Mimpi Kelam Lilian
idak perlu repot untuk mengantar berkas kontrak ini." Lilian sedikit k
tolong pangg
wa menyewa yang kemarin Lilian kirim ke em
gi yang mungkin masih kurang
th
s. Entah mengapa ia masih merasa begi
tetapi Seth yang merasakan perasaan canggung pada Lilian. Pasalny
..." jawab Li
den kemari. Jika saja aku mengetahuin
r ia tak menyebabkan m
g telah Anda ketahui, Tuan Jaden telah berkomunikasi sebelumnya secara priba
Ia merasa Lilian tak seaneh atau semenyera
amati bulu mata Lilian yang tebal dan lentik. Juga warna mata cokelat muda gadis
mana dari Lilian yang tampak memuakkan seperti yang dikatakan J
berpakaian selayaknya pekerja kantoran biasa. Memang tak ada rok ketat dan mini, juga kemeja yang terbuka yang sering Seth t
wajahnya memang selalu datar. Tapi diluar itu, Seth bahkan berpikir ji
ng Seth temui, Lilian memang sangatlah jauh dari gambaran wanita p
dan juga ucapan mereka. Justru itu yang membuat Seth muak, karena p
mereka akan dengan mudah terjatuh pada perangkap dan pesona Jaden. Setelah itu, tentu sa
gambaran ideal tipe wanita yang Jaden biasa kencani. Li
apat melihat kelembutan mata Lilian saat ia sedang berbicara. Walau tak banyak kontak mata yang ia berik
dapat mulai masuk dan
gedung untuk mempersiapkan semuanya dan memberikan
tak usah
yang diperlukan penyewa lantai. Tak memakan waktu lama bagi mereka untuk sampa
u untuk menghubungi kami, Tuan." Lilian menyu
rtu namaku." Seth memberikan
ja mengucapkan namaku." Kali ini Seth terang-terangan
enatap pria berambut pirang dan bermata biru cerah itu. Tapi pa
an kemudian, dengan ca
rona menghiasi wajahnya setelah itu, tapi ia lalu tetap masi
nang. Senyum manis berlesung pipit yang i
u yang bisa terbilang cukup lama, aku hanya ingin aga
i aku tak menghargai profesionalisme kerjamu ya, hanya saja aku tak
litmu, kau bebas untuk mengadukannya padaku," lanjut
ngan Jaden, Seth jauh, jauh lebih menyenangkan. Lebih ramah, apa adanya d
uannya. Walau mungkin sulit, tapi ia setidaknya akan mencoba pada orang yang
uhkan kau dapat menghubungiku, Seth ..." Lilian memb
mbang karena Lilian sudah lebih rile
an menyebutkan namanya dengan santai! Walau samar,
**
masukkan Tuan, jika ada yang Anda
dahan barang keluar dari rumah
aan mereka. Dan barang-barang yang berlabel khusus sesuai p
aan kalian." Jaden melepas kaca
ebagai salah satu ahli waris neneknya, Jaden akhirnya memutuskan untuk pinda
umah ini adalah miliknya. Dan entah bagaimana caranya, tiba-tiba
t yang bisa ia pikirkan saat ini. Setidaknya ini adalah langkah awalnya. Ia hanya i
igakan, sudah pasti ia tak akan tinggal diam. Bahkan, ia
hanya dipisahkan oleh sebatas pagar kecil, bisa dipastikan dan sangat terlihat jelas bahwa taman k
mengingat lagi siapa pemilik
mbi ular ber
padamu Lilian. Bersiaplah menangi
a benaknya mulai dipenuhi o
****