Pria Dingin Itu Suamiku
ia dengan selamat. "S
di rumah, tidak enak sama tetangga kalau
ah, saya
atar Nadia selaras
nia di tempat yang telah dija
mengapa terlambat biasanya kamu sel
antuan, kasihan." Abimana tidak akan perna
kan seseorang kesulitan." Tania semaki
ahut pujian kekasihnya, "Kita akan sege
, apa orangtua kamu yang memerint
. Apa kamu belum siap?" Abimana me
tinya
sudah, tidak apa." Tidak lama waktu yang dinikmati sep
gantar Nadia ke rumah
jalan, iya sudah Abi antar
akannya saat Abi menanya
pendapat Abimana seiring memasang ekspre
hmi kan pada keluarga sahabat papa yan
man kala ayahnya membahas tentang balas budi, kemudian mengalihkan p
a cukup matang untuk
secara dadakan wajar saja Tania tiak bisa
alian mau membawanya kemana karena Tania adalah pilihan kamu." Santai Wira
ngan ketus, "Lihat wanita itu, sudah dari minggu kemarin
ungkin wanita itu is
ih lajang, kalau saja saya belum berpacaran sama Dev
ma dosen yang usianya berbeda jauh," pendapat Nad
Amira bersam
ahan incaran Amira hingga keduanya sempat mendengar percakapan pria
i Abi tahu,"
pura-pura menj
tidak mau hubungan kita terc
ia segera memicingkan matanya. Abimana ya
eka pasangan selingkuh. Ish, sayang sek
gadis itu terpisah lorong dengan pasangan pria dan
berjalan sangat dekat hingga hanya menyisakan
one Nadia berder
aya-Ab
buat canggung dan heran ka
ngin memastikan keselamatan kamu." Abimana membuang udara malas, tapi ini adala
ih fasilitas umum, tapi nyaman dan menyenangkan dibandingkan mo
kamu, katakan kapan
rpikir jika Abimana sosok pemaksa
ini saya akan mencarikan sopir khusus untuk kamu." Pears
saja ya," keputusan yang dia
h papa saya juga tidak mau menjempu
ul dua," jawab ketus Nad
aya dibuat repot karena balas budi p
erlalu banyak mobil mewah yang terparkir. Kampus ini adalah tempat anak-anak yang berasal dari kalangan atas maka tidak heran orangtua mereka menjemput anak-anaknya menggunakan kemewahan. "Nadia memang berasal d
at hati-hati. Segera, Abimana keluar dari mobilnya. "Lain kali jangan ketuk kaca mobil saya
saja tuh." Nadia merasa tersinggung karena merasa dianggap
pintu mobil untuk Nadia sebagaimana seorang pri
njukan sediki
ikagetkan oleh foto seorang wanita yang dilihatnya di kampus-pasangan si dosen ganteng. "Eu ... kalau boleh tahu,
ih saya." Senyum
alau pacarnya bukan cuma miliknya. Batin Nadia yang tidak benar-benar mengasihani A
mbung