icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Pertama Suamiku

Bab 5 Aku Membencimu!

Jumlah Kata:1117    |    Dirilis Pada: 15/10/2022

swa terpandai. Begini saja sudah dibenci, apalagi rangking satu. Aku tidak bisa membayangkan perlak

ari mereka, membuat takjub banyak orang, mungkin itu yang terbaik. Mereka t

ng terjadi. Sebaik apa pun perlakuanku, akan dianggap tak berguna, tak dikenang. Kalau ka

iaya sekolah baru nantinya. Aku adalah anak yang sulit bergau

n ketapang. Ugh, aku jadi mengingat kisah wanita yang bunuh diri tergantung di dahan pohon mangga

engan selimut motif batik Solo itu aku memejamkan mata. Kebiasaanku sebelum tertidur adalah mengkhayal. Imajinasi apa

. Entah itu menjadi gadis cantik yang mempunyai kekuatan sihir. Mengalahkan dunia memberantas kejahatan yang dibuat kaum kegelapan. Lalu, dil

an, termasuk perlakuan Ria tadi siang. Sungguh, hatiku terasa berdenyut ketika mengingat it

aneh. Aku membuka mata karena takut melihat hantu atau jin, atau apa pun itu! Aku tak suka berhubungan

tok,

elimut. Sesekali mengintip karena agak penasaran. Aku mulai berpikir apa yang akan terjadi jika netra ini melihat sosok menyera

mungkin dia ke kamar sendirian. Ah, pikiranku mulai ke mana-mana. Jangan-jangan ha

uar kamar dan tidur bersama Alin. Namun, bergerak sedikit saja aku t

n sesuatu, pelan, tapi m

erasa ada tangan yang mengelus pelan pundakku. Karena merasa risi,

ng siapa a

eg

ndong yang ingin mencintaiku? Atau genderuwo berotak mesum yang suk

dia lancang menyentuh bibirku. Aku menjauh dan mengatur napas saking paniknya. Hawa s

kl

nya cahaya lampu

tidak tenang," katanya sema

k saling mengenal. "Perlu sekali menerima hadi

laknat seperti ini. Maunya apa? Hanya m

u telah menyinggung perasaannya? Aku bergeming cukup lama, hanya terdengar suar

sah karena keringat. Memperbaiki seprei dan selimut yang sudah lepas dari tempatnya. Lalu aku bangkit dan mematikan lampu. Ya, aku t

kh

enindih tubuhku. Wajahnya yang hancur tak lagi berbentuk. Suaranya

ama, Alin. Tanganku berusaha meraih Qura

, tak sanggup, aku me

rusaha melawan lagi. Cengkeraman makhluk itu membuat lenganku sakit. Tak bis

isa berbicara. Napas saja masih tersengal-sengal. Sungguh kebodo

duli! Siapa kamu, apa maumu,

amu," katanya memelas. Aku me

tak merasa ketakutan. Justru lucu dan geli melihatnya, ternyata begini hantu lokal.

iya. Sosok itu. Hei, ternyata kau pembuat masalah, aku jadi diejek teman-teman karena

Wajar, aku masih 14 tahun dan b

lut menahan tawa, dia lucu sekali. Aku menyebalkan? Me

Bola mata putih yang membuatku cukup terkejut, tapi tidak pingsan tentunya. Anggap saj

aja yang kegeeran," kataku sangat tenang.

tangannya. Leherku dicekik dan aku kalah dar

enuruti semua

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka