Istri Pertama Suamiku
h satu tahun
aan yang tiada duanya. Hal itu hanya terjadi sekali seumur hidup. Tak pernah terulang meski Ara sangat menginginkann
ah memuncak. Vas bunga yang berada di sampingnya langs
tak pria itu kepada wanita yang sudah lama menjadi
" Wanita itu sesenggukan, sedangkan anak kecil di balik pintu kamar ikut
ja sama cewek ABG di luar sana?"
m-macem, cari cara supa
kuat oleh Mira, memohon agar tak bicara yang bukan-bukan. Ya, cinta Mira pad
sambil memukul meja. Ia benar-benar ger
. Bagaimana pun ini anakmu, Yah. Kandun
egitu kamu yang ca
balik pintu itu keluar. Topi ulang tahun masih ia kenakan. Me
sama Ayah? Daripada Mama te
man karena orang tuanya pisah," kata Mamanya saat itu, di malam ulang
di perut Mama, h
hadirannya tidak diharapkan. Alin memang mempunyai Ayah dan Ibu, tapi kasih sayang yang ia dapat tak sesempurna itu. Ya, bersyukurlah
putih selutut itu mengusap air mata yang membasahi pipinya. Bibir tipis kem
uk anak seumuran Alin. "Alin nyari Kakak di depan parkiran, tapi kata penjaga sekolah
k memerhatikan sekitar. "Kak, Alin tadi nanya loh, kenapa
ong. Anak kecil itu melepas tas ranselnya dan mengambil sesuatu. "Nih, tadi Alin d
ng pengganti orang tua. Ara kembali teringat kenangan permen kapas dahulu, mengapa ia merasakan suasana
*
s sebahu, bibir yang sengaja dipoles natural, dan bandana ungu yang selal
. Malaikat kecil itu selalu membu
ak-anak yang tertangkap indra pendengaran Ara. Adiknya itu bernyanyi lagu kesukaannya
an yang ia alami? Mungkin saja itu terjadi tapi Alin tidak pernah bercerita. Ara tidak ingin adiknya merasak
mulai mengucur karena jarak rumah ke sekolahnya cukup jauh. Na
ng belum t
juga ikut membully Ara. Paham apa yang dipikirk
Gadis itu memasang wajah masam, sesekali ia berusaha me
kemudian. Raka men
puisi, ya?" tanya Raka sa
Cowok berjaket hitam
ka memutari tubuh Ara beberapa kali. Hingga sekarang Ara tepat berada di depan Raka.
mbuat Raka tersenyum. "Nah, gitu dong
u. Aku mau nembak gebetan pake puisi biar roma
rmanisnya. Ara menghela napas sejenak. Tak ada curiga sedikit pun pada niat R
buatin," kata A
. Gadis itu kesal dan menatap Raka penuh jengkel. "Sini bi
enyum. Cowok itu berlalu sambil menged
*
. Apakah ada sesuatu yang kelupaan? Ah, tidak biasanya ia seperti ini. Kadang kala feeling-nya
WAKA Kesiswaan, Bu Delvi. Anak-anak yang tadinya berada di dalam k
engannya. Mereka rela baris bertiga daripada bersama Ar
temen, kenapa, sih? Gak juga dim
Kamu aja
aja," kata Ara. Ketua kelas mang
keberadaan Raka. Entah mengapa ia merasa ane
elvi diikuti riuh anak-anak. Sebagian bertepuk tangan karena akan ada ponsel yang disita hari ini. Tahun lalu, Bu Delvi m
a guru terlihat keluar membawa sekantung plastik merah besar. Barang sitaan yang diam
ro
sebuah tas hitam. Itu milik Ara. Gadis itu ragu-ragu
rnah melanggar aturan bisa jadi bobrok gini," lanjutnya. Ara keb
a sayu dan putus asa. Sekaligus bertanya-tanya darimana bungkus rokok itu bisa ada
i mengangkat tinggi-tinggi bungkus merah putih itu.
ra dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
okok,'kan?" Ara tergugu, mematung sesaat sebelum air mata itu kembali ja
" Suaranya meren
didukung oleh keempat temannya. Ara menggeleng tanda tak setuju. Bukan ia yang
ngat siapa yang d
a
*