sudah tersedia. Sepatu, sendal segala macam mod

. Sekomplit ini pula. Wah wah sepertinya aku

ya di sana satu persatu. Ia mulai menyusunnya karena sesuai permintaan

ebuah ciuman. Entah apa yang akan dia tuntut lagi nanti padaku, sebagai balasan atas semua pemberiannya.

di gadis bodoh juga tidak selamanya enak. Cukup hanya di depan ornag tua

u. Berjalan meninggalkan kamar kecilnya itu dengan anggun menuju sumur di belakang rumahnya. Untuk beberapa menit berlalu ia menghabiskan diri untuk

u rapi dari tiga tahun lalu. Lihat saja akan aku buat kamu kesal layaknya orang dewasa yang tak suka d

isnya. Bahkan bagian belakang juga begitu indah kalau untuk di pamerkan begitu saja. Namun Jelita memilih mengenakan model rok rampel yang sengaja di buat ukuran

i bahkan begitu ngeri melihat perubahan itu ketika ia berada di depan cermin yang hanya akan memancing

ng benar-benar ingin menutupi dan melindungi dirinya dari pergaulan yang ia anggap hanya akan menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Semakin ia menutup diri untuk bersenang-senang para dengan kehidupan remaja SMA pada umumnya maka kesempatan untuk ia me

pnya ketika ia sudah bera

n sangat elegan. Untuk menghiasi bagian bahu dengan leher jenjangnya yang indah itu ia mengambil sebuah kalung berwarna perak yang bermata bunga plum itu di pasangkan di lehernya. Gaun merah s

ada di sini. Ini lagi kotak make up ngalahin kota

terlalu menor. Sebelum mulai berfoto ia melirik ke cermin ya

ya, entah apa yang kini ada di otak gadis itu sam

to untuk ijazah nya kemarin. Ketika ia masih sibuk mencari posisi yang pas untuk mengabadikan momen langkanya tiba-tiba sebuah panggilan masuk tertera di layar ponselnya itu, beruntungnya itu bukan pan

ada bergetar seolah ia tengah t

irim beberapa foto saja." S

, "heran deh sama ini orang tidak bi

akan kameranya tuan, ini lagi bela

ya otak seperti Patrick. Astaga akan bagaimana jadinya aku nanti

hidup perlahan untuk manusia satu ini." Gerutu Jelita dalam hati yang kini sudah dengan tangan terkepa

amu bi

film kartun ya?" Canda Jelita berpura-pura ceria, mengalih

foto yang aku minta tadi. Dalam lima menit foto itu sudah mas

u saja. Aish." Jelita mulai merasa frust

ya akan jadi jebakan Batman untuk diri ku sendiri nanti." Guma

mengganti pakaiannya, dengan pakaian

ini ia mengenakan pakaiannya sendiri yang biasa ia pakai untuk membantu bapaknya mencangkul di sa

ianya ia pun mulai mengambil beberapa foto dan de

*

Kenzo dengan sigap menggendong dua anak perempuan cantik itu dengan lengan kekarnya. Penampilan mereka tetap terlihat mew

silitas lengkap yang ditata rapi oleh Khanza, rumah singgah ini ketat dengan penjagaan di pintu gerbang utama yang dipekerjakan langsung oleh Kenzo untuk menjaga wa

lahirkan kedua putri mereka, ia merasa ada yang aneh dari suaminya itu. Kenzo hanya memberikannya sentuhan luar saja, tidak seperti pasangan suami-istri lain yang sampai berhubungan intim. Pria itu hanya memeluknya, dan mencium pipi

a. Dan yang membuat Khanza akhirnya berdamai dengan sikap suaminya itu, Kenzo selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang sangat besar padanya dan juga putri kembar mereka. Mungkin memang benar alasan Kenzo tidak

kita bicara" tan

dulu. "Baiklah para tuan putri cantiknya Daddy, kalian harus bermain sendiri dulu ya!

ah itu Daddy harus menemani kit

gguk, "ya Da

emangat dan berlari menu

kini berjalan menu

a Khanza di sela perjal

awab Kenzo seraya duduk di sofa palin

ra berbeda, tentu saja Kenzo sudah menceritakan dan meminta izin pada Kh

ia terkejut hanya saja setelah itu perasaannya kembali baik-baik saja. Mungkin hal itu karena Khanza su

tidak bisa berlama-lama di rumah, karena aku

mua berjalan dengan baik." Jawab Khanza pasrah,

ya mamah akan ke sini nanti malam untuk menemani

yang akan lebih sering menemaninya di rumah itu. Bahkan mertuanya sudah sangat sering memi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Takdir Yang Menyedihkan2 Bab 2 Hari Kelulusan dan Perjodohan3 Bab 3 Pencarian Hadiah4 Bab 4 Tak Ingin Menikah5 Bab 5 Pengantaran Hadiah6 Bab 6 Hadiah Kejutan 7 Bab 7 Satu Tangkai Mawar Hitam8 Bab 8 Mulai Nakal9 Bab 9 Titah Suami Tampan10 Bab 10 Persetujuan Menikah Lagi11 Bab 11 Foto Pembawa Petaka12 Bab 12 Gara-gara Ulat Bulu13 Bab 13 Antara Dosa dan Keberuntungan 14 Bab 14 Meminta Pertanggungjawaban15 Bab 15 Mulai Posesif16 Bab 16 Menjadi Candu 17 Bab 17 Memantau18 Bab 18 Mencuri Kesempatan 19 Bab 19 Datang ke Rumah Calon Mertua 20 Bab 20 Ingatan Khanza21 Bab 21 Masa Lalu Khanza 22 Bab 22 Acara Pernikahan 23 Bab 23 Menjadi Istri Kedua 24 Bab 24 Pulang ke Rumah Madu25 Bab 25 Serasa Punya Ibu Tiri 26 Bab 26 Sosok Pretty Sesungguhnya 27 Bab 27 Dasar Kebo28 Bab 28 Perlakuan yang Manis 29 Bab 29 Manisnya Pagi 30 Bab 30 Si Pelakor 31 Bab 31 Penampilan Baru 32 Bab 32 Pesan yang Tak Terbalas 33 Bab 33 Si Manis Jembatan Ancol 34 Bab 34 Hampir Saja!35 Bab 35 Prahara Burung 36 Bab 36 Tercampakan 37 Bab 37 Permainan Arka 38 Bab 38 1000 Pesan dan 500 Panggilan39 Bab 39 Pergi Ke Kampus 40 Bab 40 Bertemu Kembali 41 Bab 41 Mendapatkan Hukuman 42 Bab 42 Malam Panjang 43 Bab 43 Mandi Bersama 44 Bab 44 Mengungkapkan Fakta45 Bab 45 Cerita Khanza46 Bab 46 Nonton Layar Lebar 47 Bab 47 Mafia Hitam48 Bab 48 Akhir Drama49 Bab 49 Menggarap Ladang 50 Bab 50 Rahasia Khanza 51 Bab 51 Suara Dari Masa Lalu 52 Bab 52 Goa Rawa-rawa dan Mentimun 53 Bab 53 Wanita Menyusahkan 54 Bab 54 Akhir Sandiwara Khanza 55 Bab 55 Kembalinya Ulat Bulu 56 Bab 56 Cukup Sekali Sebulan 57 Bab 57 Rumah Baru58 Bab 58 Hampir Keguguran59 Bab 59 Tamu Tak Terduga 60 Bab 60 Diusir Bersama 61 Bab 61 Menuju Tempat Acara62 Bab 62 Pernyataan Cinta