HOT LITTLE WIFE
BELUM ACARA
a sampai lusa, padahal ia sudah sangat bersemangat sekali tadi pagi sampai berangkat lebih awal ke sekolah setengah jam setelah selesai shalat subuh. Tapi pengumuman malah diu
sampai tak memperhatikan langkahnya. Ia menginjak ujung rok seragamnya sendiri, membuat tubuhnya oleng dan mendarat di aspal. Tepat sekali pantat yang lebih dulu mencium aspal namun ia berhasil me
nyut-nyutan dan panas. Baru saja ia berdiri tegak, sebuah suara klakson mobil dan juga decitan rem mengagetkannya. Bukannya menghindar Jelita
ria yang kini turun dari mobil mewah itu,
mereka kini bertemu. Mata indah dan wajah tampan pria itu membuat Jelita mematung di tempat
a. Pakai acara main jatuh-jatuhan di sini. Ini bukan lagi main sinetron, kamu sengaja mau buat
e jalan." Lirih Jelita yang akhirnya tersadar. "
g saya seumuran bapakmu a
galkan gadis itu, sebelum memasuki mobilnya ia bahkan mengeluarkan sapu tangannya dan membersi
di bersihkan segala lagi. Dasar wajah tampan tapi kelakuan kayak
u lagi. Kasar amat mulutnya ngalahin ghibaha
iiiii
ung gadis itu hampir copot. Ya siapa lagi yang menjahili
angsung mengundang tatapan sinis dari para kaum lelaki yang mendengarnya. Bahkan sampai-sampai pengandara moto
ari ini. Sial amat akuh." Batinnya yang langsung mempercepat langkah kakinya
ampir saja di tabraknya itu melalui kaca spionnya. "Dasar gadis
*
da, terlihat seorang remaja SMA ten
an ku." Jelita begitu sapaannya mulai bersenandung ria dengan lirik yang asal ia buat sendiri. Gadis berwajah kusam deng
i tangan kanannya. Bagaimana gadis itu tak bahagia akhirnya hari ini ia tel
halaman rumahnya yang penuh dengan kandang a
ini? Keliatannya mereka orang elit semua. Sendal dan sepatu mereka saja terlihat mewah." Gumam gad
mbu ruangan berukuran pas-pasan itu. Karena empunya rumah memang bukan
sini duduk di dekat
usut dalam remasan tangannya. Wajah tiga orang asing yang belum pernah ia temui, tapi tunggu sepertinya pria yang dudu sendiri di sana tak asing baginya. Pria dengan tubuh kekar yang mengenakan kadimana ya?" Gumam Jelita dalam hati seraya mengingat
istrinya ibu Kartika. Sedangkan yang duduk sendiri di sana adalah pu
uman pada pasangan suami-istri yang terlihat begitu serasi.
hadapannya namun ia langsung menetralkan diri. Sementara Jelit
ng waktu itu, aduh mamp
a Kartika seraya menatap bergiliran
b Kenzo singk
in sih ke sini!
!" Rukyah mengingat
sopan gadis itu mencium punggung tangan mereka secara bergantian seraya menyebutkan namanya untuk memperkenalkan diri. Ba
ak? Jangan malu-malu dia nggak gigit kok.
. Kenzo hanya menatap tajam padanya. Tapi pria itu terpaksa mengangkat lengan kekarnya menyambut tangan Je
dasar om om bertato!" Jelita h
sekarang. Dasar bocah suram, burik lagi." Desis Kenzo
tanya, tapi apalah daya ia hanya bisa
awas saja kamu nanti."
aka!" Kenzo pun memberikan tatapan lebih tajam
bendera perang sud
menyayangi satu sama lain ya!" Uca
ku?" Pekik Jelita dalam hati ser
lain. Terutama bapak berharap nak Kenzo bisa menjaga Jelita untuk seterusnya. Karena dua m
k tepat di atas kursi bambu itu, menimbulkan s
, baru mendengar kata begitu saja sudah pin
ita terkejut karena perjodohan kalian juga mendadak." Kartika m
ta-kata, nyawanya seakan kelu
tnya tapi percayalah dan aku juga menjaminkan diri ku untuknya kalau dia akan
enyum lebar seraya men
elum pernah membahas tentang perjodohan mereka
yang tidak bisa saya batalkan!" pamit Kenzo dengan sopan yang kini bangkit da
temu dan membicarakan niat baik ini."
a menunggu nak Jelita tenang dulu. Satu Minggu lagi kami akan kemba
kara itu dengan senyuman kebahagiaan. Dua orang tua itu pun be
i." Kartika tidak bisa menyembunyikan wajah
dua berpelukan. "Semoga rencana pernikahan ini lancar ya Man agar k
melihat putriku jadi Penganti
nak-anak adalah para wanita ini malah pihak lelaki yang kegirangan dan semangat membahas cuc
dulu ya!" Kini Kart
lirih gadis itu seraya mencium kemb
lai saat ini juga kamu harus pang
mama." Jawab
erpenampilan lebih cantik agar Kenzo terpesona melihatmu!" Bagas menamb
engar pesan itu seraya menci
*
adak ini ya pah tanpa perlu curiga pada kita." Ucap Kartika
paya Kenzo juga cepat mengakhiri sandiwaranya di depan
Dua orang tua itu pun menjalankan misinya untuk menikahkan anak mereka, dan juga membantu Bagas untuk mengembalikan putranya itu ke jalan yan