icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Lovely, Ajeng

Bab 4 Wanita Cantik Bermata Indah

Jumlah Kata:1146    |    Dirilis Pada: 15/09/2022

ni tidak pernah di lakukan Ersya sebelumnya. Selama ini urusan bisnis yang diurus sama sekali tidak sampai ke

rem dan putih. Warna yang terlalu manis untuk karakter seorang Aldo menurut Ersya. Mungkin ini adalah warna kesukaan dari istri pria itu. Erysa mulai menerka-nerka wanita seperti apa yang mau bersandin

didengar Ersya. Saat Bibi datang dengan membawa teh, seorang wanita dilihat Ersya menuruni tangga rumah. Begitu anggun, begitu cantik, dan muda. Yang paling membu

g, istri Aldo. Dalam pikirannya Ersya berandai-andai jika saja Dh

mun, Ersya salah. Saat ia mengajukan pertanyaan soal anak dan juga cinta, senyum Dhiajeng sek

. Ia tak tahu apa masalah rumah tangga Dhiajeng. Hanya sa

kui perkataan Ersya. Senyum

ak berbeda jauh." Ersya menawarkan, ia ingin

at ke arah suaminya pergi dan belum kembali. "Aku

akan merugikan perusahaannya. Namun, ia tak ingin membuat Dhiajeng merasa buruk

tanya kamu begitu selektif sebelumnya." Dhiajen

ajeng pasti sedikit. Wanita cantik di depannya juga akan menjaga jarak s

bekerjasama de

ekerja kerass saja supaya kerugian itu t

ajeng terdeng

menggulurkan tangan. Sebenarn

u saja. Tapi, aku bukan teman yang baik." Ersya melihat ekspresi

sya mengerny

an pertemanan untuk memaksamu

cil, bukan karena mendengar pengakuan Dhiajeng melainkan menikmati

ini giliran Dhi

nan untuk mencari celah merebutmu dari suamimu, jawab Ersya dalam h

*

ia mengginap. Wajah Ersya selalu penuh dengan senyuman. Aldo tahu alasannya. Apalagi kalau bukan karen

wajahnya yang cantik, membuat siapapun tidak puas untuk selalu memandang dan membahagiakannya. Begitu juga den

akasih, ya, Sayang," ungkapnya. Seperti setiap kali Kerjasama berh

si berdua aja. Aku nggak tahu harus ngobrolin apa sama mereka," protes

engertian istrinya. Dengan merangkul pin

Mas," ajak Dh

ruang kerja lagi." Aldo tersenyum,

n ...." Dhiajeng tidak jadi bicara k

ngertian kamu. Maafkan, Mas, ya?" Aldo mel

*

ermin rias di kamar tidur. Apa yang k

kan rambut untuk membuat rambutnya bergelung, hanya perlu di sisir saja. Dua matanya bersih dan bersinar, bulu mata yang lentik dan alis yang tebal dan hitam. Hidungnya mancung. Pipinya juga

hanya akan kemari ketika berganti pakaian dan mandi. Selebihnya dihabiskan di dalam ruangan kantor

ng sendiri Aldo tak lebih dari lelaki dingin yang tak memberinya kebahagian sebagai

o dahulu. IA tak cinta, tetapi demi kedua orang tuanya yang terlihat bahagia. Dhiajeng merelakan semua cita

na tak percaya. Ia meremas amplop coklat ya

teman Ibu dan Ayah. Kamu pasti

ja sendiri dulu, Bu." Ia semak

keputusan Ayah dan Ibu, buka

waran. Yang di sampaikan oleh kedua orang tuanya adalah keputusan dan tidak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka