icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Pertama Suamiku

Bab 7 Berlian yang Disia-siakan

Jumlah Kata:1079    |    Dirilis Pada: 17/10/2022

akan-akan ada yang ingin mengendalikan raga ini. Sadar bahwa apa pun bisa terjadi, ak

gan seram tentang sosok gadis yang menari-nari di kepalaku. Siapa dia dan a

a. Seperti ada yang memaksaku untuk tetap membuka mata. Aku harus berseko

krek,

itu tepat di sebelah jendela kamarku. Tirai yang transparan memperlihatkan dedauna

gaimana aku bisa setakut itu pada hembusan napas di tengkuk. Saat itu tidak ada yang kupikirkan k

halus di sekitar. Hebat! Aku merasakan semua itu. Merinding, perasaan aneh, seperti diawasi, hawa yang t

ium

, jika makhluk itu tidak memaksa dengan tujuan meminta sesuatu, dinamakan mediumship. Sejauh ini hanya pen

k mengungkap kejahatan, lalu suatu kasus te

lah dengar, siapa yang berbicara? Aku m

k mengungkap kejahatan, lalu kamu tak keber

ruh tubuh. Sesekali mengintip karena

Sar

arah? Sudah lama ia tak terlihat l

uah dongeng. Ini bukan dongeng p

ratur, sepertinya ketakutanku pada hantu mulai berkura

alang yang dibunuh suami sendiri," katanya sembari mengepal erat

a sempat tertawa kecil dan kembali menunduk

ara yang tak kuinginkan.

upmu nanti. Cari yang sabar dan menerima s

apa yang dia bicaraka

k sepertiku. Jauhi lelaki yang egois

berpikiran soal rumah tangga. Ara bahkan belum pernah

rang. Tak masalah belum pernah pacaran. M

belaka. Seandainya aku tidak menyayangi dia, tidak terlanjur masuk perangkap cintanya, sudah lama ku

amu masih kecil dan belum bisa memahami sakit yang kurasa. Aku ak

berembus pelan. Tiba-tiba kantuk mulai datang, aku berbaring dan terlelap. Di

*

ra

l membawa pisau buah. Aku yang ketakutan berlari mendekati Mama dan m

a taruh di mana? Mau bunuh aku diam-diam?" bentak Ayah sambil menodong

, nanti dicari lagi,

pan? Kalau ngga ketemu gimana? Itu buat bayar sewa rumah! Kalau

marah." Aku

usah lahir ke dunia!" Ayah pergi. Ia mendobrak pintu

ekmu?" t

t Alin sejak tadi. Merasa ada masalah, an

bentak Ayah

seperti ingin mencegahku. Ayah m

Ayah,

h, a

tubuh kami cukup parah. Mama me

kmu?" Ayah menodongkan pis

h aja aku kalau kamu mau, Yah. Jangan siksa anak-anakmu," kata Mama memohon. Ayah melempar tongkat dan pisau i

akit ...,

ok. Jangan nangis," kat

*

memeluk Mama dan berbicara sesuatu

gi, Sayang. Maaf

sedikit tidak wajar, sampai ingin membunuh. Aku mengambil air da

lukis di sela-sela air mata. Terbayang jika seandainya tadi siang pisau itu mengantar mama dan Alin ke peristirahatan terakhir, len

g terlalu menekanku. Aku sayang mereka, membenci sifat ayah yang tak bisa mengontrol emosinya. Lela

e you

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka