Pria Dingin Itu Suamiku
i ke kampus. Nadia segera mendapatkan sambutan dari sa
ggu saya?"
at sambutan senada dengan Amira atas kembalinya sang sahabat. Kini, Amira sudah melepaskan pelukannya, gadis ini segera m
hilangnya saya tidak
ghilang lagi ya ...," mohon Amira yang belum
iaya kuliahnya sudah dilunasi hingga lulus dan andai terdap
dia kembali," riang A
mah maka gadis ini akan mendapatkan kalimat manis dari ayahnya lewat secarik kertas berhiaskan setangkai bunga atau cokelat. Abraham adalah sosok romantis bagi Nadia karena
s dari papa atau sambutan hangatnya,"
a menuju ke halte bus. Namun, hal ini membuat penasaran Amira dan Devan yang sengaja menghen
dak bisa jemput," j
aja," ajak Amira dengan senang
dia dijeda kala sebuah mobil mewah berh
uk pulang," ajaknya pada Nadia yang seda
tidak mampu me
a sopir tidak menjemput," godanya dengan kekeh, "iya sudah kalau begitu, kita duluan ya ..., kamu hati
rah punggung mobil yang menaungi Devan dan Amira,
idak?" tanyany
iri mobil Abimana. "
kalau bukan mau pulang? Kita sama-sama saja, searah kok," jelas Abim
tanpa mengaharapkan
pelit bicara, hingga hanya satu, dua patah kata yang keluar dari mulut keduanya. Gadis ini mulai menatap
h Nadia, kemudian berbasa-basi.
, semuanya lancar, saya sangat berterimakas
datar tembok di mata Nadia, pria ini menduduki posisi satu-
adia karena berada terlalu lama di
ah rumah kamu,"
a mau mampir dulu ke ru
pat di tempat yang diinginkan Nadia, kemudian memersi
gian mobil Abimana, kemudian terpaku menunggu transportasi umum. "Saya lebih suka Pak Wira mem
anggung, kaku dan mungkin kacau. Saya tidak
kitar lima menit dirinya berdiri di tepian jalan. "Kok lama sih ... padaha
ya sebagai satu-satunya alat transportasi. Baru saja beberapa meter dari tempat sebelumnya, sebuah kalkson memanggilnya dari
ngin mengunjungi rumah teman kalau kenyataannya cu
ak peduli pada kritikan Abi
sangat terik, kamu tidak mau kan kulit putih kam
, hanya punggung tangannya saja yang terbakar sinar matahari, tapi memang dirinya ti
"Kalau tidak nyaman di dekat saya, tidak perlu kamu menghinda
kemudian menyahut singkat, "Iya
erkata, "Saya tidak akan pernah menikahi kamu, kamu tenang saja,
jawab segera Nadia seiring mengungkapkan ras
at saya dengan wanita lain, saya ini idola, asal kam
yang segera memalingkan wajahnya ke arah kac
hanya ingin mencari kemungkinan Nadia merasa cemburu, tapi segera dirinya mendap
saya pikir dia akan mengganggu pesta pernikahan say
mbung