icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pria Dingin Itu Suamiku

Bab 10 Kafka Si Dosen Ganteng

Jumlah Kata:989    |    Dirilis Pada: 22/09/2022

ran Amira yang tanpa terduga, dielusnya

mu, itu maksudnya?" Rasa pena

gkuh karena takut ketahuan

pemikirannya, "Kalau wanita itu sogok kamu karena takut ketahuan, itu artin

ng kenal sama sekali, tapi saya kenal s

an kedua telapak tangan. "Oh my god, Nadia ... kenapa

an urusan saya

a mengalir. Wkwk." Amira sudah lebih re

atau mungkin pacarmya juga berdosa karena bis

kita," terka Amira seiring mesem-mesem karena men

Abimana dan dosen ganteng di sini. "

gah, pasti pria itu juga gagah!" kagum Ami

na walau dia tampak sempurna, tapi sebenarnya tidak!" omelannya ka

ia, kamu mengenalnya kan. Tolong diterima." Sebuah paper bag berukuran cukup besar disodorkan ke arah Nadia oleh si pria bernama

tampanan Kafka. "Iya, saya mengenalnya tadi pagi, tapi maaf, saya tidak bis

ng, kalian sudah saling mengena

ti dengan sahabat saya Amira. Jadi ... pacar bapak itu orang asing bagi saya

akan memaksa kalau kamu tidak mau menerima pemberian dari Tania, tapi ... setidaknya hargai uasaha Tania, dia mem

bahasan sang dosen, hingga rasa penesaran

i Nadia, segera benda dalam paper bag dikeluarkan. "Bagaimana,

enyerang. Dulu ... Nadia punya banyak boneka beruang pemberian papa, tap

uk perlahan. "Ada apa, kenapa tampak sedih?" pe

g itu ... karena Nadia jadi sedih ...." Air matanya t

hu jika boneka beruang akan membuat kamu menangis." Segera, boneka itu kembali ke dalam paper bag, kemud

gat terlihat jelas jika Kafka adalah pecinta kebersihan. "

ekanya pada Tania. Ngomong-ngomong, kamu baik-ba

gga Kafka tidak tega membiarkan si gadis berjalan seorang

ama anak itu, apa dia baru saja putus cinta, matanya sampai sembab?" Pria ini ingin menertawakan

imana menghampiri kedua orang ya

bimana!" langkah pria ini terhenti seketika seiring salah

s, apa hari ini kuliahnya men

, dia tertawa di atas penderitaan saya,

bimana, kali ini denga

ika dirinya dibuntuti. Maka, kala Abimana melirik tempat si pria, dirinya kebingungan kare

adia terangkat.

ya tetap dingin. "Baguslah, karena saya tidak mau bergaul dengan perempuan kotor!" Kalimat itu s

gi?" ketus Nadia dengan

imana yang tampak sangat keberatan, kemudian memega

saja, lagipula saya tidak berha

ik dengan prestasi membanggakan, saya tidak mau karena satu perintah papa tidak dituruti akhirn

cil, kamu sudah tua walau

epalanya, "usia saya sejajar dengan pacar k

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mencari Tahu2 Bab 2 Pria Bernama Wira3 Bab 3 Pertemuan Nadia dan Abimana4 Bab 4 Keputusan Abimana5 Bab 5 Wanita Idaman Abimana6 Bab 6 Kabar yang Dibawa Wira7 Bab 7 Kehidupan Baru Nadia8 Bab 8 Tania9 Bab 9 Perselingkuhan Tania10 Bab 10 Kafka Si Dosen Ganteng11 Bab 11 Anak Kecil di Mata Abimana12 Bab 12 Pengakuan Abimana13 Bab 13 Sikap Abimana14 Bab 14 Kebingungan Nadia15 Bab 15 Perlu Dipermak16 Bab 16 Tingkah Laku Nadia17 Bab 17 Cerita Baru Di Hidup Nadia18 Bab 18 Malam yang Sangat Memalukan19 Bab 19 Sudah Bukan Nadia yang Dulu20 Bab 20 Keluarga yang Hampir Lengkap21 Bab 21 Kehamilan22 Bab 22 Makan Siang Suami dan Istri23 Bab 23 Abimana Adalah Penguasa24 Bab 24 Gencarnya Gossip Kehamilan25 Bab 25 Tuduhan pada Abimana26 Bab 26 Harus Membersihkan Nama Baik27 Bab 27 Usaha dan Kegagalan28 Bab 28 Family Owned Company29 Bab 29 Debat Sengit Wira dan Tania30 Bab 30 Masih Kehebohan yang Dibuat Tania31 Bab 31 Sikap Menggemaskan Nadia32 Bab 32 Dampak Negatif Berita Miring33 Bab 33 Janji Abimana pada Tania34 Bab 34 Akal-Akalan Abimana35 Bab 35 Kemampuan Perusahaan Semakin Merosot Akibat Fitnah Tania36 Bab 36 Abimana Tetap Dianggap Bersalah37 Bab 37 Pengakuan Tania38 Bab 38 Tania Si Provokator39 Bab 39 Hubungan Nadia dan Abimana Sedang Tidak Baik40 Bab 40 Rencana Nadia41 Bab 41 Pertemuan Nadia dan Kafka42 Bab 42 Nadia Mulai Menghindar43 Bab 43 Usaha Abimana Membujuk Nadia44 Bab 44 Rencana Pertemuan45 Bab 45 Ajakan Kafka46 Bab 46 Seorang Kakak47 Bab 47 Memilih Kembali48 Bab 48 Tania Masih Beraksi49 Bab 49 Riana50 Bab 50 Ajakan Mila pada Nadia51 Bab 51 Isi Handphone Abimana52 Bab 52 Menghindari Abimana53 Bab 53 Dengarkan Saya ....54 Bab 54 Mungkin Akan Mengandung55 Bab 55 Seputar Kehamilan56 Bab 56 Pil57 Bab 57 Pakaian Transfaran58 Bab 58 Setan yang Bersama Nadia59 Bab 59 Iblis Berparas Tampan60 Bab 60 Dress Indah61 Bab 61 Kesedihan Abimana62 Bab 62 Kebebasan Nadia Tanpa Abimana63 Bab 63 Takut pada Abimana64 Bab 64 Black Card Milik Abimana65 Bab 65 Kemampuan Kaum Hawa66 Bab 66 Khilaf67 Bab 67 Tuntutan Nadia68 Bab 68 Tania Semakin Gencar Bertindak69 Bab 69 Keputusan Berat Hati Abimana70 Bab 70 Keberadaan Tania Sebagai Toxic71 Bab 71 Tania Semakin Memanfaatkan Situasi72 Bab 72 Manusia Tidak Diinginkan73 Bab 73 Apakah Ukurannya Sesuai Dengan Standar Asia 74 Bab 74 Perbuatan Buruk Tania75 Bab 75 Perang Wira dan Tania76 Bab 76 Keadaan Rumah77 Bab 77 Tania Masih Membuat Masalah78 Bab 78 Hari Menyenangkan untuk Abimana dan Nadia79 Bab 79 Keinginan Tania80 Bab 80 Ayah Si Bayi81 Bab 81 Hanya Ingin Menunggu Bukti82 Bab 82 Percakapan Kafka dan Abimana83 Bab 83 Negosiasi Tania