Ranjang Panas Hot Daddy
menghentikan mobilnya. Rania turun dari dalam mo
ru melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan dirinya. Kedua kaki
Rania. Bahkan ada wanita paruh baya yang menegur dan bertanya mengapa Rania men
ngisnya karena tidak ingin semakin menjadi pusat perhatian. Ketika baru berjal
ketika langsung mener
ritis dan dokter menyuruh untuk segera melakukan operasi." S
ir pecah mendengar penuturan Bu Dewi.
ku masih nunggu teman
kabarin ya biar Ibu kasih tahu Bapak bu
," jawab R
l dari telinganya. Hatinya bergejolak. Pikirannya k
jual rumah demi pengobatan David, tapi sisi lain di
mbuatnya sedikit tenang. Menangis tidak akan membuatnya memiliki
ain untuk meminta bantuan. Siapa tahu jika dirinya mengumpulkan masing-masing satu orang sepuluh j
hampir semua kontak di ponsel tetapi tidak mendapatkan keinginannya. Hanya ada satu dua oran
arang?" desah Rania dengan satu tangan me
wi tertera pada layar. Rania membuang napas k
o, B
rena David harus segera di operasi. Kamu s
berpikir. Keputusan apa yan
memanggil-manggil karena t
Bu," jawab R
at telepon dari orang yang mau beli rumah.
tuk menyelamatkan David. Rania nggak mau kehilan
langsung transfer ke reke
rima kasih ban
," gumam
sung menghubungi Kyle. Rania tidak berhenti merut
telepon dari Rania. Wanita itu
. Kepalanya menunduk merasa malu pada dir
"Jadi, kamu mau jadi pelacur kaya ak
anpa menjawab pertanyaan Kyle. Ia tidak berniat menjadi seorang pelacur. Rania hanya ingin melakukan kesa
akan apakah dia sudah dapat perawan atau belum. Soalny
aran dimuka sekar
, tunggu sebentar. Kirim saja nomor rekeningmu. Nanti kalau deal, aku
kan pesan pada Kyle. Ia memberikan infor
ng hatinya terus berharap akan mendapatkan kabar dari Kyle. Hingga satu menit kemud
tup kotak pesan dari Kyle, Kyle kembali mengirimkan pesan singkat berisikan alamat hotel yan
enghentikan sebuah taksi hendak pergi ke rumah sakit. Tidak lupa R
umah sakit tempat David dirawat. Sembari menunggu mobil itu
u," sapa
Ran. G
bu. Ini aku lagi di dalam taksi, mau
ih banyak ya, Ran. Kam
u tutup tele
ersandar di jok mobil seraya menarik napas panjang. Rania sangat ingin mendapatkan kelegaan
ia menggelengkan kepala saat bayangan-bayangan buruk justru merayap masuk ke dalam pikiran. D
ng rumah sakit. Rania segera turun dari dalam taksi usai memba
nia
ri arah lain. Bu Dewi tersenyum lebar dan langsung menghampir
sekarang, Bu?"
esaikan biaya operasinya, David langsung dibawa ke
rmata yang tiba-tiba menetes. Sejenak hatinya merasa lega dan
r ucapan calon mertuanya tersebut. "Darimana kamu dapa
ka dirinya menjawab dengan jujur kalau ia baru sa
g meminjamkan uang se
itu dalam waktu cepat. Bahkan tanpa jaminan apapun karena Rania m
punya usaha di Jakarta," jawab Rania sembari terseny