Ranjang Panas Hot Daddy
erhatikan Rania. Wanita itu terus memainkan
netralkan suasana kaku di antara mereka.
Nourriture Délicieus
kamu tingga
lum bibir bawahnya. Ia masih gugup. Terlebih lagi jantungny
ya kerja di t
noleh ke arah Aslan membuat tatapan me
a.
hef Kayla pemilik restoran itu?" tanya Rania. Pasalnya ia sangat ingin
at reaksi Rania. Dirinya merasa senang
lihat langsung pas dia lagi masak kaya di televisi itu." Rania mendesah pelan. "Aku kerja di salah satu c
mu dengan Kayla. Kebetula
rubah sumringa
ngan singkat tanpa menghil
i kampung ngefans banget sama Chef Kayla," ucap Rania. Kali ini wajah Rania sud
Rania membuat wanita itu langsung terdiam. Pandangan merek
gnya kembali berdebar kencang seperti sebelumnya. Hingga akhirnya Rania reflek memejamk
dikejutkan oleh suara ketukan pintu. Aslan yang menoleh ke arah pintu se
buka pintunya setengah. Terlihat seorang pria mengenaka
nya berjalan ke arah sofa lalu meletak
," ucap Aslan
erjalan pelan menghampiri Aslan. Rania memilih
lagi, sembari membuka kota
iannya lalu mulai memakan pizza tersebut. Aslan memilih memperhatikan
ikut makan?" ta
oran bareng klien sebelu
pesan makanan
i aku pesankan semua makanan ini agar ka
yak makanan yang tersaji di atas meja. Bukan hanya makana
m Rania saat aktivit
mengeluarkannya perlahan. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang b
ilanjut makanny
ya ... tujuank
asannya, itu sebabnya aku bersedia langsung membayarmu. Lebih baik lanjutkan makannya. Aku n
m kotak tersebut juga sudah disediakan mangkok dan sendok. Aslan mul
gkok dari Aslan. Lalu Aslan meraih tangan Rani
n karena masalahmu itu. Setelah makan, kamu bi
epalanya tertunduk. Ia mulai
*
. Kini wanita itu keluar dari dalam kamar mandi hanya
pi ranjang. Kedua tangannya bertaut sedang kepalanya menundu
arik wanita itu ke arahnya. Hingga langk
gan Rania bersandar pada pundaknya. Jari-jari tangan Aslan mulai m
meremas kain bathrobe milik Aslan saat bibir pria itu berhasil menciu
i Rania merasakan sensasi yang lain saat Aslan menciumnya. Tubuhnya seperti
an baik. Aslan segera membaringkan tubuh Rania di atas ranjang
ngan Aslan berhenti di atas dada Rania. Libidonya naik dalam sekejap hanya dengan
*
sa nyeri yang menjalar di sekitar selangkangan seperti alarm yang la
am langsung memenuhi kepala. Seolah mene
eskipun sudah beberapa jam berlalu, tetapi ia masih meras
a-sisa makanan semalam yang masih ada di atas meja. Rania bangkit dari tempat tidur dengan me
n kalau baterai ponsel hanya tersisa sepuluh persen. Saat menyalakan d
ertera jam pria itu mengirimkan pesan, yaitu sekitar pukul dua dini hari. Rania suda
idak perlu bekerja hari ini. Gunakan waktumu untuk istirahat.' Seperti itulah