My Prince
tinggi untuk bisa menjangkau buku itu. Padahal, dia sudah berusaha d
ntuk mendapatkan buku tersebut, tetapi seketika tubuhnya malah terdiam denga
u fokusnya. Mungkin itu adalah hal yang lumrah dan sering Noura lihat, tetapi kali ini rasanya berbeda
uda itu. "Apa karena dirinya seorang prince, bahkan ketika diam dan hanya membaca buku sambil berdiri p
k dan melihat ke arahnya. Jantungnya berdetak kencang-takut jika pe
o shoot?" dumel Noura kemudian pelan sekali. Entah karena ingin mengenyahkan pikirannya yan
sejak tadi diinginkannya. Meski dia sudah tahu jika usahanya
n kesempatan tidak
tidak semua bertubuh tinggi? Kenapa harus menaruh buku di tempat s
n berbalik tetapi tubuhnya malah mematung saat ada tubuh orang lain yang sedikit menekannya disertai
us menyenangkan yang baru beberapa j
ambil buku yang diinginkannya. Sementara Noura kini mal
terus, bisa-bisa dirinya
u
nya. Tangannya mengusap seraya berbalik dengan wajah galak, menata
h alisnya. "Ada apa dengan mimikmu itu? Jadi kamu tidak mau buku ini? Baiklah,
William kembalikan, dia tanpa sadar menarik tangan pemu
yang akan jatuh ke kepala Noura secara refle
a Noura secara saksama. Pemuda itu tidak sadar jika tubuh gadis
am
kan hanya jantung Noura saja yang lari-larian, pun dengan jan
g tangan tangan kanan William, sementara tangan kiri pemuda itu tetap di k
menyaksikan pangeran idola dan sahabat
Jasmine tiba-tiba d
isik," ingat James berbisik, kep
orang lain termasuk dua anak manusia yang sejak tadi terpaku saling mengunci tatapan mereka. Masih dalam keadaan belum sadar,
n idolanya, seraya membungkukkan badannya seakan tengah meminta maaf kare
gan William, mereka saling pandang seakan te
ng sudah merah padam karena malu. Tak berani mendongak juga takut matanya akan bertemu dengan retina milik pemuda di depannya. Ingin sekali dia kabur dari sana, apalagi saat
g memiliki kemampuan menguasai reaksi tubuh yang cepat. Dalam beberapa detik saja, William sudah terlihat normal da
mengambil buku yang sempat terjatuh
tidak bisa mengambilnya, itu bukanlah perbuatan jahat dan kamu tidak akan dihukum mati gara-gara itu," ucapn
Pri
beralih pada James. Tanpa bicara dia kembali per
" James mengambil tangan Jasmine dan mengecupnya sebelum pe
ia menjerit, tetapi untun
aa, apa Duke Barden semanis ini?" girang Jasmine den
ria, Jasmine mend
yang entah kenapa menjadi seperti
ajahnya tiba-tiba menjadi serius. "Nou, apa yang te
ang terus melintas di pikiranku, Jass.
lasan kamu tidak menyukai pangeran unggulanku?" b
gaimana sikap aslinya yang sesuka hati itu,"
asrah dan kasihan pada temannya ini. "Mu-mungkin ini ada hubungannya
t. "Masa sih? Bukankah dia
li, rupanya. Sini aku bisikin!" Noura
a. Memiliki penglihatan dan pendengaran tertajam serta respons tubu
sa
erani bohong
awatir. "Kalau benar seperti i
a penasaran. Kembali dia berbisik, "bukankah kamu jago bela diri? Biasanya
engan tubuhku, saat ini. Kenapa aku tidak bisa menggerakkan kakiku untuk m
u tahu betul ilmu beladiri kamu
negeri? Bahkan aku tidak bisa bernapas normal dan berpotensi tingg
Aku kira aku s
iga. Dan seperti apa yang dikatakan Jasmine tadi, j
bibir menyungging samar. Dengan jelas, tentu dia bisa mendenga
a dia tengah memuji apa mengejekk