icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Lovely, Ajeng

Bab 6 Fitnah Aldo

Jumlah Kata:1256    |    Dirilis Pada: 15/09/2022

mbut pencariannya. Tidak sulit mencari, tinggal memasukan nama perempuan ber

alu banyak, kebanyakan foto bersama dengan dua orang yang salah satunya di kenal

i menyinari tubuhnya. Matanya tertutup sebelah, perempuan itu tersenyum ke kamera. Sebelah tangannya menyentuh belakang kepala. Sebelah lagi menutupi

pujaan hati secara sembunyi-sembunyi dan mengambil foto dari akun untuk disimpan di galeri. Padahal sebelumnya dirinya yang dikejar-kejar banyak gadis. Namun, kini ia rasa mampu

k kapan kamu bertema

risnya, Hafizha, kalau tidak salah itu namanya. Untung saja tempat duduk Ersya dan Aldo di batasi oleh semacam papan bermotif jaring laba-laba.

. Dhiajeng anak ya

tahu jauh-jauh untuk mendengar semua hal

pacar seb

do dilihat Er

. Dia tidak pernah menambatkan hati pada p

-baik yang tak pernah melenceng sedik

pemuda tampan yang antri hanya untuk bicara dengannya. Kal

tersenyum mendengarnya, rupanya bukan hanya dia sa

punya pacar?" Aldo t

tanyaan itu memiliki maksud yang tersembunyi di dalamnya dan tiba-tiba m

i rel dan tidak melenceng." Hafizha menjawab dengan

dan Ajeng belum pe

a merasa sedih secara bersamaan. Tiba-tiba ia menyadari j

*

kini. Beberapa saat lalu, ada Hafizha di samping Dhiajeng. Kemudian Hafizha harus bergegas pergi setelah mendapat telepon dari kantor, ada berkas yang h

erupa pudding lembut. Sesekali ia tersenyum melihat ke arah Septina yang

mungkin sa

Ersya telah duduk di depannya. Dhiajeng hampir saja berdir

ekarang. Bukankah sedang menikmati sepasang kekasih yang bahagia

ng menganggu

Panggil saja namaku, Ersya," pint

ang atas undangan siapa?" tanya Dh

lambai ke arah mereka. "Pria beruntung yang memenangk

sekali tak menyangka jika suami Septina bert

ngga aku terlambat bertemu dengan

k mendengar jelas pe

ntik, sewarna dengan penganti,

u didengarnya barusan, ia masih merasa tidak sopan. "Ya, kami sempat ribut untuk memutuska

sya menaik

g katanya ada pekerjaan kantor," terang Dhiajeng. Ia t

sangat

menjawab tanpa

*

an keyakinan. Ia ingin sekali mengatakan pada Dhiajeng jika perempuan i

harus hati-hati." Ia lebih memilih meng

bermata cantik kini me

Ersya menghela napas dahulu. "Kadang-kadang ap

s. Mungkin paham dengan yang sedang berusaha d

Dhiajeng terkekeh kecil setelah bicara. Deng

ah pengertian dengan yang disampaikan. "Bukan begitu maksudku," elak

iajeng bersikap sok bijak kini. Namun, senyum

seru Ersya. Tangannya bergerak-gera

kekecewaan dalam hidupku dan hidupmu sete

cewa sedikit mengetahui Dhiajeng bukan adik dari Aldo melain

mbil menjulurkan kepala dan melambai ke a

. Tapi

gurat tak paham di w

gangguk. Hanya dia yang tahu pen

ata lagi, "Sejak tadi hanya aku yang bercerita. Kapan kamu akan bercerit

yum. "Aku se

g terdengar kesal d

gadis itu. Setiap ekspresi mengambarkan seberapa mudah Dhiajeng dekat dengan or

suami Septina saja,"

erah. Itu sifat

eadaan hal itu ma

diselingkuhi dan ditikung sahabatnya sendiri. Namun, Ersya de

ak

ar. Aku membawa mobil

pertanyaanmu ini?" Dhiajeng bersikap seol

gin kamu ketahui selama perjalanan."

eru Dhiaj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka