icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Prince

Bab 10 Ten

Jumlah Kata:1560    |    Dirilis Pada: 11/11/2022

iba-tiba datang menghampiri Noura dan

an berdiri dari duduknya. "Sudah selesai, Prince," jawabnya buru-buru, meski

berkaca mata besar di depannya. "Ayo ke kasir!" ucapnya seraya

menatap buku dan William secara bergant

ah kamu meng

"I-Iya, sih. Ta-tapi gak sa

tantang William dengan percaya diri, yang son

ne juga kedua teman William spontan melotot kaget. Bahkan Jasmine

au pangeran ketiga tersinggung dengan ucapanmu? Tamat riwayatmu, Nou," bisik Ja

dengan hati yang was-was. Pasalnya, celetukan Noura terbilang cukup berani dan berbahaya. Siapa pun pasti akan merasa direndahka

an yang sangat lucu. "Yang penting ini sudah menjadi milikku. Setiap orang berhak mendapatkan uan

kemudian, Noura kembali menyeletuk, "Sinting!" dan setelah itu dia

kepada pangeran mahkota?" ucap William saat mereka berjalan menuju parkiran. Satu tangan masuk ke dalam s

edikit keterlaluan terhadap pemuda ini. Lebih tepatnya Noura sedikit takut jika William benar-benar

Noura yang tiba-tiba menjadi penakut terhadapnya. Bibirnya berkedut tip

ka gadis ini benar-be

kan nanti. Seka

ce. Bolehk

ka mendengar kata saya dan anda, terlebih itu d

h. "Anu, Prince. Bolehkah aku pu

eng. "Masuk!" paksanya s

sa melakukan apapun selain menurut. Hanya dengan mempoutkan bib

ri toko buku itu diiku

saat mobil William sudah sampai

mengernyit bingun

suk ke gang

pada akhirnya dia mengangguk, memercayai perkataan Noura. "Baik

nya. "Tidak perlu, Prince. Jalanan

ong buku milik Noura dari bagasi mobil. Disusul o

an tubuhnya saat William dan kedua temannya akan pergi setel

gsung menyikut lengan Noura. "Kenapa berhenti di

gkah sambil membawa kantong berisi buku pemberian William. Ternyata lumay

bawa pangeran ketiga itu te

geran itu malah semakin terlihat sempurna ny

ou. Kenapa a

dia bahkan malah memberikan sebelah sisi kantong p

s, lalu mengambilnya. Mereka be

, dia langsung pulang karena sang ibu meng

jak awal sudah berdiri di depan gerbang kastil kerajaan. Begitu terus sampai akhi

teriak penjaga di depan kediaman Permaisuri. Terdengar seseo

penjaga langsung membuka pint

yang berada di sana, melainkan seluruh keluargany

ngkok dengan menekuk sebelah kakinya. "H

m dengan penuh cinta dan sayang

sang nenek, William lanjut menyapa ib

di sebelahnya untuk diduduki oleh

lia," jawab William de

tra bungsunya duduk. Bahkan nada bicaranya tak pernah luput dari nada mengintimidasi dan tidak bisa te

tiri William/selir raja), juga Phili

u kandung William) teta

i sini karena tiba-tiba meminta kalian untuk berkum

k dan tidak mematuhi aturan jika terus-terusan dimanja," kel

k berhak untuk meragukan penilaianku,

tuanya dengan hati jengkel, pun dengan Philip yang sudah me

rtuanya yang kini menampilkan wajah tertekuk. Dalam hati William menyoraki keduanya. Lalu, beralih ke arah Louis-kakak tiri keduanya yang

pelan. "Lalu apa yang membuat

. Dimulai dari putra satu-satunya, lalu menantu pertama yang kini menjadi rat

ya berkata, "Sudah beberapa malam terakhir

iang suami anda, Yang Mulia," sahut William dengan

u merindukannya. Suamiku adalah raja yang baik dan b

erhadap sang ibu. Padahal pembicaraan itu sering diulang oleh ibunya, tetap saja raja

emegang tangan William dan meremasnya pe

m, menunggu ucapan selanjutny

mannya. Raja begitu terlihat bahagia dan sangat menikmati momen kebersamaannya. Setelah itu, ket

up. Jantungnya berdegup kencang, menunggu kata-kat

ya. Kotak yang berukirkan bunga lotus dan mawar serta tali rotan yan

ada di sana bisa melihat isinya. Saat kotak itu terbuka, hanya ada satu ker

seraya menatap putranya. "Ba

ambilnya dan membacanya dalam diam. Sement

etapi raja tetap terdiam

ang Ratu seraya menye

ri pertamanya. Awalnya ratu terlihat bingung, tetapi di

sana penasaran dan bertany

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka